Latar Belakang Masalah Suwuk (Etnografi tentang Pengobatan Tradisional Etnis Jawa di Desa Aek Loba Pekan Kec. Aek Kuasan Kab. Asahan)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Penelitian ini mengkaji tentang pengobatan suwuk pada etnis Jawa di Desa Aek Loba Pekan Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan. Fokus dari penelitian ini adalah mengenai mengapa pengobatan suwuk ini tetap bertahan hingga saat ini. Padahal sudah banyak pengobatan modern dan pengobatan tradisional lainnya seperti pengobatan akupuntur dan kusuk di desa tersebut. Hal yang lebih menarik adalah banyak pengobatan tradisional selain suwuk seperti pengobatan dukun tiban 1 , dan dukun calak 2 yang telah punah di desa tersebut, sedangkan pengobatan itu sudah ada di Desa Aek Loba Pekan sekitar abad ke-19 bersamaan dengan munculnya pengobatan suwuk 3 Penduduk yang berdomisili di Desa Aek Loba Pekan ini adalah etnis jawa yang berjumlah sekitar 93,7 sedangkan sisanya ada etnis Batak Mandailing, Batak Toba, Sunda, Banjar dan Nias sekitar 6,3 . 4 . Etnis Jawa di Desa Aek Loba Pekan merupakan transmigran dari Jawa Tengah dan merupakan penduduk asli, sedangkan etnis lainnya merupakan pendatang. Etnis Jawa di Desa Aek Loba Pekan masih memegang teguh kebudayaan jawa. Hal ini terlihat dari segi bahasa yang masih kental dan upacara-upacara seperti upacara perkawinan, upacara nujuh bulan 5 1 Tiban merupakan pengobatan yang kekuatannya dari hasil roh 2 Dukun calak adalah dukun untuk sunatan. 3 Hasil informasi sementara dari informan 4 Hasil wawancara sementara dari beberapa informan. 5 Tujuh bulan upacara bagi wanita yang hamil pertama,dan kehamilannya berusia 7 bulan sering disebut juga tingkeban , upacara selamatan, upacara syukuran, upacara penamaan bayi. Dari Universitas Sumatera Utara segi pengobatan pun masyarakat desa ini masih banyak menggunakan pengobatan tradisional seperti kusuk, suwuk, prewangan, dan akupuntur. Secara harfiah, kata suwuk berasal dari bahasa Jawa yang artinya adalah berhenti 6 . Menurut orang Jawa suwuk diartikan sebagai cara pengobatan tradisional dari seseorang yang dianggap memiliki kemampuan untuk mengobati dan menggunakan mantra japa 7 . Mantra japa dibacakan pada media air yang kemudian diminumkan kepada pasien atau yang sedang menderita suatu penyakit 8 Suwuk sebagai obat digunakan untuk pengobatan berbagai penyakit yang diakibatkan karena keseimbangan dalam tubuh terganggu seperti muntaber, berak darah, demam. Obat-obatan suwuk biasanya berasal dari tumbuh-tumbuhan atau yang disebut dengan ramuan tradisional. Ramuan tradisional merupakan media pengobatan yang menggunakan . Pengobatan suwuk bagi orang Jawa di Desa Aek Loba Pekan, digunakan sebagai obat, penawar dan peyapihan. Orang yang melakukan pengobatan suwuk disebut sebagai penyuwuk atau dukun suwuk. tanaman dengan kandungan bahan–bahan alamiah sebagai bahan bakunya. Berbagai jenis tanaman yang berkhasiat untuk obat sebenarnya banyak yang dapat diperoleh di lingkungan sekitar, seperti di halaman rumah, atau di dapur sebagai bahan atau bumbu masakan. Obat-obatan yang sering digunakan oleh para dukun suwuk adalah petika sejenis daun-daun, biasanya tanaman ini ada di halaman rumah si dukun. Ada beberapa bumbu 6 http:www.berarti.comsuwuk diakses pada tanggal 13 Januari 2013 7 http:kanal3.wordpress.com20120924sejarah-budaya-suwuk-di-indonesia-dan-proses pembuatan-air-suwuk diakses pada 25 Januari 2013 8 http:kanal3.wordpress.com20120924sejarah-budaya-suwuk-di-indonesia-dan-proses- pembuatan-air-suwuk diakses pada tanggal 13 Januari 1013 Universitas Sumatera Utara masakan yang juga digunakan sebagai obat suwuk salah satunya yaitu merica 9 Metode pengobatan suwuk memiliki beranekaragam cara sesuai dengan jenis penyakit yang diderita oleh pasien. Pasien dalam pengobatan suwuk dari semua kalangan umur, mulai dari bayi, anak-anak, orang dewasa hingga untuk orang tua. Contoh pengobatan suwuk dalam mengobati seorang anak yang selalu rewel dan menangis, setiap dukun memiliki metode suwuk yang berbeda-beda dalam mengobati anak tersebut. Salah satu dukun hanya mengobati dengan media air yang sudah di mantrai kemudian sianak meminum air tersebut dan . Menurut Agus 2007 ramuan tumbuh-tumbuhan dan bahan-bahan alami punya kelebihan dari efek samping. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang menggunakan ramuan tradisional seperti suku Indian Soshone menggunakan sekitar 300 macam tanaman untuk pengobatan. Suku Hanunoo di Mindoro mengenal lebih dari 1600 macam tumbuhan untuk mengobati berbagai penyakit Agus, 2007 : 268. Suwuk sebagai penawar digunakan untuk orang yang terkena penyakit yang bersumber dari mahluk-mahluk gaib seperti guna-guna, sawan merupakan penyakit yang disebabkan oleh gangguan-gangguan dari mahluk gaib biasanya penderita penyakit ini adalah anak balita, dan kesambet atau kemasukan roh halus. Suwuk sebagai Penyapihan merupakan tehnik pengobatan bayi yang masih berusia 1-2 tahun, dalam melakukan penceraian air susu ibu ASI. Penyapihan ini sering dilakukan pada anak bayi yang sulit untuk berhenti dari masa menyusui. 