Penilaianpembobotan pada Sistem Pencegahan Kebakaran

commit to user 42 · Kelengkapan Tapak : Manajemen = 3 : 1 artinya kelengkapan tapak sedikit lebih penting dalam menunjang pencegahan kebakaran daripada manajemen. · Sarana Penyelamatan : Proteksi Pasif = 1 : 1 artinya sarana penyelamatan sama penting dengan proteksi pasif dalam menunjang pencegahan kebakaran. · Sarana Penyelamatan : Proteksi Aktif = 3 : 1 artinya sarana penyelamatan sedikit lebih penting dalam menunjang pencegahan kebakaran daripada proteksi aktif. · Sarana Penyelamatan : Manajemen = 1 : 1 artinya sarana penyelamatan sama penting dengan manajemen dalam menunjang pencegahan kebakaran. · Proteksi Pasif : Proteksi Aktif = 3 : 1 artinya proteksi pasif sedikit lebih penting dalam menunjang pencegahan kebakaran daripada proteksi aktif. · Proteksi Pasif : Manajemen = 1 : 1 artinya proteksi pasif sama penting dengan manajemen dalam menunjang pencegahan kebakaran. · Proteksi Aktif : manajemen = 1 : 1 artinya sistem proteksi aktif sama penting dengan manajemen dalam menunjang pencegahan kebakaran. Setelah dibuat penilaian perbandingan kemudian nilai-nilai tersebut ditulis dalam bentuk matriks 5 x 5, diperoleh hasil sebagai berikut : Kemudian dilakukan perhitungan menggunakan Persamaan 2.4 Wi = √a11 x a12 x … … a1n Φ , sehingga didapat Tapak Penyl Pasif Aktif Manajemen Tapak 1.000 5.000 3.000 5.000 3.000 Penyelamatan 15 1.000 1.000 3.000 1.000 Pasif 13 11 1.000 3.000 1.000 Aktif 15 13 13 1.000 1.000 Manajemen 13 11 11 11 1.000 commit to user 43 Baris I : Wi = 1,00 x 5,00 x 3,00 x 5,00 x 3,00 15 = 2,954 Baris II : Wi = 0,20 x 1,00 x 1,00 x 3,00 x 1,00 15 = 0,903 Baris III : Wi = 0,33 x 1,00 x 1,00 x 3,00 x 1,00 15 = 1,000 Baris IV : Wi = 0,20 x 0,33 x 0,33 x 1,00 x 1,00 15 = 0,467 Baris V : Wi = 0,33 x 1,00 x 1,00 x 1,00 x 1,00 15 = 0,803 Wi = 6,127 Hitung bobot masing-masing komponen dengan Persamaan 2.5 ŮǴ Ͳ Ǵ ∑ Ǵ Bobot sistem kelengkapan tapak X 1 = 2,9546,127 = 0,482 Bobot sistem sarana penyelamatan X 2 = 0,9036,127 = 0,147 Bobot sistem proteksi pasif X 3 = 1,0006,127 = 0,163 Bobot sistem proteksi aktif X 4 = 0,4676,127 = 0,076 Bobot sistem manajemen X 5 = 0,8036,127 = 0,131 Menghitung nilai λ maks dengan Persamaan 2.6 x = λ maks = ∑ a ij Xi 5,166 Pengujian konsistensi dengan menghitung nilai CI menggunakan Persamaan 2.7 ż6 Ͳ ̨ren – ࿀ = ,࿀ ࿀ = 0,042 Dengan ukuran matriks n = 5 dari tabel RI didapat nilai RI = 1,12, sehingga nilai CR dapat dihitung dengan Persamaan 2.8 żƅ Ͳ = , ෪ ࿀,࿀ = 0,037 Ketentuan matriks perbandingan dapat diterima apabila nilai CR 0,1 , jadi hasil penilaian diatas dapat diterima CR = 0,037 0,1 Ok . 