Sewa versus Beli Tinj auan at as Aset Publik

174 Dalam cont oh di at as t er lihat bahwa aset yang memiliki biaya pengadaan paling rendah t idak memiliki t ot al l i f e-cycl e cost yang paling rendah. 53 1 1. 3 Met ode Pengadaan __ ___ _____ ___ _ ________ ___ ___ __ Set elah kebut uhan aset dit ent ukan, maka ada t iga pilihan dasar yait u membeli, membangun, at au menyewa. Variasi dar i skema ini, unt uk proyek inf rast rukt ur dan konst ruksi besar mencakup bui l d, t r ansf er , operat e BTO dan bui l d, operat e, t r ansf er BOT. Bangun Guna Serah BOT adalah pemanf aat an t anah milik pemer int ah pusat daerah oleh pihak lain dengan mendir ikan bangunan dan at au sarana ber ikut f asilit asnya, kemudian didayagunakan oleh pihak lain t ersebut dalam j angka wakt u t er t ent u yang t elah disepakat i unt uk selanj ut nya diserahkan kembali t anah beser t a bangunan dan at au sar ana berikut f asilit asnya kepada Pengelola Barang set elah berakhirnya j angka wakt u. Bangun Serah Guna BTO adalah pemanf aat an t anah milik pemer int ah pusat daerah oleh pihak lain dengan mendir ikan bangunan dan at au sarana ber ikut f asilit asnya, dan set elah selesai pembangunannya diserahkan kepada Pengelola Barang unt uk kemudian didayagunakan oleh pihak lain t ersebut selama j angka wakt u t ert ent u yang disepakat i. 54

