Cara memperoleh ilmu melalui keturunan

Sedangkan mbah Sujirah setelah menjalankan semua peraturannya, maka ia mempelajari mantra-mantra apa saja yang harus dibacanya dalam mengobati. Mengenai peraturan harus sering dilakukan mbah Sujirah seperti puasa pendak senin kamis, sehingga ilmunya tetap terpelihara. Biasanya puasa pendak senin kamis tidak ditentukan bulan keberapa, namun puasa yang dilakukan tidak boleh terpotong-potong harus berturutan sampai tujuh senin dan tujuh kamis. Mbah Sujirah sendiri terkadang menjalankan puasa pendak senin kamis setiap setahun sekali. Mbah Sujirah biasanya lebih suka puasa pendak senin kamis disaat mau mendekati bulan Ramadhan, karena dianggapnya bagus dibandingkan bulan lain.

3.2.2. Cara memperoleh ilmu melalui keturunan

Keturunan merupakan proses dimana seseorang mendapatkan sesuatu dari keluarganya atau saudaranya dengan jalan yang tidak sulit. Setiap orang tua selalu ingin salah satu anaknya dapat memiliki ilmu seperti dirinya termasuk ilmu suwuk. Hampir setiap dukun suwuk selalu menurunkan ilmunya kepada anaknya. Namun terkadang ada sebagian anak yang tidak menginginkannya sehingga harus memberikan ilmunya kepada orang lain dengan cara proses belajar ilmu suwuk. Dukun suwuk di Desa Aek Loba Pekan ada juga yang memperoleh ilmu suwuk melalui keturunan yaitu mbah Mutijah, mbah Satimah dan Mbah Kalem. Proses penerimaan ilmunya pun hampir sama yaitu melalui wahyu. Menurut bahasa lughah, kata wahyu berasal dari bahasa Arab al-wahy yang memiliki beberapa arti, di antaranya; suara, tulisan isyarat, bisikan, paham dan juga api. Tetapi ada juga yang mengartikan bisikan yang tersembunyi dan cepat. Dengan demikian, pengertian wahyu secara etimologis adalah penyampaian sabda tuhan Universitas Sumatera Utara kepada manusia piihanNya tanpa diketahui orang lain , agar diteruskan kepada umat manusia untuk dijadikan sebagai pegangan hidup baik di dunia maupun di akhirat kelak 34 34 Kunci Akhirat, . Namun dalam hal ini wahyu diartikan sebagai bisikan atau pemberian sesuatu dari Mahluk lain. Meskipun makna wahyu ini ada perbedaan namun dukun suwuk yang memperoleh ilmu dari keturunan menganggap ilmu yang ia dapat dari sebuah wahyu, karena datangnya tanpa diketahui dan pada saat mereka terlelap dalam tidur. Menurut Sianipar dalam dukun mantra kepercayaan masyarakat,1989:22 pengalaman di lapangan menunjukkan bahwa para dukun cendrung menuturkan kembali pengalaman masing-masing kearah mencapai status dukun kepada hampir setiap orang baru, baik ia klien atau pun tidak. Hal ini pun terjadi pada saat meneliti tentang dukun suwuk yang ada di Desa Aek Loba Pekan. Setiap dukun suwuk pun selalu senang bila menceritakan pengalamannya dalam menuntut ilmu untuk mencapai status dan agar masyarakat lebih percaya terhadap kemampuannya. Hal lain juga tampak ingin dipaparkan dalam keterangan di atas yaitu : 1. Bahwa dukun suwuk bukanlah manusia sembarangan, melainkan manusia terpilih sebab tidak sembarang orang diberikan kemampuan seperti yang dimilikinya. 2. Mereka manusia yang luar biasa yang mampu berhubungan dengan kekuatan lain dan alam ghaib. Perhatikan penegasan mereka,pengetahuan dan keahliannya diperoleh melalui wahyu. http:kunciakhirat.blogspot.com201202pengertian-wahyu.html, 10 Mei 2013 Universitas Sumatera Utara Pertama disini akan mengupas perolehan ilmu yang di alami mbah Mutijah. Awalnya mbah Mutijah mendapatkan ilmu dari sesuatu yang tidak terduga, karena disini mbah Mutijahpun awalnya tidak tahu bahwa ia sudah memiliki ilmu tersebut. Namun karena rasa keinginannya untuk berani mencoba akhirnya iapun ahli menjadi dukun suwuk. Awal ia mulai ia mendapatkan ilmu sekitar tahun 2001 dan di tahun ini juga mbah Mutijah menjalani profesi sebagai dukun suwuk. Sebelum ia mencoba mengobati orang kira-kira jarak dua hari, ia merasa mendapatkan wahyu di saat ia tidur terlelap. Ia mendengarkan sebuah bisikan bahwa ia dapat mengobati orang dengan cara memanggil penunggu bumi yang bernama “Kaki Danyang Nini Danyang” dengan cara membakar kemenyan dan memanggil namanya lalu pinta apa yang ingin diobati. Jika kemenyan sudah dibakar, setelah bau asap kemenyan tercium maka “Kaki Danyang Nini Danyang” akan datang. Karena bau kemenyan adalah bau kesukaannya dan asapnya adalah makanannya. Menurut penjelasan mbah Mutijah asep kemenyan akan dihisap oleh “Kaki Danyang Nini Danyang” sampai habis. Awalnya ia menganggap bahwa wahyu tersebut hanyalah bisikan biasa dan tiada memiliki makna apapun. Namun tidak selang beberapa waktu, ada tetangganya yang sedang sakit karena makhluk halus. Ia berniat untuk mengunjungi tetangganya yang sedang sakit. Pada saat di lokasi, ia teringat akan bisikan yang didengarnya. Dengan memberanikan diri mbah Mutijah mencoba untuk meminta izin mengobati tetangganya yang sakit tersebut. Tetangganya pun mengizinkan, namun mbah Mutijah berpesan “ saya baru pertama kali ini mengobati orang jadi kalau tidak sembuh jangan marah ya”. Kemudian ia pun mencoba mengobati pasiennya dengan memanggil “Kaki Danyang Nini Universitas Sumatera Utara Danyang” sesuai dengan pesan bisikan tersebut. tanpa disadarinya ternyata Kaki Danyang Nini