1.000 5.000 3.000 5.000 3.000 15 1.000 1.000 3.000 1.000 13 11 1.000 3.000 1.000 15 13 13 1.000 1.000 13 11 11 11 1.000 0.482 0.147 0.163 0.076 0.131 2.483 0.767 0.831 0.407 0.679 commit to user 44 b. Perbandingan acuan pembatasan kebakaran dalam menunjang keselamatan bangunan, dilakukan penilaian dengan urutan sebagai berikut : · Kelengkapan Tapak : Sarana Penyelamatan = 1 : 3 artinya sarana penyelamatan sedikit lebih penting dalam menunjang pembatasan kebakaran daripada kelengkapan tapak. · Kelengkapan Tapak : Proteksi Pasif = 1 : 1 artinya kelengkapan tapak sama penting dengan proteksi pasif dalam menunjang pembatasan kebakaran. · Kelengkapan Tapak : Proteksi Aktif = 1 : 7 artinya proteksi aktif lebih mutlak penting dalam menunjang pembatasan kebakaran daripada kelengkapan tapak. · Kelengkapan Tapak : Manajemen = 1 : 1 artinya kelengkapan tapak sama penting dengan manajemen dalam menunjang pembatasan kebakaran. · Sarana Penyelamatan : Proteksi Pasif = 1 : 3 artinya proteksi pasif sedikit lebih penting dalam menunjang pembatasan kebakaran daripada sarana penyelamatan. · Sarana Penyelamatan : Proteksi Aktif = 1 : 3 artinya proteksi aktif sedikit lebih penting dalam menunjang pembatasan kebakaran daripada sarana penyelamatan. · Sarana Penyelamatan : Manajemen = 1 : 1 artinya sarana penyelamatan sama penting dengan manajemen dalam menunjang pembatasan kebakaran. · Proteksi Pasif : Proteksi Aktif = 1 : 5 artinya proteksi aktif lebih penting dalam menunjang pembatasan kebakaran daripada proteksi pasif. · Proteksi Pasif : Manajemen = 1 : 3 artinya manajemen sedikit lebih penting dalam menunjang pembatasan kebakaran daripada proteksi pasif. · Proteksi Aktif : manajemen = 3 : 1 artinya sistem proteksi aktif sedikit lebih penting dalam menunjang pembatasan kebakaran daripada manajemen. commit to user 45 Setelah dibuat penilaian perbandingan kemudian nilai-nilai tersebut ditulis dalam bentuk matriks 5 x 5, diperoleh hasil sebagai berikut : Kemudian dilakukan perhitungan menggunakan Persamaan 2.4 Wi = √a11 x a12 x … … a1n Φ , sehingga didapat Baris I : Wi = 1,00 x 0,33 x 1,00 x 0,143 x 1,00 15 = 0,544 Baris II : Wi = 3,00 x 1,00 x 0,33 x 0,33 x 1,00 15 = 0,803 Baris III : Wi = 1,00 x 3,00 x 1,00 x 0,20 x 0,33 15 = 0,725 Baris IV : Wi = 7,00 x 3,00 x 5,00 x 1,00 x 3,00 15 = 3,160 Baris V : Wi = 1,00 x 1,00 x 3,00 x 0,33 x 1,00 15 = 1,000 Wi = 6,231 Hitung bobot masing-masing komponen dengan Persamaan 2.5 ŮǴ Ͳ Ǵ ∑ Ǵ Bobot sistem kelengkapan tapak X 1 = 0,5446,231 = 0,087 Bobot sistem sarana penyelamatan X 2 = 0,8036,231 = 0,129 Bobot sistem proteksi pasif X 3 = 0,7256,231 = 0,116 Bobot sistem proteksi aktif X 4 = 3,1606,231 = 0,507 Bobot sistem manajemen X 5 = 1,000 6,231 = 0,160 Menghitung nilai λ maks dengan Persamaan 2.6 x = λ maks = ∑ a ij Xi 5,446 Tapak Penyl Pasif Aktif Manajemen Tapak 1.000 0.333 1.000 0.143 1.000 Penyelamatan 3.000 1.000 0.333 0.333 1.000 Pasif 1.000 3.000 1.000 0.200 0.333 Aktif 7.000 3.000 5.000 1.000 3.000 Manajemen 1.000 1.000 3.000 0.333 1.000 1.000 0.333 1.000 0.143 1.000 3.000 1.000 0.333 0.333 1.000 1.000 3.000 1.000 0.200 0.333 7.000 3.000 5.000 1.000 3.000 1.000 1.000 3.000 0.333 1.000 0.087 0.129 0.116 0.507 0.160 0.479 0.759 0.745 2.568 0.895 commit to user 46 Pengujian konsistensi dengan