Penyapihan Suwuk (Etnografi tentang Pengobatan Tradisional Etnis Jawa di Desa Aek Loba Pekan Kec. Aek Kuasan Kab. Asahan)

biasanya di letakkan dalam wadah lepean piring kecil yang terbuat dari bahan atom. Hal ini untuk mempermudah mbah Mah untuk mengambil minyak pada proses pengobatan. Minyak akan diambil menggunakan tangan mbah Mah yang jarinya dilebarkan, agar mudah mengusap minyak kebadan pasiennya. Biasanya minyak ini akan dihusapkan kesuluruh badan pasiennya pengobatan untuk anak- anak sekitar umur 2 – 10 tahun. Proses mengusap minyak kebadan pasien agar kandungan minyak dapat meresap ketubuh pasien. Menurut mbah Mah kandungan minyak makan tidak diketahuinya, karena resep ini diperoleh dari ibu mbah Mah dan sudah turun temurun resep ini digunakan. Langkah akhir mulut mbah Mah menghembus ubun-ubun sianak, agar mantra yang dibacanya tadi menyebar juga kedalam tubuh sianak.

4.2. Penyapihan

Tidak semua dukun suwuk bisa melakukan penyapihan. Dari enam dukun yang menjadi informan hanya ada tiga dukun yang bisa menyapih. Namun ketiganya memiliki perbedaan dalam proses penyapihan disini akan dipaparkan khusus mengenai penyapihan, karena penyapihan diluar dari sistem pengobatan. Penyapihan merupakan pengobatan bayi yang masih berusia 1-2 tahun, dalam melakukan penceraian air susu ibu ASI. Metode pengobatanya ada yang berbeda dan ada pula yang sama. Biasanya perbedaanya terletak pada mantra yang dibaca, namun tidak menutup kemungkinan ada juga perbedaannya dari cara pengobatannya. Seperti mbah Timin cara menyapihnya adalah membaca mantra yaitu “Jabang bayi abang putih kadadiane saka mani, waras-waras saka kersane Allah, arwah-arwah Sar’iyah sarta Jakariyah, sadulurmu keblat papat kalima Universitas Sumatera Utara pancer sangkutha putih.” Yang artinya “ anak bayi merah putih yang terjadinya dari sprema, sehat-sehat karena izinnya Allah nyawa syariah serta jakariyah, saudaramu kiblat empat, lima ,satu sang penunggumu. Saudaramu empat, lima, satu pancer itu merupakan pengungkapan cerita tentang diri sang bayi. Dimana 4 saudara kembar lain warna yang dapat menjaga badan si bayi setelah sibayi memiliki 4 saudaranya barulah timbul pancer yang diartikan sebagai pemimpin”. Setelah dibaca mantra dengan media air dalam aqua atau botol apapun, kemudian dukun langsung memberikan air tersebut kepada pasien yang hanya setengah saja, kemudian setengah air tadi diminum anaknya pasien yang mau disape dan husapkan ke payudara pasien ketika hendak menyusui anaknya. Langkah-langkah penyapihan yang dilakukan mbah Sujirah sama dengan cara yang dilakukan mbah Sujirah. Namun mantra yang dibaca mbah Sujirah adalah membaca basmalah terlebih dahulu, kemudian membaca mantra pada media air yaitu “ Jabang bayi warase teko Alloh, opo seng diumbe teko tubuh ibune ora apik, ora enak, rasane pahit, engko mene nek seterose wes ora ngombe banyu iku mene” anak bayi sehatnya dari Alloh, apa yang diminum dari ibu tidak baik, tidak enak, rasanya pahit, nanti lagi dan seterusnya tidak minum air itu lagi maksudnya ASI. Selanjutnya melakukan proses yang sama seperti mbah Timin. Proses penyapihan terakhir yaitu proses penyapihan dari mbah Kalim. Mantra yang digunakan adalah pertama sekali membaca basmalah dilanjutkan kesolawat nabi selanjutnya membacakan mantr ” Mohon Pertolongane Gusti Alloh Seng Maha Kuasa, jabang bayi berhenti netek karo ibune, roso ora manis, roso pahit banyu tetekeh ” Mohon pertolongan Kepada Alloh Yang Maha Kuasa, Universitas Sumatera Utara anak bayi berhenti menyusui pada ibunya, rasa tidak manis, rasa pahit air susunya. Mantra ini akan dibaca pada media blokoan among-among yaitu nasi yang dibungkus menggunakan daun pisang dan diletaki telur rebus. Biasanya among-omong bagi etnis Jawa untuk syukuran dan diantar-antarkan kepada tetangga. Namun among-among yang digunakan dalam penyapihan hanya dibuat satu bungkus saja khusus untuk orang yang melakukan penyapihan. Among- among yang digunakan harus berasal dari orang yang mau melakukan penyapihan karena penyapihan itu dilakukan untuk anaknya sehingga sesuatu media yang diperlukan harus melalui dirinya. Among-omong yang sudah dibacai mantra tersebut harus langsung dimakan saat itu juga, agar mantra yang dibacakan lebih efektif. Among-among juga harus dimakan sampai habis tidak boleh ada yang tersisa supaya tidak ada kemubajiran ditambah nasi tersebut sudah terkena mantra. Universitas Sumatera Utara BAB V ANALISIS

5.1. Analisis Segala Tentang Dukun Suwuk dan Pengobatannya

Dokumen yang terkait

Fungsi Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) Dalam Membangun Hubungan Sosial Dengan Masyarakat Sekitar (Studi Deskriptif di Perkebunan PT. Socfindo Kebun Aek Loba Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan)

21 352 107

LPSE Kabupaten Asahan BA.HP AEK LOBA TU

0 0 4

Suwuk (Etnografi tentang Pengobatan Tradisional Etnis Jawa di Desa Aek Loba Pekan Kec. Aek Kuasan Kab. Asahan)

0 0 11

Suwuk (Etnografi tentang Pengobatan Tradisional Etnis Jawa di Desa Aek Loba Pekan Kec. Aek Kuasan Kab. Asahan)

0 0 1

Suwuk (Etnografi tentang Pengobatan Tradisional Etnis Jawa di Desa Aek Loba Pekan Kec. Aek Kuasan Kab. Asahan)

0 1 18

Suwuk (Etnografi tentang Pengobatan Tradisional Etnis Jawa di Desa Aek Loba Pekan Kec. Aek Kuasan Kab. Asahan)

0 2 27

Suwuk (Etnografi tentang Pengobatan Tradisional Etnis Jawa di Desa Aek Loba Pekan Kec. Aek Kuasan Kab. Asahan)

0 0 3

Suwuk (Etnografi tentang Pengobatan Tradisional Etnis Jawa di Desa Aek Loba Pekan Kec. Aek Kuasan Kab. Asahan)

0 0 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Organisasi Sosial - Fungsi Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) Dalam Membangun Hubungan Sosial Dengan Masyarakat Sekitar (Studi Deskriptif di Perkebunan PT. Socfindo Kebun Aek Loba Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan)

0 1 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Fungsi Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) Dalam Membangun Hubungan Sosial Dengan Masyarakat Sekitar (Studi Deskriptif di Perkebunan PT. Socfindo Kebun Aek Loba Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan)

0 0 10