Pembobotan Kriteria Metode Analytical Hierarchy Proccess AHP

commit to user 32 32

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian tesis adalah bangunan pusat perbelanjaan Solo Square yang berlokasi di Jl. Brigjen Slamet Riyadi Surakarta, bangunan tersebut mempunyai jumlah lantai 6 terdiri dari 5 lantai dan 1 basement. lokasi Solo Square dapat dengan mudah dijangkau karena letaknya di jalan utama, lokasi Solo Square dapat dilihat pada Gambar 3.1 Gambar 3.1 Lokasi pusat perbelanjaan Solo Square di Surakarta

3.2. Langkah Penelitian

3.2.1. Penyusunan Kuisioner dan Penentuan Responden

3.2.1.1. Kuisioner

Kuisioner disusun mengacu pada aspek-aspek yang telah ditentukan. Kuisioner dibagi menjadi dua yaitu : 1. Kuisioner untuk pembuatan desain sistem pemeriksaan keandalan bangunan dalam pencegahan kebakaran. Kepada para Respondenpakar yang mengetahui tentang masalah kebakaranpencegahan kebakaran. Indikator terukur menggunakan persamaan 2.1. Format Kuisioner dapat dilihat pada lampiran 1. 2. Kuisioner untuk pemeriksaan keandalan dalam pencegahan kebakaran pada objek studi. Format kusioner dapat dilihat pada lampiran 1

3.2.1.2. Responden

Responden pada penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu : commit to user 33 1. Pembuatan desain sistem pemeriksaan keandalan bangunan dalam pencegahan kebakaran adalah pihak-pihak terkaitmembidangipakar masalah kebakaran pada bangunan yaitu : a. Pihak Puslitbang Permukiman PU, bidang Kebakaran. b. Pihak yang pernah melakukan penelitian bidang kebakaran atau anggota peneliti. Dari 2 dua kategori responden tersebut, kuisioner meliputi para ahli atau yang diberi kuasa untuk mewakili, bidang terkait. 2. Pemeriksaan keandalan dalam pencegahan kebakaran pada objek studi yaitu : Pihak pengelolamanajemen gedung.

3.2.2. Pengumpulan Data

3.2.2.1.Data Primer Pengumpulan data primer dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu : 1. Data primer untuk pembuatan desain sistem pemeriksaan keandalan bangunan dalam pencegahan kebakaran. Menggunakan sistem kuisioner kepada responden yang memahami masalah kebakaran. Kuesioner yang digunakan bersifat terbuka dan terbatas, untuk memperoleh data yang menggambarkan kecenderungan persepsi dari pengisi kuesioner. Data digunakan untuk menentukan pembobotan pada sistem pencegahan kebakaran yaitu : kelengkapan tapak, sarana penyelamatan, sistem proteksi pasif, sistem proteksi aktif dan manajemen pencegahan kebakaran. Sistem manajemen pencegahan kebakaran menggunakan responden yang sama dalam penentuan pembobotannya. 4. Data primer untuk pemeriksaan keandalan dalam pencegahan kebakaran pada objek studi dilakukan dengan kuisioner kepada pihak manajemen pemilikpengelola bangunan dan pengamatan langsung. 3.2.2.2.Data Sekunder Untuk menambah sumber informasi tentang pencegahan kebakaran, maka data sekunder dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Data sekunder untuk pembuatan desain sistem pemeriksaan keandalan bangunan dalam pencegahan kebakaran yaitu studi literatur dan peraturan perundangan atau sumber lainnya.