Akunt abilit as Finansial

188 penyusunan pendekat an unt uk menent ukan penent uan harga pr ici ng dan pendapat an. 59 1 2. 2 Prinsip-Prinsip Akuntabilitas __ __ __ ______ __ ______ _ Prakt ik yang lebih baik di dalam manaj emen aset memint a manaj emen dan karenanya t anggung j awab dan akunt abilit as aset berbasis pada whole-of -lif e . Dalam prakt ek, hal ini dit er j emahkan unt uk membuat manaj er pr ogr am bert anggung j awab at as seluruh biaya siklus-hidup aset yang mereka konsumsi dalam pr ogram penyediaan pelayanan yang mer eka berikan. Mekanisme unt uk mencapai hal ini akan diarahkan pada pembuat an seluruh biaya aset yang t ransaparan bagi manaj er program. Akunt abilit as melebihi biaya, unt uk membuat manaj er program bert anggung j awab at as kiner j a dan penghemat an aset yang mereka kont r ol dan konsumsi. Bagian int egral dari pencapaian akunt abilit as ini adalah sist em inf ormasi manaj emen yang menyediakan dat a t ent ang kondisi dan kinerj a aset . Meskipun ada model akunt abilit as seper t i ini, masih t er dapat ruang lingkup unt uk pengawasan dan pengendalian aset t erpusat . Pelaporan t erpusat membant u memant au keseluruhan biaya penggunaan aset , perbaikan, dan biaya-biaya lainnya. Hal ini memungkinkan penggant ian keseluruhan kebij akan, yang berkait an dengan pembelian, dan memberikan peluang bagi penyusunan st andar umum dan mengambil pot ongan harga yang maksimal.

A. Akunt abilit as Finansial

Identifikasi biaya penuh f ull cost yang terkait dengan program penyediaan pelayanan yang relevan adalah penting bagi penyusunan akunt abilit as finansial pada level program. Akunt abilit as at as biaya penggunaan aet secara t r adisional t elah berdampak dalam pemerint ah melalui sist em penganggaran. Seper t i yang dipakai dalam basis kas, memungkinkan bahwa hal it u akan menimbulkan dist orsi dalam keput usan manaj emen aset . Pemisahan ant ara biaya modal dan biaya operasi unt uk t uj uan penganggaran menghalang-halangi pendekat an ‘ whol e-of -l i f e ’ unt uk manaj emen aset . Aset yang dibeli dengan dana modal, set elah diset uj ui, diper lakukan ecara ef ekt if sebagai barang 59 Ibi d. , but ir 5. 1. 189 ‘ bebas’ dalam t ahun-t ahun ber ikut nya, sehingga t erdapat sedikit insent if unt uk memast ikan bahwa pot ensi manf aat diopt imalkan. Penganggaran secara t erpisah unt uk dana berulang operasi pada basis t ahunan mengabaikan sif at kebersamaan ant ara biaya modal dan biaya oper asi. Hal ini j uga memberikan peluang unt uk menunda pengeluaran pemeliharaan yang diper lukan. Solusi ideal sehubungan dengan beberapa msalah di at as dalam mengoperasikan basis akunt ansi akrual unt uk penganggaran, mencat at t ransaksi, dan pelaporan. Pada basis ini, dampak dar i keput usan, sepert i penundaan pemeliharaan pent ing, dapat diref leksikan dalam nilai t er bawa car r ying val ue aset at au umur manf aat nya melalui beban deprsiasi pada saat keput usan dibuat . Dalam lingkungan basis kas disarankan bahwa organisasi memint a manaj er program unt uk menyusun biaya whol e-of -l i f e unt uk aset dan menggunakannya sebagai anggaran int ernal, pada level pr ogram, unt uk menj alankan dan mengendalikan pengeluaran. Deviasi yang signif ikan dar i r encana selanj ut nya per lu dij elaskan sehubungan dengan dampaknya pada kinerj a dan kondisi aset . Diakui bahwa unt uk aset -aset t er t ent u seper t i peralat an t eknologi inf or masi dan bangunan yang kompleks beberapa organisasi menggunakan pendekat an t er pusat unt uk pembeliannya. Anggaran modal dan operasi unt uk it em ini t idak disusun pada level program. Unt uk membuat biaya penuh f ul l cost dar i pr ogram t ersebut t erlihat oleh manaj er pr ogr am, maka dalam kasus ini perlu memikir kan beberapa met ode yang secara r ut in mengalokasikan biaya ke level pr ogram dengant epat wakt u.

B. Akuntabilitas Kinerj a