menghitung nilai CI menggunakan Persamaan 2.7 ż6 = ̨ren – ࿀ = , ෪෪ ࿀ = 0,111 Dengan ukuran matriks n = 5 dari tabel RI didapat nilai RI = 1,12, sehingga nilai CR dapat dihitung dengan Persamaan 2.8 żƅ = = , ࿀࿀࿀ ࿀,࿀ = 0,099 Ketentuan matriks perbandingan dapat diterima apabila nilai CR 0,1 , jadi hasil penilaian diatas dapat diterima CR = 0,099 0,1 Ok . c. Perbandingan acuan pemadaman kebakaran dalam menunjang keselamatan bangunan, dilakukan penilaian dengan urutan sebagai berikut : · Kelengkapan Tapak : Sarana Penyelamatan = 1 : 1 artinya kelengkapan tapak sama penting dengan sarana penyelamatan dalam menunjang pemadaman kebakaran. · Kelengkapan Tapak : Proteksi Pasif = 1 : 1 artinya kelengkapan tapak sama penting dengan proteksi pasif dalam menunjang pemadaman kebakaran. · Kelengkapan Tapak : Proteksi Aktif = 1 : 1 artinya kelengkapan tapak sama penting dengan proteksi aktif dalam menunjang pemadaman kebakaran. · Kelengkapan Tapak : Manajemen = 3 : 1 artinya kelengkapan tapak sedikit lebih penting dalam menunjang pemadaman kebakaran daripada manajemen. · Sarana Penyelamatan : Proteksi Pasif = 1 : 1 artinya sarana penyelamatan sama penting dengan proteksi pasif dalam menunjang pemadaman kebakaran. · Sarana Penyelamatan : Proteksi Aktif = 1 : 1 artinya sarana penyelamatan sama penting dengan proteksi aktif dalam menunjang pemadaman kebakaran. commit to user 47 · Sarana Penyelamatan : Manajemen = 3 : 1 artinya sarana penyelamatan sedikit lebih penting dalam menunjang pemadaman kebakaran daripada manajemen. · Proteksi Pasif : Proteksi Aktif = 1 : 1 artinya proteksi pasif sama penting dengan proteksi aktif dalam menunjang pemadaman kebakaran. · Proteksi Pasif : Manajemen = 1 : 1 artinya proteksi pasif sama penting dengan manajemen dalam menunjang pemadaman kebakaran. · Proteksi Aktif : manajemen = 1 : 1 artinya manajemen sama penting dengan sistem proteksi aktif dalam menunjang pemadaman kebakaran. Setelah dibuat penilaian perbandingan kemudian nilai-nilai tersebut ditulis dalam bentuk matriks 5 x 5, diperoleh hasil sebagai berikut : Kemudian dilakukan perhitungan menggunakan Persamaan 2.4 Wi = √a11 x a12 x … … a1n Φ , sehingga didapat Baris I : Wi = 1,00 x 1,00 x 1,00 x 0,33 x 3,00 15 = 1,000 Baris II : Wi = 1,00 x 1,00 x 1,00 x 1,00 x 3,00 15 = 1,246 Baris III : Wi = 1,00 x 1,00 x 1,00 x 1,00 x 1,00 15 = 1.000 Baris IV : Wi = 3,00 x 1,00 x 1,00 x 1,00 x 1,00 15 = 1,246 Baris V : Wi = 0,33 x 0,33 x 1,00 x 1,00 x 1,00 15 = 0,644 Wi = 5,136 Hitung bobot masing-masing komponen dengan Persamaan 2.5 ŮǴ Ͳ Ǵ ∑ Ǵ Bobot sistem kelengkapan tapak X 1 = 1,0005,136 = 0,195 Bobot sistem sarana penyelamatan X 2 = 1,2465,136 = 0,243 Tapak Penyl Pasif Aktif Manajemen Tapak 1.000 1.000 1.000 0.333 3.000 Penyelamatan 1.000 1.000 1.000 1.000 3.000 Pasif 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 Aktif 3.000 1.000 1.000 1.000 1.000 Manajemen 0.333 0.333 1.000 1.000 1.000 commit to user 48 Bobot sistem proteksi pasif X 