Danyang mendengar panggilannya. Awalnya mbah Mutijah terkejut tiba ada sebuah mengempul didepannya. dari asap yang mengempul tersebut ada sebuah suara yang keluar. Suara itu dalam bahasa Jawa kasar, yang diceritakan oleh mbah Mutijah seperti berikut : Kaki Danyang Mini Danyang bertanya : eneng apo kuwe nyelu aku? Dengan tergagap-gagap mbah Mutijah menjawab. Punten mbah aku intuk wahyu nek eneng wong sakit aku kon nyeluk mbah, atek nymbuhke sakite. Kaki Danyang Mini Danyang bertanya lagi, sopo seng sakit nduk?seng sakit sifulan, lah wero sakitte opo. Wes kue nuruti opo seng tak kongkon. Engge mbah ucap mbah Mutijah masih dengan nada gemetar. ada apa kamu memanggi aku? Aku dapat wahyu kalau ada orang sakit, aku suruh panggil mbah, untuk menyembuhkan sakitnya. Siapa yang sakit nak? Yang sakit sifulan, tidak tahu sakitnya apa. Sudah aku menurut saja apa yang saya suruh. Baik mbah Menurut mbah Mutijah orang yang melihat proses percakapan mbah Mutijah, hanya melihat mbah mutijah komat kamit di depan kemenyan yang dibakar dengan mata tertutup. Pasien yang diobati mbah Mutijah itupun sembuh. Sejak saat itulah ia menjalani profesi sebagai dukun suwuk. Awalnya ia bingung ilmu tersebut dari mana karena datangnya tiba-tiba, namun ia tahu bahwa ayahnya merupakan dukun suwuk. Tanpa disadarinya ayahnya sudah menurunkan ilmunya kepada mbah Mutijah. Selanjutnya yaitu penerimaan wahyu yang dialami mbah Kalim. Penerimaan wahyu ini terjadi pada waktu pagi sekitar jam 03.00 wib pada tahun 2003. Pada saat itu mbah Kalim masih terlelap tidur. Tiba-tiba ada sebuah benturan suara keras yang bersumber dari balik dinding luar kamar mbah Kalim. Mbah Kalimpun terkejut mendengar benturan keras tersebut dan mencari apa yang membuat benturan keras tersebut. Setelah dicari asal sumber bunyi tersebut Universitas Sumatera Utara mbah Kalim melihat dua benda tergeletak disamping rumahnya yang bertepat di bawah jendela kamar mbah Kalim. Benda itu berupa dua benda yaitu batu dan keris yang berukuran kecil. Batu ini berbentuk seperti persegi panjang dengan sedikit ada lekuan lekuan di pinggir batu, ini membuat batu terlihat bertingkat- tingkat. Batu ini berwarna hitam namun bagian lekuannya berwarna cokelat keemasan. Berat batu sekitar ± ½ kg dengan panjang ± 8 cm dan lebar ± 3 cm . Sedangkan kerisnya berbentuk panjang layaknya seperti keris biasa, namun keris ini hanya memiliki penjang sekitar ± 9 cm. Keris ini juga sangat tipis sesuai dengan panjangnya. Foto : 14 Gambar batu dan keris yang digunakan mbah Kalim dalam mengobati Sumber : Yayuk Yusdiawati, 2013 Kemudian mbah Kalim mengambil batu dan keris kecil tersebut. pada saat ia memegang kedua benda tersebut, tiba-tiba ada terdengar bisikan yang berasal dari batu tersebut. bisikan itu tentang pemberitahuan bahwa ia bisa mengobati orang menggunakan batu dan keris ini. Sejak saat itu ia bisa mengobati orang, dengan mengikuti setiap instruktur yang dibisikan batu tersebut. Pengobatan yang dilakukannya tak lain merupakan salah satu metode suwuk. Universitas Sumatera Utara Menurut mbah Kalim batu dan keris yang ia temukan ini memiliki kekuatan gaib. Kekuatan gaib ini berupa batu tersebut bisa berbicara dalam bahasa yang dimengerti mbah Kalim. Batu ini bisa mengetahui atau mendiagnosa suatu penyakit yang diderita pasiennya 35 . Batu ini dapat mengobati suatu penyakit, jika batu dan keris disatukan akan menimbulkan kekuatan gaib yang lebih ampuh, sehingga kesembuhan akan lebih cepat 36 35 Lihat halaman 66 bagian paragraph 1 tentang cara mendiagnosa penyakit 36 Lihat halaman 69 bagian paragraph 1 pada cara pengobatan suwuk dan ramuan tradisional . Penerimaan ilmu yang dialami mbah Satimah murni melalui keturunan dari ibunya yaitu dimulai sekitar tahun 1990. Seperti biasa, jika orang Jawa ada yang memiliki ilmu apapun, akan sulit meninggal jika ilmunya tidak dibuang atau tidak diturunkan. Dalam hal ini mbah Satimah merupakan salah satu dukun yang mengalami hal tersebut. Pada saat ibu mbah Satimah sakit keras. Mbah Satimah dipanggil ibunya untuk mendekat dan duduk disamping ibunya. Setelah mbah Satimah sudah mendekat, ibu mbah Satimah memberikan isyarat untuk membisikkan sesuatu kepada mbah Satimah dengan melambaikan tangannya. Mengetahui hal itu, mbah Satimah langsung mendekatkan telinganya ke bibir ibunya, ibunya pun langsung membisikkan sebuah mantra yang kemudian diikuti oleh mbah Satimah. Mantra tersebut dalam bahasa Jawa, yang berbunyi “ Kulo sing gada ilmu iki, ajeng tak kene, kagem njenengan ilmu iki ajeng melebet lan dadi setunggal karo jiwo raga anakku. Karo montro niki seko pambuko kabeh ilmuku sing medhal” saya sebagai pemilik ilmu menurunkan atau mewariskan ilmu ini kepadamu. Ilmu ini akan masuk dan bersatu dalam jiwamu anakku. Dengan mantra ini adalah awal mula pembuka seluruh ilmuku yang lain. Universitas Sumatera Utara Perasaan mbah Satimah pada saat itu ada sesuatu yang masuk dan berjalan melalui aliran darahnya. Tidak tahu apa yang memasuki dan berjalan tersebut namun yang pasti kejadian itu berlangsung sekitar 30 menit. Sejak saat itulah mbah Satimah berusaha untuk menggantikan ibunya menjadi dukun suwuk dan dukun pijat.

