Mbah Mutijah Biografi Dukun Suwuk Desa Aek Loba Pekan

dan satu ruang dapur. Rumah yang masih berlantaikan tanah, dibagian ruang tamu telihat ada satu buah tempat tidur dengan kasur yang sudah tipis. Di depan tempat tidur ada satu unit TV dan ada dua buah kursi atom. Di bagian luar samping rumah terlihat banyak rongsokan barang bekas yang merupakan barang-barang pekerjaan milik suaminya. Foto 6 Keadaan rumah Mbah Sujirah Sumber Foto : Yayuk Yusdiawati, 2013

2.2.4. Mbah Mutijah

Mbah mutijah seorang wanita yang memiliki tinggi sekitar 156 cm dan berat badan 50 kg. Wanita yang memiliki rambut panjang sebahu dan sebagian sudah memutih paling suka menyanggul rambutnya dalam setiap kegiatannya. Mbah Mutijah sangat suka mengenakan baju kaos oblong dan celana ponggol di rumah. Namun jika ia pergi ke ladang atau mengembala sapinya ia biasa menggunakan topi, baju kaos dan dilapisi baju kemeja panjang serta menggunakan celana panjang yang berbahan kain. Mbah Mutijah adalah seorang Universitas Sumatera Utara yang memiliki kepribadian terbuka pada orang yang baru dikenalnya. Bahkan ia salah satu informan yang mau dihubungi menggunakan telepon seluler jika ada suatu pertanyaan yang mendesak. Meskipun demikian mbah Mutijah salah satu dukun yang sulit dijumpai, karena setiap harinya ia harus pergi mengembala sapinya. Biasanya jika ada tamu atau pasien yang datang ia akan dijemput oleh anaknya. Foto 7 Mbah Mutijah Sumber : Yayuk Yusdiawati, 2013 Wanita kelahiran tahun 1958 ini memiliki 7 orang anak dari pernikahannya bersama suaminya yang bernama bapak Sukadi. Bapak Sukadi bekerja sebagai kuli bangunan, mereka menikah sekitar 35 tahun yang lalu. Dari ketujuh anaknya yang terdiri dari 6 laki-laki dan 1 perempuan, hanya 1 orang yang belum menikah. Anak perempuannya yang hanya satu-satunya sudah menikah namun sekarang sudah bercerai dan ia saat ini tinggal bersama mbah Mutijah. Sedangkan kelima anaknya yang laki-laki yang sudah menikah semua hanya satu orang yang tinggal bersama mbah Mutijah dan satu orang tinggal di daerah yang sama. Keempat anaknya tinggal terpisah yaitu di Aer Joman satu Universitas Sumatera Utara orang, di Tanjung Pasir satu orang, di Aek Naul satu orang. Mbah Mutijah sekarang sudah memiliki 8 orang cucu dari pernikahan anaknya. Orang tuanya tinggal di Pematang siantar, mbah Mutijah ke Desa Aek Loba Pekan karena ikut dengan suaminya. Ibunya bernama Ngadirah dan ayahnya bernama Zainab. Ayahnya merupakan salah satu dukun suwuk yang ada di daerah tempat mereka tinggal. Namun ibunya sekarang sudah meninggal, sedangkan ayahnya yang sudah tua tinggal dengan adik perempuan mbah Mutijah. Setiap tahun sekali biasanya mbah Mutijah akan berkunjung untuk melihat ayahnya. Tepatnya saat lebaran idul Fitri, biasanya mbah Mutijah akan menyempatkan diri untuk datang kekampung halamannya. Namun sebenarnya orang tua mbah Sujirah berasal dari Jawa dan di pematang Siantar sebagai pendatang. Aktifitas sehari-harinya selain menjadi dukun adalah berternak sapi. Mengenai pekerjaan rumah mbah Mutijah sudah tidak lagi ikut campur, karena semua yang mengerjakannya adalah anak dan menantunya. Jika pagi sebelum berangkat menggembala sapi biasanya ia menonton acara televisi. Sekitar jam 12.00 wib mbah Mutijah akan pergi untuk menggembala sapi di perkebunan PTP Afdeling 13. Mbah Mutijah akan pulang mengembala sapi jika sudah pukul 18.00 wib. Selepasnya pulang ia akan membersihkan diri dan makan malam. Setiap malam mbah Mutijah paling suka menonton televisi, ia paling hobi melihat acara sinetron yang biasanya ditayangkan di Indosiar. Namun ketika ada pasien datang untuk berobat atau hanya sekedar menjemput mbah Mutijah, mbah Mutijahpun akan datang memenuhi permintaan pasiennya dengan diantar oleh salah satu anak laki-lakinya. Universitas Sumatera Utara Ia tinggal disebuah rumah yang terlihat belum sepenuhnya selesai dibangun. Hal ini terlihat dari dinding bangunan rumah yang belum diplester semen. Terlihat juga lantai yang masih berlantai kasar, dan jendela yang masih belum dicat. Di dalam rumah ada dua ruang kamar tidur, satu ruang tamu dan satu ruang dapur yang terlihat sedikit luas namun belum berlantai semen. Di ruang tamu terlihat satu unit TV, satu buah lemari dan satu pasang kursi atom. Foto 8 Keadaan rumah mbah Mutijah Sumber foto : Yayuk Yusdiawati, 2013

2.2.5. Mbah Satimah

Dokumen yang terkait

Fungsi Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) Dalam Membangun Hubungan Sosial Dengan Masyarakat Sekitar (Studi Deskriptif di Perkebunan PT. Socfindo Kebun Aek Loba Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan)

21 352 107

LPSE Kabupaten Asahan BA.HP AEK LOBA TU

0 0 4

Suwuk (Etnografi tentang Pengobatan Tradisional Etnis Jawa di Desa Aek Loba Pekan Kec. Aek Kuasan Kab. Asahan)

0 0 11

Suwuk (Etnografi tentang Pengobatan Tradisional Etnis Jawa di Desa Aek Loba Pekan Kec. Aek Kuasan Kab. Asahan)

0 0 1

Suwuk (Etnografi tentang Pengobatan Tradisional Etnis Jawa di Desa Aek Loba Pekan Kec. Aek Kuasan Kab. Asahan)

0 1 18

Suwuk (Etnografi tentang Pengobatan Tradisional Etnis Jawa di Desa Aek Loba Pekan Kec. Aek Kuasan Kab. Asahan)

0 2 27

Suwuk (Etnografi tentang Pengobatan Tradisional Etnis Jawa di Desa Aek Loba Pekan Kec. Aek Kuasan Kab. Asahan)

0 0 3

Suwuk (Etnografi tentang Pengobatan Tradisional Etnis Jawa di Desa Aek Loba Pekan Kec. Aek Kuasan Kab. Asahan)

0 0 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Organisasi Sosial - Fungsi Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) Dalam Membangun Hubungan Sosial Dengan Masyarakat Sekitar (Studi Deskriptif di Perkebunan PT. Socfindo Kebun Aek Loba Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan)

0 1 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Fungsi Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) Dalam Membangun Hubungan Sosial Dengan Masyarakat Sekitar (Studi Deskriptif di Perkebunan PT. Socfindo Kebun Aek Loba Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan)

0 0 10