dibacaain bismillah, salawat nabi dan membaca mantra
53
Air sering digunakan sebagai media pengobatan karena menurut mbah Kalim air itu murni, bersih dan dapat mengademkan
. Kemudian air tersebut di tuangkan sedikit ketelapak tangan mbah Kalim dan diusapkan ke pasiennya
sambil membacakan bismillah bismillahhirrohmannirrohim “ dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang” , hal ini akan dilakukan
berulang kali sampai sipasien mulai tenang. Setelah pasien tenang maka sisa air yang digunakan untuk mengusap wajahnya diminumkan ke pasiennya.
54
Tempat dan waktu pengobatan tidak ditetapkan mbah Ompong, karena mbah Ompong dapat mengobati di rumah pasien maupun di rumah mbah Ompong
sendiri. Waktu untuk mengobati orang juga tidak ditentukan bisa pagi, siang, sore maupun malam. Hal ini didasari karena Mbah Ompong sudah tidak bekerja lagi,
selain itu karena usia yang sudah tua. Namun jika dalam keadaan kurang sehat seseorang yang kerasukan.
Karena jika kerasukan seseorang akan marah-marah saja jadi ibarat ia sedang panas sehingga harus diademkan menggunakan air. Selain itu, mantra akan lebih
ampuh dan dapat menyebar keseluruh tubuh jika dibacakan menggunakan air.
4.1.2. Proses Peyembuhan Melalui Media Daun Kengkeng
Mbah Ompong merupakan dukun yang paling lama dalam menjalani profesinya. Sejak tahun 1938 mbah Ompong sudah menjalani profesinya sebagai
seorang dukun. Namun yang ia sayangkan tidak ada satupun anaknya yang mau diwarisi ilmu suwuknya. Selain sebagai dukun yang paling lama mbah Ompong
juga merupakan dukun yang paling tua diantara yang lain.
53
Lihat halaman 66, jadi semua penyakit akan dibacakan doa yang sama.
54
mendinginkan
Universitas Sumatera Utara
atau ada keperluan lain yang sangat penting biasanya mbah Ompong akan menolak baik itu dijemput maupun datang langsung ke rumah mbah Ompong.
Niat menolong mbah Ompong untuk mengobati orang sangat kuat , hal ini sesuai dengan penunturan anak kandungnya sendiri yang tinggal di samping rumah mbah
Ompong. “ niat menolong si mbah sangat kuat untuk mengobati orang, meskipun
rumahnya jauh di luar desa ya simbah tetap mau jika dijemput. Terkadang sama sipejemputnya tidak diantar balek lagi, jadi simbah sering pulang
jalan sendiri. Pernah ada yang minta tolong, rumahnya ya di luar desa ini lumayan jauh. Dijemput pake kereta sih, cuma kasian si mbah kalau jauh
ngobati orangnya sering kecapean. Namanya juga sudah tua badannya nggak tahan kalau naek kereta jauh-jauh apalagi jalannya batu-batu.
Saya sempat larang tapi simbah tetep kekeh mau perginya. Ya saya sebagai anaknya seberapa sih bisa melarangnya apa lagi mbah sering
bilang masih kuat kok. Nanti kalau udah nggak sanggup lagi baru nggak mau ngobati orang jika dijemput. Ditambah kata simbah mau
memperbanyak pahala menolong orang untuk diakhirat nanti. Ya kalau sudah dibilang begitu saya diam saja”.
Dengan niat menolongnya ini mbah Ompongpun tidak pernah mematokkan harga pengobatan yang ia lakukan. Namun tidak dipungkiri setiap
pasien yang berobat akan memberikan upah. Jika sudah diberi mbah Ompongpun tidak pernah menolak, selain mbah Ompong butuh untuk menambahi biaya hidup
sehari-hari, mbah Ompong juga tidak enak hati jika menolak pemberian orang lain. Biasanya pasien akan memberikan upah sebanyak Rp.20.000 – Rp 2.50.000,-
dalam pengobatan suwuk dan membantu orang melahirkan. Jika mbah Ompong membantu orang melahirkan sekalian merawat pasiennya, maka ia bisa
mendapatkan upah sampai Rp 2.50.000,- tersebut. Namun jika hanya mengobati suwuk mbah Ompong hanya mendapatkan upah sekitar Rp.20.000 – Rp.25.000,-.
Mengenai jumlah pasien mbah Ompong sudah tidak lagi mengingat berapa
Universitas Sumatera Utara
banyak. Hal ini dikarenakan tidak ada data tertulis mengenai jumlah pasien dan ditambah lagi ingatan mbah Ompong yang sudah lemah karena usia yang sudah
tua. Cara mendiagnosa yang dilakukan mbah Ompong terhadap pasiennya
adalah pertama sekali mbah Ompong akan menanyakan siapa nama pasien. Menurut mbah Ompong “ piye ate iso ngobati uwong nek urung kenal karo
jenengen seng atek tak obati, jadine jeneng iku penting” bagaimana mungkin kita bisa mengobati seseorang jika kita tidak kenal dengan orang yang akan saya obati,
jadi nama itu sangat penting. Selanjutnya mbah Ompong akan merasakan gerakan tangannya untuk mengetahui penyakit pasiennya. Karena tanpa
dikomando tangan mbah Ompong langsung memberikan intruksi pada bagian tubuh pasien yang sakit. Selanjutnya mbah Ompong hanya tinggal memegang
bagian daerah tubuh yang sakit. Biasanya bagian tubuh yang dipegang mbah Ompong benar itulah yang sakit. Hal ini terlihat dari teriakan pasien jika bagian
tubuh yang sakit dipegang dan mbah pun langsung tahu sakit apa yang di derita sipasien.