3 = 1,0005,136 = 0,195 Bobot sistem proteksi aktif X 4 = 1,2465,136 = 0,243 Bobot sistem manajemen X 5 = 0,644 5,136 = 0,125 Menghitung nilai λ maks dengan Persamaan 2.6 x = λ maks = ∑ a ij Xi 5,438 Pengujian konsistensi dengan menghitung nilai CI menggunakan Persamaan 2.7 ż6 Ͳ ̨ren – ࿀ = ,෪ ࿀ = 0,110 Dengan ukuran matriks n = 5 dari tabel RI didapat nilai RI = 1,12, sehingga nilai CR dapat dihitung dengan Persamaan 2.8 żƅ Ͳ = ,࿀࿀ ࿀,࿀ = 0,098 Ketentuan matriks perbandingan dapat diterima apabila nilai CR 0,1 , jadi hasil penilaian diatas dapat diterima CR = 0,098 0,1 Ok . 2 Perhitungan bobot kriteria pencegahan kebakaran pada bangunan Perbandingan acuan kriteria pemadaman kebakaran dalam menunjang keselamatan bangunan, dilakukan penilaian dengan urutan sebagai berikut : · Pencegahan kebakaran : Pembatasan kebakaran = 1 : 1 artinya pencegahan kebakaran sama penting dengan pembatasan kebakaran. · Pencegahan kebakaran : Pemadaman kebakaran = 1 : 1 artinya pencegahan kebakaran sama penting dengan pemadaman kebakaran. · Pembatasan kebakaran : Pemadaman kebakaran = 1 : 1 artinya pembatasan kebakaran sama penting dengan pemadaman kebakaran. 1.000 1.000 1.000 0.333 3.000 1.000 1.000 1.000 1.000 3.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 3.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.333 0.333 1.000 1.000 1.000 0.243 0.195 0.243 0.125 1.000 1.089 1.251 1.000 1.389 0.708 commit to user 49 Setelah dibuat penilaian perbandingan kemudian nilai-nilai tersebut ditulis dalam bentuk matriks 3 x 3, diperoleh hasil sebagai berikut : Kemudian dilakukan perhitungan menggunakan Persamaan 2.4 Wi = √a11 x a12 x … … a1n Φ , sehingga didapat Baris I : Wi = 1,00 x 1,00 x 1,00 13 = 1,000 Baris II : Wi = 1,00 x 1,00 x 1,00 13 = 1,000 Baris III : Wi = 1,00 x 1,00 x 1,00 13 = 1.000 Wi = 3,000 Hitung bobot masing-masing komponen dengan Persamaan 2.5 ŮǴ Ͳ Ǵ ∑ Ǵ Bobot pencegahan kebakaran X 1 = 1,0003,000 = 0,333 Bobot pembatasan kebakaran X 2 = 1,0003,000 = 0,333 Bobot pemadaman kebakaran X 3 = 1,0003,000 = 0,333 Menghitung nilai λ maks dengan Persamaan 2.6 x = λ maks = ∑ a ij Xi 3,000 Pengujian konsistensi dengan menghitung nilai CI menggunakan Persamaan 2.7 ż6 Ͳ ̨ren – ࿀ = , ࿀ = 0,000 Dengan ukuran matriks n = 3 dari tabel RI didapat nilai RI = 0,58, sehingga nilai CR dapat dihitung dengan Persamaan 2.8 Pencegahan Pembatasan Pemadaman Pencegahan 1.000 1.000 1.000 Pembatasan 1.000 1.000 1.000 Pemadaman 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 0.333 0.333 0.333 1.000 1.000 1.000 commit to user 50 żƅ = = , , = 0,000 Ketentuan matriks perbandingan dapat diterima apabila nilai CR 0,1 , jadi hasil penilaian diatas dapat diterima CR = 0,000 0,1 Ok . 3 Perhitungan bobot total adalah dengan memasukan nilai xi kedalam matrik dikalikan dengan nilai bobot kriteria x = Dari bobot total maka akan diketemukan tingkat konsistensi tiap-tiap responden dapat diketahui bobot sistem pencegahan kebakaran. 