54
Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 611KEP.DpG2004 tanggal 27 Juli 2004. Bank mulai beroperasi sebagai bank umum
syari’ah pada tanggal 25 Agustus 2004 dan berdasarkan Surat Keputusan Deputi
Gubernur Bank Indonesia No. 1012KEP.DpG2008 tanggal 16 Oktober 2008, Bank telah memperoleh izin beroperasi sebagai Bank Devisa sejak
tanggal 16 Oktober 2008. Berdasarkan
Keputusan Gubernur
Bank Indonesia
Nomor: 1275KEP.GBIDpG2010 tanggal 2 November 2010, Bank telah mendapat
persetujuan mengganti nama menjadi PT. Bank Mega Syari’ah Sesuai dengan
pasal 3 anggaran dasar Bank yang terakhir, maksud dan tujuan Bank adalah menyelenggarakan usah
a perbankan berdasarkan prinsipsyari’ah. Pada 2010, melalui Rapat UmumPemegang Saham RUPS, Pemegang saham
meningkatkan modal dasar dari Rp 400 miliar menjadi Rp 1,2 triliun untuk menambah dan meningkatkan kegiatan dan operasional bank.
4.1.6 Bank BCA Syariah
PT. Bank BCA syari’ah didirikan dengan nama PT. Utama International Bank berdasarkan akta No. 91 tanggal 21 Mei 1991 dari Notaris Buniarti
Tjandra S.H akta tersebut telah di sahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.C2-3446.HT.01.01.TH.91 tanggal 30
juli 1991. Melalui akta perubahan no. 98 tanggal 22 mei 1996 dan dibuat dihadapan Notaris Buniarti Tjandra S.H, Telah dilakukan perubahan nama
PT. Utama International Bank menjadi PT. Bank UIB. Akta perubahan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Universitas Sumatera Utara
55
Keputusan No.C2-1497.HT.01.04.97 berdasarkan berita Negara No.61 tanggal 1 agustus 1997. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali
perubahan, antara lain dengan Akta Notaris Pudji Redjeki Irawati S.H, No. 40 tanggal 11 Juni 2006 mengenai perubahan Anggaran Dasar berdasarkan
Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia melalui surat keputusan No.AHU-42366.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 17 juli 2008.
Berdasarkan Akta Akuisisi No. 72 Tanggal 12 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Dr. Irawan Soerodo S.H, M.Si, telah dilakukan akuisisi
oleh PT. Bank BCA Tbk. atas 42.500 lembar saham Bank UIB atau setara dengan kepemilikan 100. Komposisi kepemilikan Bank setelah akuisisi
telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain melalui Akta Jual Beli Saham No.74 Tanggal 12 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Dr.
Irawan Soerodo S.H, M.Si, Akta Pernyataan Keputusan diluar Rapat Perseroan Terbatas PT. Bank UIB No. 49 yang dibuat dihadapan Notaris
Pudji Redjeki Irawati S.H, Tanggal 16 Desember 2009 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya
No.AHU-01929.AH.01.02 tanggal 14 Januari 2010. Perubahan komposisi kepemilikan bank ini dilaporkan oleh bank kepada Bank Indonesia melalui
surat No.223DIRUIBXII2009 tanggal 31 Desember 2009. Perubahan nama d
an kegiatan usaha berdasarkan prinsip syari’ah dari PT. Bank UIB menjadi PT. Bank BCA Syari’ah didasarkan pada Pernyataan Keputusan Rapat Umum
Universitas Sumatera Utara
56
Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB PT. Bank UIB, Sesuai dengan Akta Notaris Pudji Redjeki Irawati S.H, No. 49 tanggal 16 Desember 2009.
Berdasarkan Salinan
Keputusan Gubernur
Bank Indonesia
No.1213KEP.GBIDpG2010 tanggal 2 Maret 2010, Bank memperoleh izin perubahan kegiatan usaha Bank Umum Konvensional menjadi bank umum
yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syari’ah. Selama 60
enam puluh hari setelah keputusan tersebut, Bank wajib melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syari’ah dan selambat-lambatnya 360
tiga ratus enam puluh hari setelah keputusan, Bank wajib menyelesaikan seluruh kredit dan kewajiban debitur atau nasabah dari kegiatan
konvensional. Bank mulai beroperasi sebagai Bank Umum Syari’ah pada tanggal 5 April 2010.
4.2 Hasil Penelitian