Akuntabilitas Kinerj a Tinj auan at as Aset Publik

189 ‘ bebas’ dalam t ahun-t ahun ber ikut nya, sehingga t erdapat sedikit insent if unt uk memast ikan bahwa pot ensi manf aat diopt imalkan. Penganggaran secara t erpisah unt uk dana berulang operasi pada basis t ahunan mengabaikan sif at kebersamaan ant ara biaya modal dan biaya oper asi. Hal ini j uga memberikan peluang unt uk menunda pengeluaran pemeliharaan yang diper lukan. Solusi ideal sehubungan dengan beberapa msalah di at as dalam mengoperasikan basis akunt ansi akrual unt uk penganggaran, mencat at t ransaksi, dan pelaporan. Pada basis ini, dampak dar i keput usan, sepert i penundaan pemeliharaan pent ing, dapat diref leksikan dalam nilai t er bawa car r ying val ue aset at au umur manf aat nya melalui beban deprsiasi pada saat keput usan dibuat . Dalam lingkungan basis kas disarankan bahwa organisasi memint a manaj er program unt uk menyusun biaya whol e-of -l i f e unt uk aset dan menggunakannya sebagai anggaran int ernal, pada level pr ogram, unt uk menj alankan dan mengendalikan pengeluaran. Deviasi yang signif ikan dar i r encana selanj ut nya per lu dij elaskan sehubungan dengan dampaknya pada kinerj a dan kondisi aset . Diakui bahwa unt uk aset -aset t er t ent u seper t i peralat an t eknologi inf or masi dan bangunan yang kompleks beberapa organisasi menggunakan pendekat an t er pusat unt uk pembeliannya. Anggaran modal dan operasi unt uk it em ini t idak disusun pada level program. Unt uk membuat biaya penuh f ul l cost dar i pr ogram t ersebut t erlihat oleh manaj er pr ogr am, maka dalam kasus ini perlu memikir kan beberapa met ode yang secara r ut in mengalokasikan biaya ke level pr ogram dengant epat wakt u.