4 Uji konsistensi pada responden dengan melakukan penilaian pada jawaban yang masuk. Perhitungan uji konsistensi dapat dilihat pada lampiran 6. Hasil uji konsistensi dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Hasil Uji Konsistensi pada Responden Pencegahan Pembatasan Pemadaman Tapak 0.482 0.087 0.195 Penyelamatan 0.147 0.129 0.243 Pasif 0.163 0.116 0.195 Aktif 0.076 0.507 0.243 Manajemen 0.131 0.160 0.125 Bb Krt 0.333 0.333 0.333 Bb. Total 0.255 0.173 0.158 0.275 0.139 KONSISTEN TIDAK 1 Responden 1 Konsisten 2 Responden 2 Konsisten 3 Responden 3 Konsisten 4 Responden 4 Konsisten 5 Responden 5 TIdak 6 Responden 6 Konsisten 7 Responden 7 Konsisten 8 Responden 8 TIdak 9 Responden 9 Konsisten 10 Responden 10 Konsisten 11 Responden 11 TIdak 12 Responden 12 TIdak 13 Responden 13 Konsisten 9.00 4.00 13.00 UJI KONSISTENSI JUMLAH No RESPONDEN J U M L A H commit to user 51 Setelah melakukan uji konsistensi pada tiap-tiap responden maka data responden yang memenuhi uji konsistensi, digunakan sebagai pembobotan pada sistem pencegahan kebakaran seperti pada Tabel 4.2 Tabel 4.2 Hasil Rata-rata Bobot Sistem Pencegahan Kebakaran Untuk bobot sistem pencegahan kebakaran adalah sebagai berikut : · Kelengkapan Tapak : 21 · Sarana Penyelamatan : 20 · Sistem Proteksi Pasif : 19 · Sisterm Proteksi Aktif : 24 · Sistem Manajemen Pencegahan Kebakaran : 16

4.1.2. Penilaianpembobotan pada Sub Sistem Pencegahan Kebakaran

Untuk memudahkan penilaian, sistem pencegahan kebakaran dijabarkan dalam sub sistem, yang bertujuan untuk memudahkan penentuan variabel sistem pencegahan kebakaran yang meliputi : 4.1.2.1.Sub Sistem Kelengkapan Tapak Pembobotan sub sistem kelengkapan tapak pada bangunan gedung dalam pencegahan kebakaran didasarkan pada Tabel 2.5. 4.1.2.2.Sub Sistem Sarana Penyelamatan Pembobotan sub sistem sarana penyelamatan pada bangunan gedung dalam pencegahan kebakaran didasarkan pada hasil pada Tabel 2.5. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Kelengkapan Tapak 0.25 0.22 0.25 0.18 0.16 0.20 0.21 0.19 0.26 1.92 0.21 21.31 21 2 Sarana Penyelamatan 0.17 0.24 0.15 0.18 0.22 0.28 0.17 0.20 0.18 1.80 0.20 19.95 20 3 Proteksi Pasif 0.16 0.17 0.19 0.22 0.19 0.18 0.19 0.24 0.16 1.71 0.19 19.05 19 4 Proteksi Aktif 0.28 0.23 0.29 0.28 0.24 0.19 0.20 0.18 0.27 2.16 0.24 23.99 24 5 Manajemen 0.14 0.15 0.11 0.13 0.20 0.15 0.22 0.19 0.13 1.41 0.16 15.70 16 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 100.00 100 RATA- RATA X 100 J U M L A H No Sistem Pencegahan Kebakaran R E S P O N D E N JML RATA- RATA PEMBULATAN commit to user 52 4.1.2.3.Sub Sistem Proteksi Pasif Pembobotan sub sistem proteksi pasif pada bangunan gedung dalam pencegahan kebakaran didasarkan pada hasil pada Tabel 2.5. 4.1.2.4.Sub Sistem Proteksi Aktif Pembobotan sub sistem proteksi aktif pada bangunan gedung dalam pencegahan kebakaran didasarkan pada hasil pada Tabel 2.5. 