A. Sewa versus Beli

Keput usan unt uk menyewa at au membeli aset mer upakan suat u isu dimana pasar dapat member ikan aset -aset umum unt uk memenuhi kebut uhan penyediaan pelayanan suat u organisasi. Terdapat dua j enis l ease yang t ersedia bagi suat u organisasi— f i nance lease dan operat ing l ease . Sebagaimana nama yang t ersir at , f inance l ease merupakan suat u sarana unt uk mendanai pembelian aset . Penyewa l essee mengambil sebagian besar , j ika t idak semua, risiko dan manf aat kepemilikan aset . Dar i sudut pandang ini, penggunaan f inance l ease t idak j auh beda dengan kepemilikan. Poin pent ing yang membedakan ant ara membeli aset dengan membayar sekaligus dan menggunakan f i nance l ease unt uk memperoleh aset adalah bahwa biaya modal dapat disebar dialokasikan ke sepanj ang wakt u. Ber ikut ini bant ahan t erhadap manf aat dari f inance l ease . 53 Ibid . , hal 33-34. 54 Rancangan Perat uran Pemerint ah t ent ang Barang Milik Pemerintah Daerah, Dit j en Perbendaharaan, Depart emen Keuangan R. I. 175 Unt uk organisasi yang didanai anggar an budget -f unded t erdapat dua agumen yang menent ang manf aat f inance l ease : Biaya bunga implisit dalam f inance l ease akan lebih besar dar ipada biaya dana—penggunaan f i nance l ease dapat menghasilkan konsekuensi val ue-f or -money yang merugikan; dan Organisasi dapat menggunakan pengat uran biaya operasi unt uk mengalokasikan biaya modal yang besar selama beberapa t ahun dengan meminj am dana appr opr iasi t ahun depan at au mengumpulkan t abungan sebelum pengadaan. Apabila l ease digunakan, per lu unt uk mencat at r inciannya dalam daf t ar yang memadai. Dalam kasus f i nance l ease , maka dicat at dalam daf t ar aset . Rincian t ambahan yang harus dicat at meliput i: Tanggal mulai dan berakhirnya masa l ease ; Tanggal angsuran per t ama; Nilai waj ar aset pada saat pengadaan; Tingkat bunga implisit ; dan Nilai sekarang dar i pembayaran l ease . Oper at i ng l ease j uga memiliki biaya bunga implisit . Manf aat ut ama dari l ease j enis ini adalah bahwa l essor pihak yang memberikan l ease menanggung r isiko kepemilikan. Sehubungan dengan sif at operat i ng lease yang umumnya j angka pendek, l ease j enis ini j uga memberikan f leksibilit as yang lebih besar unt uk mengikut i perubahan. Sebagai r ingkasan, manf aat dar i leasing ant ara lain: Bert ambahnya f leksibilit as unt uk mengubah solusi aset ; Mengurangi kebut uhan modal awal yang besar dan berat ; Terhindar dari f lukt uasi j angka pendek dalam penawaran dan nilai pasar. 55 B. Sekali lagi tentang Keputusan Pengadaan Keput usan pengadaan aset dibuat dalam suat u ker angka f ramewor k perencanaan pelayanan dan keuangan yang t er int egrasi. Pengadaan aset merupakan akt ivit as ut ama manaj emen aset . Merupakan suat u keniscayaan t idak dapat t idak bahwa keput usan pengadaan diambil dalam suat u 55 Aust ralian Nat ional Audit Off ice, op. cit ., hal. 37-38. 176 kerangka yang t erint egrasi yang mengacu pada kebut uhan pemberian pelayanan, t uj uan organisasi, bat asan const raint f inansial dan anggaran, dan t uj uan alokasi seluruh sumber daya pemerint ah. Pilihan unt uk pengadaan aset mencakup pembuat an-desain dan konst ruksi, pembelian at au penyewaan. Sebagai bagian dar i proses pengadaan aset , ent it as per lu mempert imbangkan: Sif at dari aset yang akan diadakan yakni apakah aset -aset t ersebut merupakan aset khusus at au aset umum; Kondisi pasar dan implikasinya t erhadap biaya pengadaan yakni apakah pasar pembeli at au pasar penj ual; Kapasit as indust r i yakni j umlah dari kont rakt or at au pemasok pot ensial-baik lokal maupun luar negeri-yang mampu capable unt uk menyediakan aset ; St andar indust r i yakni bagaimana normalnya aset -aset t ersebut diperoleh; Kecocokan kont rakt or at au pemasok yakni apakah kont rakt or pemasok per lu mendapat kan pengesahan dari pemer int ah. 1 . Meminimalkan risiko Keput usan pengadaan memer lukan penguj ian dan penilaian ekonomis yang menyeluruh. Beberapa pot ensi r isiko yang merupakan konsekuensi dari pengadaan aset hendaknya dianalisis t erlebih dahulu sebelum diambil t indakan. Keikut sert aan sekt or swast a dalam pengadaan aset hendaknya j uga diper t imbangkan. Dalam akunt ansi mengenai ket erlibat an sekt or swast a dalam invest asi publik, ent it as hendaknya mengat ur t ent ang pembagian r isiko shar ing of r i sk dengan memadai. Ahli hukum pun har us diaj ak unt uk membant u dalam pembuat an kont rak perj anj ian unt uk meminimalkan pot ensi risiko. Beberapa isu yang mungkin relevan appl icabl e dan per lu dipert imbangkan dan dij elaskan dalam kont rak dengan kont r akt or at au pemasok mencakup: Jenis kont rak; Kepemilikan dan kont rol; Krit eria kinerj a yang harus dipenuhi; Hak at as kekayaan int elekt ual yang t elah dikembangkan sebagai hasil dari kont rak; 177 Tanggung j awab unt uk pemelihar aan maint enance ; Tanggung j awab unt uk penguj ian, inspeksi, dan inst alasi pemasangan; Tanggung j awab unt uk penguj ian set elah penyelesaian kont rak. 2 . Etika dan prinsip pembelian Pegawai yang t er libat dalam manaj emen pembelian dan penawaran di sekt or publik har us menj unj ung t inggi st andar et ika dan mengusahakan nilai t erbaik unt uk uang best val ue f or money . Prinsip-pr insip berikut ini hendaknya dipat uhi: Uang masyarakat harus dibelanj akan secara ef ekt if dan ef isien, dan sesuai dengan anggaran, perat ur an, dan kebij akan, pemer int ah, t ermasuk kebij akan penawaran dan ment er i harus bert anggung j awab at as bangunan dan konst ruksi. Kerahasiaan conf ident ial i t y harus dij aga set iap saat . Hadiah at au t anda mat a dari kont rakt or at au pemasok saat ini at aupun pot ensial yang mungkin membahayakan int egrit as mereka hendaknya t idak dit erima. Pembelian hendaknya dilakukan t anpa adanya t anda mat a at aupun pr asangka. Pesanan pembelian pur chase order at as barang at au j asa yang ident ik hendaknya t idak dipisahkan unt uk menghindari bat asan pembelian. Semua kont rakt or at au pemasok pot ent ial diberikan inf ormasi yang memadai dan ident ik sebagai dasar mereka melakukan t ender, usulan at au penwaran harga. Prosedur disusun dan dij aga unt uk memast ikan bahwa: Pert imbangan yang waj ar dan sama diberikan pada masing-masing t ender at au penawar an yang dit erima; dan Pemilihan didasar kan pada kemampuan membuat dan pemenuhan t awaran t ot al biaya yang paling rendah.

C. Pengadaan Tanah