9 Keterangan dari salah satu informan Universitas Sumatera Utara mengusapkan ke wajahnya. Sedangkan dukun lainnya mengobati dengan menggunakan media air yang dimantrai lalu air tersebut disemburkan pada anak tersebut. Contoh di atas merupakan salah satu perbedaan metode pengobatan suwuk. Pengobatan suwuk selalu menggunakan air dan mantra. Semua dukun suwuk selalu menggunakan 2 dua hal tersebut dalam segala penyakit baik penyakit fisik maupun psikis 10 . Pengobatan tradsional yang menggunakan mantra juga terlihat pada pengobatan balian 11 Ada beberapa informasi mengenai lahirnya pengobatan suwuk. Informasi pertama lahirnya pengobatan suwuk muncul ketika zaman Walisongo yang ada di Desa Kuntap, Dayak Benuaq. Srinth1 : 2004. 12 di Pulau Jawa pada abad ke-14 13 . Salah seorang dari Walisongo yaitu Maulana Ishaq yang berasal dari Samarkand, Rusia Selatan adalah penyebar agama Islam dan ahli dalam pengobatan 14 Informasi kedua lahirnya pengobatan suwuk dari dukun suwuk yang ada di Desa Aek Loba Pekan, suwuk berasal dari pulau Jawa. Keterangan mengenai lahirnya suwuk di Jawa bagaian mana belum ada kejelasan, hal ini terjadi karena ada beberapa perbedaan pendapat. Salah satu keterangan dari informan bahwa suwuk terdapat di Jawa Tengah khususnya di Wonogiri, ada juga yang . Penjelasan informasi ini mungkin pengobatan suwuk berasal dari Samarkand Rusia Selatan. 10 Psikis : jiwa seperti kerasukan 11 Balian merupakan pengobatan yang menggunakan ritual, sesajen dan mantra, pengobatan ini dilakukan oleh seorang dukun wanita yang bernama Supinah. Informasi ini terdapat pada Media Perempuan Multikultural yang disebut Srinth1. 12 Walisongo artinya Sembilan wali yang merupakan orang-orang khusus dalam menyebarkan agama Islam di Jawa. 13 http:id.wikipedia.orgwikiWalisongo diakses pada 25 Januari 2013 14 http:forumm.wgaul.comshowthread.php?t=80691,diakses pada Kamis 10 Januari 2013 Universitas Sumatera Utara mengatakan suwuk berasal dari Solo, bahkan ada juga yang mengatakan suwuk berasal dari Jawa Timur. Pengobatan tradisional yang menyerupai pengobatan suwuk juga ada di daerah Jawa Tengah, terlihat dari pengalaman yang ditulis oleh Saksono 2007 dalam bukunya mengenai pengalaman seorang wanita menderita haid yang tak kunjung sembuh. Wanita tersebut telah mendatangi dokter namun sakitnya hanya sembuh sementara. Karena penyakitnya tak sembuh, wanita tersebut melakukan pengobatan dari dukun yang hanya menggunakan mantra, kemudian sakitnya pun sembuh Saksono 2007:10. Bukan hanya di daerah Jawa saja pengobatan tradisional yang menyerupai pengobatan suwuk. Sianipar 1987 dalam bukunya menjelaskan peranan dukun masih dibutuhkan pada masyarakat Bugis-Makasar Di Kota Madya Ujungpandang. Di kalangan orang Bugis-Makasar, sanro merupakan sebutan yang paling populer untuk dukun. Selama pengalaman sanro menolong klien, terutama mengobati orang sakit, setiap sanro pernah mengalami masa gemilang diukur dari banyaknya klien yang datang dan dilayani. Salah satu sanro umpamanya mencapai puncak kepopuleran pada tahun 1974. Selama bulan Mei dan Juni tahun itu tercatat berturut-turut sebanyak 739 dan 1.022 orang pasien. Semakin berkembangnya zaman jumlah pasien sanro pun semakin berkurang. Namun sanro tidak mengalami kepunahan karena masih ada juga pasien yang datang, dengan kata lain sanro masih tetap bertahan Sianipar 1987 : 27. Dari penjelasan beberapa studi kasus di atas, bahwa ternyata pengobatan tradisional masih tetap bertahan. Salah satu contoh seperti studi kasus pertama, pada saat si penderita penyakit berobat ke dokter penyakit yang dideritanya hanya Universitas Sumatera Utara sembuh sebentar. Tetapi ketika ia pergi berobat ke dukun, penyakit yang dideritanya sembuh total. hal ini menjelaskan bahwa bukti kesembuhan menjadi pilihan yang paling utama dan menjadi kepercayaan seseorang untuk memilih tempat pengobatan. Logan dan Hunt dalam Findra : 2001 menjelaskan bahwa pada umumnya, keanekaragaman persepsi sehat dan sakit beserta perawatan kesehatan antar komunitas pada umumnya ditentukan oleh pengetahuan, kepercayaan, nilai, dan norma. Atas dasar konsep ini, dapat dikatakan bahwa pada umumnya kebudayaan yang menentukan apa yang menyebabkan orang menderita sebagai akibat dari perilakunya dan mengapa perawatan medisnya mengikuti cara tertentu dan bukan cara lainya 15 Demikian pula halnya dengan pengobatan tradisional suwuk yang ada di Desa Aek Loba Pekan pengobatan suwuk masih tetap bertahan, ditambah lagi yang menjadi pasien bukan hanya etnis Jawa, tapi dari etnis Batak Toba dan Cina. Etnis Batak Toba dan Cina sudah mengenal dan mengikuti pengobatan suwuk sekitar tahun 1970, jumlah pasien dari etnis lain ± 10 orangtahun. Sedangkan jumlah pasien keseluruhan sekitar 50-100 pasien untuk setiap dukun suwuk. Mungkin alasan kesembuhan yang menjadi dasar utama tujuan setiap orang memilih pengobatan tersebut . Sebagai contoh jika sakit diguna-guna maka pengobatan yang dilakukan adalah meminta pertolongan dukun. Hal ini sudah terdoktrin dalam pikiran setiap orang yang mengenal pengobatan tradisional. 16 15 Skrifsi Hedo Findra 2001 dengan judul Metode Pengobatan Ruqyah 16 Keterangan hasil wawancara dari dukun suwuk di Aek Kuasan . Apapun alasan masyarakat masih memilih pengobatan suwuk namun suwuk masih tetap bertahan di desa tersebut. Keterangan ini yang menjadi acuan peneliti untuk meneliti tentang bertahannya pengobatan suwuk di Desa Aek Loba Pekan. Universitas Sumatera Utara

