lix oleh tugas-tugas dari seorang guru yang tidak memberatkan atau menyulitkan
siswa sehingga semangat siswa tidak menjadi berkurang. Untuk itu penyusunan instrumen penelitian ini mengacu pada motivasi dari dalam individu. Dorongan-
dorongan yang ada dalam diri siswa yang menyadari minat belajar dan berupaya untuk mencapai prestasi belajar sesuai yang diharapkan. Susunan pertanyaan
angket motivasi berprestasi untuk penelitian ini meniru yang dibuat oleh Robinson, ditulis dalam lampiran.
8. Gaya Berpikir
61 Berpikir merupakan suatu keaktifan pribadi dari seseorang yang mengarah pada suatu tujuan adapun ciri utama bahwa manusia itu berpikir adalah
adanya abstraksi dalam berpikir sebagai manusia pada umumnya tidak lepas dari suatu perasaan, Menurut Dewey berpikir untuk pemecahan masalah diantaranya:
1. Adanya kesulitan yang dirasakan dan adanya kesadaran akan adanya masalah; 2. Masalah itu diperjelas dan di atasi; 3. Mencari informasi atau data dan
kemudian data itu diorganisasikan, hipotesis kemudian hipotesis-hipotesis itu dinilai, diuji agar dapat ditentukan untuk diterima atau ditolak; 4. Penerapan
terhadap suatu masalah yang dihadapi sekaligus berlaku sebagai pengujian kebenaran pemecahan tersebut untuk dapat sampai pada kesimpulan.
62 Menurut Julia Maria Van Tiel yang tersedia dalam http:giffed-
disinkroni.comGaya Berpikir pdf
. google automatically generates html versions of dokuments as we crat the web. “Bahwa gaya berpikir Cognitive style dibagi
menjadi dua bentuk yaitu auditory learner dan visual learner dan bagi anak- anak yang cerdas digunakan istilah visual spatial learner”, dimana saat mulai dilahirkan
lx anak akan lebih pada visual learner yaitu lebih didominasi oleh belahan otak
sebelah kanan kemudian setelah usia 5-6 tahun mulai bergeser ke auditory learner atau sekuensial.
63 Menurut Profesor Anthoni Gregorc, “modalitas di dalam belajar seseorang otak akan menyerap memproses informasi sesuai dengan otak yang
tertentu” yaitu: 1. Presepsi konkrit dan abstrak; 2. Kemampuan pengaturan: skuensial linier dan acak nonlinier diantaranya adalah: 1. presesi kongkrit dan
abstrak; 2. Kemampuan secara sekuensial linier dan acak non linier kemudian perpaduan dari dominasi otak di dalalam memproses informasi seperti yang
tersebut di atas disebut sebagai gaya berpikir dan menurut nya ada 4 gaya berpikir yang mungkin dimiliki seseorang, yaitu: sekuensial konkrit, sekuensial abstrak,
acak konkrit, acak abstrak Dari ke empat gaya berpikir yang dimiliki seseorang sudah barang tentu akan ada yang paling dominan atau menonjol, gaya berpikir
yang paling menonjol inilah yang sering digunakan oleh seseorang untuk menyelesaikan suatu masalah.
64 Bagi setiap orang gaya berpikir yang paling menonjol tidaklah selalu sama dan hal ini penting untuk di ketahui untuk dapat menggunakannya agar bisa
memecahkan masalah yang dihadapi lebih cepat dan dapat belajar mengembangkan gaya berpikirnya yang lain. Adapun ciri-ciri seseorang dengan
gaya berpikirnya. Sekuensial Konkrit SK dapat kita ketahui disntaranya orang tersebut memahami kenyataan secara teratur, linier dan sekuensial, memproses
informasi secara teratur, linier dan skuensial, cara belajar terbaik dengan catatan atau makalah-makalah, menyukai pengarahan atau prosedur khusus, bekerja
lxi bertahap dengan tuntutan kesempurnaan pada tiap tahapnya. Seseorang yang
memiliki gaya berpikir Sekuensial Abstrak SA diantaranya orang tersebut suka berpikir dengan konsep dan menganalisis informasi, proses berpikirnya logis,
rasional dan intelek, sangat menghargai orang-orang dan peristiwa-peristiwa yang teratur rapi ktivitas favoritnya adalah membaca, menyelesaikan tugas secara
mendalam dan mengetahui sebab-sebab dibalik akibat, lebih suka bekerja sendiri dari pada kelompok, orang dengan gaya berfikir Acak Konkrit AK diantaranya
sikap eksperimental yang kurang teratur, menyelesaikan tugas dengan coba-salah trial and error, mengerjakan segala sesuatu dengan cara mereka sendiri, lebih
berorientasi pada proses dari pada hasil, tidak memprioritaskan waktu penyelesaian dan yang tergolong dalam kelompok Acak Abstrak AA diantaranya
menyerap informasi dan kesannya kemudian diatur dengan refleksi baik, mudah ingat jika informasinya dipersonifikasikan, kondisi perasaan mempengaruhi
proses belajarnya, merasa terdukung pada lingkungan yang serba teratur, mudah belajar dengan mengetahui segala sesuatu terhubung sebelum memahami yang
detail, bekerja sangat baik pada situasi kreatif, dan harus lebih giat pada situasi yang lebih teratur. Gaya berpikir yang dimiliki siswa tentunya bervariasi, maka
prestasi hasil belajarnyapun akan terpengaruhi oleh gaya mengajar yang disampaikan guru. Apabila guru mengajar dengan metode simulasi peran, maka
gaya berpikir AA akan lebih unggul. Bila gaya mengajarnya dengan penemuan terbimbing maka siswa dengan gaya berpikir SA akan lebih unggul. Gaya
mengajar penemuan murni akan membantu siswa dengan gaya berpikir AK. Dan gaya mengajar yang banyak membaca akan membantu siswa dengan gaya berpikir
lxii SA menikmati belajarnya. Dengan demikian ada hubungan gaya belajar dengan
prestasi belajar siswa. Belajar merupakan suatu proses dari seseorang di dalam memperoleh suatu kecakapan dan sikap, Belajar juga merupakan suatu perubahan
tingkah laku melalui suatu interaksi dengan individu satu terhadap yang lainya juga interaksi terhadap lingkungannya dan kegiatan belajar merupakan suatu
proses pembelajaran yang menghasilkan adanya perubahan-perubahan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan sikap. Adapun angket gaya berpikir
yang peneliti gunakan adalah angket gaya berpikir John Parks Le Tellier.
9. Prestasi Belajar