Uji validitas Uji Coba Instrumen

xcix 30 3 7 19 1 Dari hasil uji daya pembeda soal tes prestasi belajar, maka soal yang dipakai dalam penelitian ini adalah 20 soal yang terdiri dari 1 soal lebih membedakan, dan 19 soal cukup membedakan yaitu soal no. 1, 2, 4, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 23, 26, 27, 29 dan 1 soal lebih membedakan yaitu soal no 23, dan dapat dilihat pada lampiran 18.

3. Uji validitas

Validitas adalah alat pengukuran untuk menangkap gejala-gejala dan memberikan reading agar menunjukkan status, keadaan, atau gejala yang akan diteliti. Dalam uji validitas digunakan indeks validitas dari setiap pernyataan yang telah diujicobakan dengan menggunakan rumus korelasi produk momen dari Pearson. Adapun persamaan korelasi produk momen Pearson adalah: [ ] ][ ] 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n r xy = Keterangan: r xy : Koefisien korelasi antara variable x dan y W X : jumlah skor x item W Y : jumlah skor y jumlah n : jumlah sampel penelitian Nilai hasil perhitungan r xy kemudian dibandingkan dengan korelasi product moment pada tabel r xy dengan taraf signifikansi X. Harga koefisien korelasi skor item dengan skor total kemudian dikonsultasikan dengan r table, dengan kreteria: a. Jika r xy r tabel maka item tersebut adalah termasuk valid. b jika r xy r tabel maka c item ini dikatakan tidak valid invalid. Menurut Masidjo 1995 diperlukan kriteria tertentu pada nilai r xy untuk menginterpretasikan suatu butir item soal tersebut valid atau tidak, kriteria tersebut adalah sebagai berikut: Interval koefisien negatif – 0,20 tingkat hubungannya sangat rendah Interval koefisien 0.21 – 0.40 tingkat hubungan rendah Interval koefisien 0.41 – 0.70 tingkat hubungan sedang Interval koefisien 0,71 – 0.90 tingkat hubungan tinggi Interval koefisien 0.91 – 1.00 tingkat hubungan sangat tinggi. Pada penelitian di SMA Negeri 1 Pejagoan ini, penulis mengadakan uji validitas instrumen sebagai berikut: a. Hasil Uji Validitas Tes Motivasi Berprestasi Berdasarkan hasil uji validitas instrumen tes motivasi berprestasi didapatkan data sebagai berikut: Tabel 3.5 Rangkuman hasil uji Validitas Instrumen Tes motivasi berprestasi Kriteria Variabel Jumlah Soal Valid Tidak Valid Angket Motivasi berprestasi 40 38 2 Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan di SMA Negeri 1 Klirong diperoleh data soal valid sejumlah 38 butir dan soal tidak valid sejumlah 2 butir soal yaitu nomor 22 dan 30. Untuk keperluan kemudahan perhitungan penilaian motivasi Berprestasi, maka soal tes motivasi berprestasi dibuat menjadi 40 butir soal. Perhitungan selengkapnya untuk validitas instrumen tes motivasi berprestasi dilihat pada lampiran 16. ci b. Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Prestasi Belajar Berdasarkan hasil uji validitas instrumen tes prestasi belajar didapatkan data sebagai berikut: Tabel 3.6 Rangkuman hasil uji Validitas Instrumen Tes Prestasi Belajar Kriteria Variabel Jumlah Soal Valid Tidak Dipakai Soal Tes Hukum Newton 30 25 5

4. Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan di SMA Negeri 1 Klirong

Dokumen yang terkait

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan student team achievement division(stad) ditinjau dari Gaya belajar dan motivasi berprestasi

0 3 167

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PESERTA

0 6 154

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSITED INDIVIDUALIZATION) DAN TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA.

0 0 7

PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF DENGAN TIPE STAD DAN TGT DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN KEMAMPUAN AWAL.

0 0 18

View of EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED DITINJAU DARI GAYA BERPIKIR DAN KREATIVITAS SISWA DI KABUPATEN BOJONEGORO

0 0 8

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

1 2 13

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA DI KELAS

0 0 100