1.2 Tinjauan Pustaka

Dokumen yang terkait

Fungsi Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) Dalam Membangun Hubungan Sosial Dengan Masyarakat Sekitar (Studi Deskriptif di Perkebunan PT. Socfindo Kebun Aek Loba Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan)

21 352 107

LPSE Kabupaten Asahan BA.HP AEK LOBA TU

0 0 4

Suwuk (Etnografi tentang Pengobatan Tradisional Etnis Jawa di Desa Aek Loba Pekan Kec. Aek Kuasan Kab. Asahan)

0 0 11

Suwuk (Etnografi tentang Pengobatan Tradisional Etnis Jawa di Desa Aek Loba Pekan Kec. Aek Kuasan Kab. Asahan)

0 0 1

Suwuk (Etnografi tentang Pengobatan Tradisional Etnis Jawa di Desa Aek Loba Pekan Kec. Aek Kuasan Kab. Asahan)

0 1 18

Suwuk (Etnografi tentang Pengobatan Tradisional Etnis Jawa di Desa Aek Loba Pekan Kec. Aek Kuasan Kab. Asahan)

0 2 27

Suwuk (Etnografi tentang Pengobatan Tradisional Etnis Jawa di Desa Aek Loba Pekan Kec. Aek Kuasan Kab. Asahan)

0 0 3

Suwuk (Etnografi tentang Pengobatan Tradisional Etnis Jawa di Desa Aek Loba Pekan Kec. Aek Kuasan Kab. Asahan)

0 0 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Organisasi Sosial - Fungsi Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) Dalam Membangun Hubungan Sosial Dengan Masyarakat Sekitar (Studi Deskriptif di Perkebunan PT. Socfindo Kebun Aek Loba Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan)

0 1 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah - Fungsi Ikatan Persaudaraan Muslim Socfindo (IPMS) Dalam Membangun Hubungan Sosial Dengan Masyarakat Sekitar (Studi Deskriptif di Perkebunan PT. Socfindo Kebun Aek Loba Kecamatan Aek Kuasan Kabupaten Asahan)

0 0 10