Jenis penyakit yang dapat diobati oleh mbah Ompong adalah sebagai berikut :
1. Sawan Kenkeng Sawan kenkeng adalah penyakit yang terkena dari mahkluk halus yang
biasanya dikenakan pada anak-anak. Ciri-ciri dari anak yang terkena sawan kenkeng adalah menangis terus diwaktu dan tidak berhenti-henti, meskipun anak
tersebut tidak terlihat sakit. Selain itu, anak-anak yang terkena sawan kenkeng
Universitas Sumatera Utara
menangis dengan tatapan yang kosong yang tujuannya pada satu titik contoh seperti foto orang tuanya, lukisan, sudut-sudut rumah, atap dan lain-lain. Anak
yang terkena sawan kenkeng biasanya berumur 3 bulan-3 tahun. Cara pengobatan suwuk dan ramuan tradisional
Adapun cara mengobati penyakit ini adalah membaca mantra Jawa yang berbunyi “Jagat wetan tangise si jabang bayi tak buang dan tak sabet ke nang
jagat wetan windo sak pito sabet kenang ngidul tak sabet ke nang nduwur tiboh nang ngisor meneng si jabang bayi
55
” . Setelah membaca mantra kepala sibayi tepat di bagian ubun-ubun sampai 3 kali, hal ini dilakukan untuk mengembalikan
semangat sibayi kembali. Untuk ramuannya adalah menggunakan daun kenkeng daun kelengkeng dan daun bunggle, daun tersebut direndam menggunakan
riwengka air cucian beras yang pertama di bak mandi anak kecil. Setalah direndam selama 15 menit dan tersebut dibacai Basmalah, Al-fatiha, Al-ikhlas
sebanyak 5 kali dan terakhir takbir sebanyak 5 kali juga. Kemudian anak tersebut akan di masukkan kedalam bak tersebut, lalu memandikannya keseluruh tubuh
anak tersebut. Hal ini dilakukan agar ramuan tersebut masuk ketubuh sianak melalui kulitnya.
55
Jagat Timur tangisnya bayi dibuang dan dipukul di jagat Timur dipukul ke Selatan dipukul di atas jatuh ke bawah.
Universitas Sumatera Utara
Foto 18 Proses penyembuhan suwuk yang dilakukan mbah Ompong
Sumber : Yayuk Yusdiawati,2014 Bangle Zingiber purpureum Roxb. tumbuh di daerah Asia tropika, dari
India sampai Indonesia. Di Jawa dibudidayakan atau di tanam di pekarangan pada tempat-tempat yang cukup mendapat sinar matahari, mulai dari dataran rendah
sampai 1.300 m dpi. Pada tanah yang tergenang atau becek, pertumbuhannya akan terganggu dan rimpang cepat membusuk. Herba semusim, tumbuh tegak, tinggi 1-
1,5 m, membentuk rumpun yang agak padat, berbatang semu, terdiri dari pelepah daun yang dipinggir ujungnya berambut sikat. Daun tunggal, letak berseling.
Helaian daun lonjong, tipis, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi rata, berambut halus, jarang, pertulangan menyirip, panjang 23-35 cm, lebar 20-40 mm,
warnanya hijau. Bunganya majemuk, bentuk tandan, keluar di ujung batang, panjang gagang sampai 20 cm. Bagian yang mengandung bunga bentuknya bulat
telur atau seperti gelendong, panjangnya 6-10 cm, lebar 4-5 cm. Daun kelopak tersusun seperti sisik tebal, kelopak bentuk tabung, ujung bergerigi tiga, warna
merah menyala. Bibir bunga bentuknya bundar memanjang, warnanya putih atau pucat.
Foto 19 Daun bangle dan daun kengkeng
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Yayuk Yusdiawati, 2013 Bangle mempunyai rimpang yang menjalar dan berdaging, bentuknya
hampir bundar sampai jorong atau tidak beraturan, tebal 2-5 mm. Permukaan luar tidak rata, berkerut, kadang-kadang dengan parut daun, warnanya coklat muda
kekuningan, bila dibelah berwarna kuning muda sampai kuning kecoklatan. Rasanya tidak enak, pedas dan pahit. Bangle digolongkan sebagai rempah-rempah
yang memiliki khasiat obat. Panenan dilakukan setelah tanaman berumur satu tahun. Perbanyakan dengan stek rimpang. Sifat kimiawi dan efek farmakologis
yaitu rimpang berbau khas aromatik, rasanya agak pahit dan agak pedas. Penurun panas anti piretik, peluruh kentut karminatif, peluruh dahak expectorant,
pembersih darah, pencahar laksan, obat cacing vermifuge. Kandungan kimia: Rimpang: minyak atsiri sineol, pinen, damar, pati, tanin
56
Tempat pengobatan tidak ditentukan oleh mbah Sujirah, kapan saja dan dimanapun mbah Sujirah selalu siap kecuali di luar kecamatan. Selain karena
jarak yang jauh, mbah Sujirah juga masih memiliki anak kecil yang tidak bisa ditinggal lama. Jika di luar kecamatan si pasien wajib datang untuk diobati di
.
4.1.3. Proses Penyembuhan Melalui Media Bawang Putih