Analisis wacana menurut pandangan Theo Van Leeuwen Eryanto, 171-

commit to user 54

7.5 Model-Model Analisis Wacana

Banyak tokoh telah membahas studi analisis dengan model dan konsep yang berbeda-beda. Sebagaimana kita ketahui bahwa wacana kaya akan bermacam pengertian dan dipakai oleh berbagai disiplin ilmu. Berikut penjelasan dari model-model analisis wacana yang telah diciptakan oleh beberapa tokoh.

A. Analisis wacana menurut pandangan Theo Van Leeuwen Eryanto, 171-

191 : 1. Analisis wacana untuk mendeteksi dan meneliti bagaimana suatu kelompok atau seseorang dimarjinalkan posisinya dalam suatu wacana. Bagaimana suatu kelompok dominan lebih memegang kendali dalam menafsirkan suatu peristiwa dan pemaknaannya, sementara kelompok lain yang posisinya rendah cenderung terus-menerus sebagai pemaknaan, dan digambarkan secara buruk, seperti imigran gelap, buruh, petani, perempuan. 2. Salah satu agen terpenting dalam mendefinisikan suatu kelomok adalah media. Lewat pemberitaan yang terus-menerus disebarkan, media secara tidak langsung membentuk pemahaman dan kesadaran akan sesuatu kepada khalayak. Wacana yang dibuat media bisa jadi melegitmasi suatu kelompok. 3. Analisis Leeuwen secara umum menampilkan bagaimana pihak-pihak dan aktor bisa seseorang atau kelompok ditampilkan. Ada dua pusat perhatian. Pertama, proses pengeluaran exclusion. Apakah dalam suatu pemberitaan media, ada kelompok atau aktor yang dikeluarkan commit to user 55 dalam pemberitaan, dan strategi apa yang digunakan untuk itu. Proses pengeluaran ini, secara tidak langsung bisa mengubah pemahaman tertentu. Kedua, proses pemasukan inclusion. Inclusion berhubungan dengan pertanyaan bagaimana kelompok itu ditampilkan dalam pemberitaan. 4. Baik exclusion maupun inclusion. Menggunakan apa yang disebut strategi wacana dengan memakai kata, kalimat, informasi, masing- masing direpresentasikan dalam teks. 5. Eksklusi: apakah dalam pemberitaan, actor sosial dikeluarkan atau disembunyikan. Jika ya, bagaimana strategi yang digunakan oleh media dalam menyembunyikan atau mengeluarkan actor sosial tersebut. 6. Inklusi: bagaimana aktor yang disebut itu dikeluarkan dalam pemberitaan, lalu bagaimana cara penggambarannya. Bagaimana strategi wacana itu dipakai sehingga mempengaruhi makna yang sampai ke tangan khalayak.

B. Analisis wacana pandangan Sara Mills Eryanto, 2001:200-210 :