2.2.3. Cara Memperoleh Ilmu Melalui Proses Belajar dan keturunan

Dokumen yang terkait

Fungsi Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) Dalam Membangun Hubungan Sosial Dengan Masyarakat Sekitar (Studi Deskriptif di Perkebunan PT. Socfindo Kebun Aek Loba Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan)

21 352 107

LPSE Kabupaten Asahan BA.HP AEK LOBA TU

0 0 4

Suwuk (Etnografi tentang Pengobatan Tradisional Etnis Jawa di Desa Aek Loba Pekan Kec. Aek Kuasan Kab. Asahan)

0 0 11

Suwuk (Etnografi tentang Pengobatan Tradisional Etnis Jawa di Desa Aek Loba Pekan Kec. Aek Kuasan Kab. Asahan)

0 0 1

Suwuk (Etnografi tentang Pengobatan Tradisional Etnis Jawa di Desa Aek Loba Pekan Kec. Aek Kuasan Kab. Asahan)

0 1 18

Suwuk (Etnografi tentang Pengobatan Tradisional Etnis Jawa di Desa Aek Loba Pekan Kec. Aek Kuasan Kab. Asahan)

0 2 27

Suwuk (Etnografi tentang Pengobatan Tradisional Etnis Jawa di Desa Aek Loba Pekan Kec. Aek Kuasan Kab. Asahan)

0 0 3

Suwuk (Etnografi tentang Pengobatan Tradisional Etnis Jawa di Desa Aek Loba Pekan Kec. Aek Kuasan Kab. Asahan)

0 0 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Organisasi Sosial - Fungsi Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) Dalam Membangun Hubungan Sosial Dengan Masyarakat Sekitar (Studi Deskriptif di Perkebunan PT. Socfindo Kebun Aek Loba Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan)

0 1 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Fungsi Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) Dalam Membangun Hubungan Sosial Dengan Masyarakat Sekitar (Studi Deskriptif di Perkebunan PT. Socfindo Kebun Aek Loba Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan)

0 0 10