BAB II GAMBARAN UMUM AKTIVITAS DUKUN SUWUK
2.1. Makna Suwuk Menurut Dukun dan Masyarakat Desa Aek Loba Pekan
Dalam kamus bahasa sansekerta suwuk diartikan berhenti
23
Mantra jika ditinjau dari segi istilah bisa memiliki arti bunyi, kata, atau kalimat yang diucapkan, dibisikkan, atau dilantunkan dengan cara tertentu untuk
. Arti berhenti dalam pengobatan suwuk dapat dimaknai sebagai berhentinya suatu penyakit yang
diderita seseorang. Sedangkan menurut keterangan dukun dan masyarakat Desa Aek Loba Pekan suwuk memiliki penjelasan yang berbeda-beda. Menurut mbah
Sujirah dan mbah Mutijah serta beberapa masyarakat, suwuk diartikan sebagai jampi-jampi atau mantra. Landasan dasar mereka mengatakan hal tersebut adalah
karena kata suwuk diambil dari metode yang digunakan yaitu menggunakan jampi-jampi atau mantra. Mbah Kalim dan mbah Timin mengatakan suwuk
sebagai pengobatan alternatif gaib yang menggunakan metode menghembus, penyakit sembuh. Menurut Mbah Ompong suwuk diartikan sebagai metode atau
cara pengobatan tradisional. Mantra berasal dari bahasa Sanskerta yaitu ‘man’ yang memiliki arti
‘pikiran’ dan ‘tra’ yang artinya ‘pembebasan’. Jadi Mantra adalah kegiatan membebaskan pikiran. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
2001, Mantra bisa diartikan sebagai susunan kata yang berunsur puisi seperti rima dan irama yang dianggap mengandung kekuatan gaib, biasanya diucapkan
oleh dukun atau pawang untuk menandingi kekuatan gaib yang lain.
23
Purwadi dkk, Kamus Sansekerta Indonesia
Universitas Sumatera Utara
tujuan tertentu pula. Mantra diyakini mempunyai kekuatan, sebagai sarana permohonan kepada Tuhan, dan bermanfaat untuk bermacam-macam tujuan
tertentu dari para perapalnya. Dari segi bentuk, mantra sebenarnya bisa digolongkan ke dalam bentuk puisi bebas, yang tidak terikat pada aspek rima,
baris, dan jumlah kata dalam setiap baris. Dari segi bahasa, sebagian mantra ada yang menggunakan bahasa yang kadang sulit untuk dipahami. Bahkan
adakalanya, perapal sendiri tidak memahami arti sebenarnya mantra yang ia baca. Dia hanya memahami kapan dan bagaimana mantra tersebut dibaca dan untuk apa
tujuannya. Dari segi penggunaan, mantra tidak boleh diucapkan sembarangan, karena bacaannya dianggap keramat dan memiliki arti khusus
24
Dalam penelitian ini ada enam dukun yang menjadi informan, sebenarnya ada banyak dukun di Desa Aek Loba Pekan. Mengenai jumlah banyaknya dukun
tidak diketahui secara pasti. Alasan memilih enam dukun sebagai informan karena keenam dukun ini merupakan dukun yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat
sekitar. Hampir semua penduduk desa mengenal keenam dukun ini, hal ini terlihat dari penuturan beberapa penduduk yang ditanyai tetang dukun suwuk. Selain itu,
jarak rumah keenam dukun ini, masih terbilang dekat dan memudahkan untuk melakukan pengamatan dan wawancara. Dalam segi bahasa juga mudah untuk
dipahami, karena mereka hanya menggunakan bahasa Jawa kasar .
2.2. Biografi Dukun Suwuk Desa Aek Loba Pekan