B. Akuntabilitas Kinerj a

Praktik yang lebih baik menyarankan manaj er aset bertanggung j awab terhadap kondisi fisik, penggunaan, kemampuan, dan kinerj a finansial dari aset yang mereka konsumsi dalam rangka penyediaan pelayanan. Ent it as har us menyusun sist em dan prosedur yang memant au dan melaporkan kiner j a aset . Format laporan yang bermanf aat adalah Laporan Kinerj a Terint egr asi yang mencakup dan mengkonsolidasikan inf ormasi 190 sesuai dengan j enis at au kelompok aset sebagaimana disaj ikan pada gambar 15. 2 di bawah ini. 60 Sumber: Vi ct or ian Government , Asset Management Seri es, 1995 Gambar 12.2 Pemant auan Kiner j a 1 2. 3 Kebij akan Pemeliharaan Aset _ _____ ___ _____ ______ _ Kebij akan pemeliharaan dit urunkan dari pert imbangan at as beberapa faktor yang berhubungan dengan kebut uhan organisasi dan risiko dan konsekuensi dari kerusakan aset . Pert anyaan signif ikan t erkait kebij akan yang perlu dij awab meliput i: 60 Aust ralian Nat ional Audit Off ice, op. ci t . , hal. 41-43. 191 Apa saj akah st andar pemeliharaan kondisi yang diinginkan dar i aset ? Apakah pendekat an gabungan memadai? Apakah manaj emen pemeliharaan t elah diserahkan? Bagaimana pelayanan akan diber ikan i n-house at au out -sour ce ? Kebij akan pemeliharaan member ikan dasar unt uk menent ukan mengapa aset dipelihara dengan cara t ert ent u. Kebij akan t ersebut berhubungan langsung dengan st rat egi pemeliharaan. Pemilihan st rat egi pemeliharaan mencakup pert imbangan at as gabungan pr osedur dan kapasit as yang memadai unt uk melakukan modif ikasi dan per baikan disaat dibut uhkan. Mau t idak mau sat u pendekat an layak diambil. Pendekat an yang ut ama adalah: Korekt if —t idak ada pemelihar aan yang dilakukan t anpa, at au sampai, ada aset yang t idak berf ungsi sesuai dengan st andar yang dit ent ukan; Prevent if —melakukan pemeliharaan yang t erpr ogram unt uk mengurangi kemungkinan kerusakan aset sampai pada t ingkat yang dapat dit er ima. Pert imbangan yang pent ing adalah sif at dari aset it u sendir i. Kat egor i aset t ert ent u memerlukan sedikit at au, t idak sama sekali, pemeliharaan yang r ut in seper t i meubel. Merupakan hal yang sah unt uk mengeluarkan aset yang demikian dari program pemeliharaan f ormal dan mempercayakan, sebagai gant inya, kepada pemeriksaan kondisi secara periodik. Hal ini dapat dilakukan sehubungan dengan program st ock-t ake verif ikasi. Risiko j uga merupakan per t imbangan pent ing dalam menent ukan kebij akan pemeliharaan yang memadai. Risiko yang t erkait dengan pengoperasian aset yang berhubungan dengan st andar kesehat an dan keamanan per lu dipert imbangkan. Risiko dan konsekuensi kerusakan aset j uga merupakan pert imbangan pent ing. 61 Ent it as ber t anggung j awab unt uk menyusun st rat egi manaj emen aset lima-t ahunan unt uk aset -aset berada dibawah kendali mereka. St rat egi t ersebut unt uk mencakup manaj emen pemelihar aan, perbaikan, dan energi dan t er masuk biaya oper asi. Ent it as j uga mer inci sist em dan proses yang dibuat unt uk memant au kiner j a aset . Kegunaan suat u aset t ergant ung pada seberapa ef ekt if aset t ersebut memenuhi t uj uannya. Unt uk kebanyakan j enis aset , hal it u dapat 61 Ibi d. , hal. 44 192 t ergant ung pada ker ut inan dan kelayakan dari pemeliharaannya. Pemeliharaan yang rut in dapat membant u melindungi nilai aset . Perencanaan pemeliharaan aset memungkinkan t indakan yang t elah dit arget kan diambil secara t epat wakt u dan biaya-ef ekt if . Hasilnya, akan membant u meyakinkan bahwa aset ent it as akan t et ap layak dan pr odukt if unt uk biaya j angka panj ang yang serendah mungkin. Sebagai langkah pert ama, ent it as har us menent ukan aset -aset mana yang perlu dipelihar a yakni ent it as harus menilai mat er ialit as dar i aset - aset nya. Beberapa aset mungkin, sebagai cont oh, memiliki nilai yang r endah at au sedikit dan memiliki umur manf aat yang r elat if pendek; sedangkan lainnya mungkin berupa aset -aset yang normalnya memer lukan sedikit at au bahkan t idak memerlukan usaha pemeliharaan misalnya meubel f ur nit ure. Ent it as yang mengont rol aset dapat memilih unt uk mengeluarkan aset -aset ini dari pr oses perencanaan pemeliharaan f ormal dan bersandar kan pada penilaian at au pemeriksaan kondisi secara t er at ur. Unt uk masing-masing aset at au kelompok aset yang akan dipelihara secara rut in, maka ent it as harus mengembangkan st rat egi manaj emen pemeliharaan. A. Strategi Pemeliharaan St r at egi pemeliharaan merupakan suat u rencana komprehensif yang: Menj elaskan t ent ang aset , kiner j a yang diinginkan dipersyarat kan dari aset t ersebut , dan pada t ingkat l evel yang mana aset ini akan dipelihara; Menj elaskan sist em dan prosedur yang akan digunakan unt uk merencanakan dan mengat ur pekerj aan pemeliharaan; Menent ukan j enis pemeliharaan yang akan dilakukan, dan mengapa; Menent ukan sumber daya dan menerapkan pemeliharaan; Menunj ukkan berbagai persyarat an unt uk inhouse plant , peralat an at au suku cadang; dan Menyaj ikan pr oyeksi ramalan biaya pemeliharaan rut in dan kor ekt if prevent if , seper t i halnya merencanakan penggant ian besar- besaran selama lima-sepuluh t ahunan. Dalam mengembangkan st rat egi pemeliharaan, ada dua pert imbangan pent ing yait u t ingkat pemeliharaan l evel of maint enance 193 yang diperlukan unt uk suat u aset , dan pr ior it as pemeliharaan mai nt enance pr i or i t i es . 1 . Tingkat Pemeliharaan Tingkat pemeliharaan yang diperlukan unt uk suat u aset dan kiner j a yang diharapkan dari aset t ersebut , harus dirinci dengan j elas. Rancangan t ingkat pemeliharaan hendaknya: Konsist en dengan peranan yang diberikan aset dalam pemberian pelayanan; Mencerminkan kewaj iban unt uk memenuhi ket ent uan perat uran perundang-undangan yang berhubungan dengan kesehat an, keamanan, kebakaran, manaj emen lingkungan, dan yang sej enisnya; Realist is, sesuai dengan kondisi dan umur aset yang diharapkan; Layak dilakukan dalam kont eks ket ersediaan sumber daya yang r encanakan; Diset uj ui oleh pengguna aset . Tingkat pemeliharaan hendaknya menent ukan t ambahan pada kinerj a aset yang mana yang dipandang krit is secar a operasional, dan pada t ampilan f isik mana yang dipandang pent ing. Di samping it u j uga menet apkan wakt u respon yang diperlukan dalam hal t er j adi kerusakan. 2 . Prioritas Pemeliharaan Tugas pemeliharaan yang memiliki prior it as t er t inggi harus diident if ikasi dalam st rat egi pemelihar aan. Hal ini akan memungkinkan usaha unt uk memf okuskan pemeliharaan pada area ini apabila sumber daya t ernyat a menur un dari t ingkat yang dir encanakan. 62

B. Rencana Operasional dan Pemeliharaan