Teknik Analisis Data. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

commit to user 69 rubrik Cantik, Fittnes, Diet dan Nutrisi pada majalah FIT yang dominan menampilkan wacana citra tubuh ideal perempuan, kemudian dianalisis menggunakan analisis wacana Van Djik. Dominan dalam artian disini adalah mempunyai kesan yang jelas tentang wacana citra tubuh ideal perempuan. Misalnya kesan tersebut nampak jelas terlihat pada judul artikel, yaitu : Senangnya memakai ukuran S Lagi dan Tubuh Langsing Tugas Beres.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi dengan cara mengumpulkan artikel-artikel dalam rubrik Cantik, Fittnes, Diet dan Nutrisi pada majalah FIT edisi bulan Januari-Juni 2010 yang dominan menampilkan wacana citra tubuh ideal perempuan. Peneliti menemukan 15 judul artikel yang nanti akan dianalisis mengguanakan analisis Van Djik.

6. Teknik Analisis Data.

Penelitian ini menggunakan metode analisis wacana sebagai pendekatan analisis. Menurut Eryanto, analisis wacana itu sendiri merupakan salah satu alternative dari analisis teks selain isi kuantitatif Eryanto, 2005:335. Analisis wacana lebih memperhitungkan pemaknaan teks dan analisisnya lebih bersifat kualitatif Eryanto, 2005:337. Penelitian kualitatif pada dasarnya mempunyai tujuan mengembangkan makna making sense of terhadap data, menafsirkan interpreting, atau commit to user 70 mentransformasikan transforming data ke dalam bentuk-bentuk narasi yang kemudian mengarah pada temuan yang merupakan proposisi-proposisi ilmiah thesis, yang akhirnya sampai pada kesimpulan final Pawito, 2007:101. Littlejohn 1996:84 mengungkapkan bahwa analisis wacana lahir dari kesadaran bahwa persoalan yang terdapat dalam komunikasi bukan terbatas pada penggunaan kalimat atau bagian kalimat, fungsi ucapan, tetapi juga mencakup struktur pesan yang lebih kompleks dan inheren yang disebut wacana. Analisis wacana juga berpretensi memfokuskan pada pesan yang tersembunyi latent karena banyak sekali teks komunikasi yang disampaikan secara implisit Eryanto, 2005:337-340. Penelitian ini menggunakan analisis wacana yang diungkapkan oleh Van Djik. Membedah sebuah artikel dengan melihat struktur teksnya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan elemen-elemen teks untuk menganalisis. Tahapan analisis dalam teks tersebut sama seperti dengan yang dijelaskan dalam diagram diatas gambar 1.3. Tahapan pertama dengan menentukan artikel-artikel dalam Majalah-Majalah FIT yang sesuai dengan fakta tema yang akan dibahas superstruktur. Melalui artikel-artikel yang terkumpul akan terlihat tema global yang disebut dengan struktur makro. Selanjutnya, struktur mikro merupakan penjelasan secara rinci dari superstruktur dan tema global dari artikel-artikel tersebut. Di akhir penjelasan, kemudian penulis menarik kesimpulan apa yang ada di dalam adegan tersebut. Penjelasan di atas merupakan penerapan analisis Van Djik pada dimensi teks. Selanjutnya pada dimensi kognisi sosial, yaitu mngenai kesadaran mental commit to user 71 wartawan, wacana diyakini menunjukkan atau menandakan sejumlah makna, pendapat, dan ideologi yang dikedepankan untuk menyusun sebuah artikel. Kognisi atau mental komunikator ini secara jelas dapat dilihat dari topik yang dimunculkan dalam isi dari artikel tersebut. Elemen-elemen lain dipandang sebagai bagian dari strategi yang dipakai oleh komunikator wartawanpembuat artikel untuk mendukung topik yang ingin dia tekankan dalam tulisannya. Gagasan Van Djik ini membantu penulis untuk memahami bahwa teks tidak lain adalah pencerminan dari mental atau kognisi wartawan pembuat artikel. Selanjutnya pada analisis konteks sosial, teks kemudian dikaitkan dengan kondisi sosial yang ada di masyarakat. Dalam penelitian ini, penulis mengkaitkannya dengan wacana citra tubuh ideal pada perempuan. Ketika analisis teks ada dan sudah diteliti kemudian dikaitkan dengan konteks sosial, secara tidak langsung peneliti telah melakukan analisis wacana Van Djik secara utuh karena kognisi sosial sudah terlihat analisis teks telah benar-benar terbongkar setelah dihubungkan dengan konteks sosial yang berkembang dalam masyarakat. Dimensi kognisi sosial merupakan kesadaran individu dalam pembuat teks atau artikel. Dalam proses ini, struktur wacana dapat menunjukkan atau menandakan sejumlah makna, pendapat, dan ideologi sehingga untuk mengetahui bagaimana makna yang tersembunyi dari teks tersebut membutuhkan analisis kognisi dan konteks sosial. Wacana tentang suatu hal diproduksi dan dikonstruksi dalam masyarakat. Poin penting dari analisis pada konteks sosial ialah diproduksi oleh praktik diskursus dan legitimasi Eryanto, 2001:260. commit to user 72

7. Validitas-Reabilitas