Mulus Merona Seketika Tematik

commit to user 104 Kalimat tersebut menunjukkan bahwa terdapat kesamaan antara wanita jaman dulu, geisha di Jepang, dengan wanita dijaman sekarang dalam menempatkan penampilan fisik. Kata Bak porselen yang digunakan dalam kalimat diatas adalah sebuah istilah yang mempunyai arti sangat halus, lembut, mengkilat. Seperti yang dijelaskan oleh Stacey dalam Prabasmoro 2003:32, bahwa adanya gap makna antara kedua hal diatas. Beberapa hal menyamakan kesan ideal seseorang dengan kesan ideal suatu komoditi. Hal ini menyiratkan bahwa dibutuhkan upaya untuk mencapai kecantikan yang diidealkan seperti disimbolkan oleh porselin. Strategi wacana diatas, menyampaiakan pesan konstruksi tubuh ideal seorang wanita yang harus mendekati kesempurnaan, yaitu awet muda, mempunyai kulit yang mulus, halus, mempunyai kelembapan yang seimbang, mempunyai rambut yang indah dan juga lembab, dan juga mempunyai bibir yang halus dan tidak kasar atau pecah-pecah. Keterangan-keterangan di atas sangat mensugesti pembaca, khususnya perempuan untuk menjadi cantik guna mewujudkan tubuh ideal. Dan hal yang utama menurut teks tersebut, kecantikan penampilan dimulai dari merawat kulit wajah, agar terlihat bersih, mulus, bebas komedo dan juga awet muda.

2. Mulus Merona Seketika

Teks dengan judul “Mulus Merona Seketika” terbit pada majalah FIT bulan Februari 2010 dan terletak pada rubrik Kecantikan. Teks tersebut berisi commit to user 105 tentang tips untuk menjadikan wajah menjadi halus dan mulus seketika yaitu dengan menggunakan concealer. Banyak hal tentang concealer dibahas di sini. Mulai dari manfaat, jenis-jenis concealer, tips-tips menggunakan concealer hingga pada kelemahan dan bahaya penggunaan concealer .

1. Tematik

Teks tersebut mempunyai tema utama concealer sebagai alat yang dapat menyempurnakan keindahan dan kecantikan wajah seketika. Dijelaskan di sini bahwa concealer adalah alat yang dapat yang dapat menutupi kekurangan yang terdapat pada wajah, misalnya kurang tidur yang menimbulkan kantung pada mata, flek hitam yang akan menimbulkan noda mengganggu dan juga kulit kusam yang membuat wajah tak bersinar. Seperti penjelasan pada analisi pertama tadi, bahwa teks ini seakan tidak memberikan tempat untuk kata apa adanya. Semua kekurangan fisik yang timbul, harus disamarkan atau bahkan dihilangkan. Teks ini menjelaskan Concealer satu-satunya alat yang tepat yang bisa digunakan untuk menutupi kekurangan dan menjadikan penampilan wajah nampak sempurna dengan cara yang instan. Tak di pungkiri, concealer adalah salah satu produk kosmetik. Wacana yang menyatakan kecantikan ideal didapat dari wajah yang mulus dan merona, tak luput dari pengaruh kapitalisasi global. Industri kosmetik dunia berlomba-lomba mencari kesempatan untuk mendapatkan peluang industri. Seperti yang diungkapkan oleh Goon dan Craven dalam Aquarini Priyatna Prabasmoro, commit to user 106 2003:16 dalam bukunya yang menganalis tentang iklan sabun di televise. Ia menjelaskan hal hal semacam ini merupakan salah satu gejala kapitalisme global yang telah menciutkan pasar dunia. Pasar yang mendunia tetapi spesifik ini menuntut representasi produk yang berterima di sudut dunia manapun. Dalam hal ini kulit wajah mulus, merona tanpa noda sedikit pun, adalah wajah yang dapat diterima siapun. Sehingga sebagian besar wanita yang merasa wajahnya tidak mulus, merona dan terdapat noda hitam akan melakukan upaya untuk menutupi kekurangannya. Tema tersebut mengusung wacana kecantikan dan kesempurnaan wajah yang ideal, yaitu wajah mulus dan merona.

2. Skematik, Detil dan Grafis.