Analisis wacana pandangan Sara Mills Eryanto, 2001:200-210 : Analisis Wacana menurut pandangan Van Djik Eryanto, 2001: 224-225

commit to user 55 dalam pemberitaan, dan strategi apa yang digunakan untuk itu. Proses pengeluaran ini, secara tidak langsung bisa mengubah pemahaman tertentu. Kedua, proses pemasukan inclusion. Inclusion berhubungan dengan pertanyaan bagaimana kelompok itu ditampilkan dalam pemberitaan. 4. Baik exclusion maupun inclusion. Menggunakan apa yang disebut strategi wacana dengan memakai kata, kalimat, informasi, masing- masing direpresentasikan dalam teks. 5. Eksklusi: apakah dalam pemberitaan, actor sosial dikeluarkan atau disembunyikan. Jika ya, bagaimana strategi yang digunakan oleh media dalam menyembunyikan atau mengeluarkan actor sosial tersebut. 6. Inklusi: bagaimana aktor yang disebut itu dikeluarkan dalam pemberitaan, lalu bagaimana cara penggambarannya. Bagaimana strategi wacana itu dipakai sehingga mempengaruhi makna yang sampai ke tangan khalayak.

B. Analisis wacana pandangan Sara Mills Eryanto, 2001:200-210 :

1. Mills lebih melihat pada bagaimana posisi–posisi aktor ditampilkan dalam teks. Siapa yang menjadi subyek penceritaan dan siapa yang menjadi penceritaan akan menentukan bagaimana struktur teks dan bagaimana makna diperlakukan dalam teks secara keseluruhan. 2. Selain posisi aktor dalam teks, Sara Mills juga memusatkan perhatian pada bagaimana khalayak mengidentifikasikan dan menempatkan commit to user 56 dirinya dalam pemberitaan teks. Posisi semacam ini akan menempatkan pembaca pada salah satu posisi dan memengaruhi bagaimana teks itu hendak dipahami dan kator sosial ditempatkan. 3. Teks adalah suatu hasil negosiasi antara penulis dan pembaca. Pembaca dianggap sebagai pihak yang ikut melakukan transaksi yang terlihat dalam teks.

C. Analisis Wacana menurut pandangan Van Djik Eryanto, 2001: 224-225

Van Djik tidak mengeksklusi modelnya semata-mata dengan menganalis teks semata. Inti analisis Van Djik adalah menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut, yaitu teks, kognisi sosial, dan konteks sosial dalam satu kesatuan analisis. Dalam dimensi teks, yang diteliti adalah strukur dari teks untuk mengetahui bagaimana struktur dan strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu. Pada level kognisi sosial untuk menjelaskan bagaimana suatu teks diproduksi oleh individukelompok pembuat teks. Pada aspek ketiga, mempelajari bangunan wacana yang berkembang dalam masyarakat akan suatu masalah. Dimensi teks, menurut Van Djik dalam Eryanto, 2005:225-229, terdiri dari 3 tiga struktur, yaitu : 1. Struktur Makro, merupakan makna global dari suatu teks yang dapat diamati dari topiktema yang diangkat oleh suatu teks, bersifat tematik tematopik yang dikedepankan dalam suatu teks dan sintaksis bagaimana kalimat bentuk, susunan yang dipilih. commit to user 57 2. Superstruktur, merupakan kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi, penutup dan kesimpulan, bersifat skematik bagaimana bagian dan urutan teks diskemakan dalam suatu teks secara utuh, dan stilistik bagaimana pilihan kata yang dipakai dalam suatu teks. 3. Struktur Mikro, merupakan makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati dari pilihan kata, kalimat, dan gaya yang dipakai oleh suatu teks, bersifat semantik makna yang ingin ditekankan dalam suatu teks, dan retoris bagaimana dan dengan cara apa penekanan dilakukan. Menurut Van Djik, meskipun terdiri atas berbagai elemen, semua elemen tersebut merupakan satu kesatuan, saling berhubungan dan mendukung satu sama lainnya. Makna global dari suatu teks tema didukung oleh kerangka teks dan pada akhirnya pilihan kata dan kalimat mikro yang dipakai Eryanto, 2005:226.

D. Analisis Wacana Menrut Norman Fairclough Eryanto, 2001:286-305.