4.1.2.5.Sistem manajenem pencegahan kebakaran Sistem manajemen kebakaran perlu dibuat suatu pendekatan untuk dapat memberikan pertimbangan pada pencegahan kebakaran, sehingga menjadi penentuan sistem pemeriksaan keandalan bangunan terhadap kebakaran. Langkah berikutnya, setiap sistem pencegahan kebakaran dilakukan penilaian perbandingan untuk masing-masing kriteria, dengan perhitungan sebagai berikut : 1 Perhitungan bobot manajemen pencegahan kebakaran pada bangunan berdasarkan kriteria : a. Perbandingan acuan tindakan pencegahan kebakaran, dilakukan penilaian dengan urutan sebagai berikut : · Pemeriksaan dan Pemeliharaan : Pembinaan dan pelatihan = 3 : 1 artinya pemeriksaan dan pemeliharaan sedikit lebih penting dalam menunjang manajemen daripada pembinaan dan pelatihan. · Pemeriksaan dan Pemeliharaan : Rencana Keadaan Darurat = 3 : 1 artinya pemeriksaan dan pemeliharaan sedikit lebih penting dalam menunjang manajemen daripada rencana keadaan darurat. · Pemeriksaan dan Pemeliharaan : Pekerjaan Kerumahtanggaan = 7 : 1 artinya pemeriksaan dan pemeliharaan lebih mutlak penting dalam menunjang manajemen daripada pekerjaan kerumahtanggaan. · Pembinaan dan pelatihan : Rencana Keadaan Darurat = 1 : 1 artinya pembinaan dan pelatihan sama penting dengan rencana keadaan darurat dalam menunjang manajemen. commit to user 53 · Pembinaan dan pelatihan : Pekerjaan Kerumahtanggaan = 5 : 1 artinya pembinaan dan pelatihan lebih penting dalam menunjang manajemen daripada pekerjaan kerumahtanggaan. · Rencana Keadaan Darurat : Pekerjaan Kerumahtanggaan = 3 : 1 artinya rencana keadaan darurat sedikit lebih penting dalam menunjang pencegahan kebakaran daripada pekerjaan kerumahtanggaan. Setelah dibuat penilaian perbandingan kemudian nilai-nilai tersebut ditulis dalam bentuk matriks 4 x 4, diperoleh hasil sebagai berikut : Kemudian dilakukan perhitungan menggunakan Persamaan 2.4 Wi = √a11 x a12 x … … a1n Φ , sehingga didapat Baris I : Wi = 1,00 x 3,00 x 3,00 x 7,00 14 = 2,817 Baris II : Wi = 0,33 x 1,00 x 1,00 x 5,00 14 = 1,136 Baris III : Wi = 0,33 x 1,00 x 1,00 x 3,00 14 = 1,000 Baris IV : Wi = 0,14 x 0,20 x 0,33 x 1,00 14 = 0,312 Wi = 5,266 Hitung bobot masing-masing komponen dengan Persamaan 2.5 ŮǴ Ͳ Ǵ ∑ Ǵ Bobot pemeriksaan dan pemeliharaan X 1 = 2,8175,266 = 0,535 Bobot pembinaan dan pelatihan X 2 = 1,1365,266 = 0,216 Bobot rencana keadaan darurat X 3 = 1,0005,266 = 0,190 Bobot pekerjaan kerumahtanggaan X 4 = 0,3125,266 = 0,059 PM PH PB PT RKD PKT PM PH 1.000 3.000 3.000 7.000 PB PT 0.333 1.000 1.000 5.000 RKD 0.333 1.000 1.000 3.000 PKT 0.143 0.200 0.333 1.000 commit to user 54 Menghitung nilai λ maks dengan Persamaan 2.6 x = λ maks = ∑ a ij Xi 4,052 Pengujian konsistensi dengan menghitung nilai CI menggunakan Persamaan 2.7 ż6 Ͳ ̨ren – ࿀ = ෪, ෪ ෪ ࿀ = 0,017 Dengan ukuran matriks n = 4 dari tabel RI didapat nilai RI = 0,90, sehingga nilai CR dapat dihitung dengan Persamaan 2.8 żƅ Ͳ = , ࿀ , = 0,019 Ketentuan matriks perbandingan dapat diterima apabila nilai CR 0,1 , jadi hasil penilaian diatas dapat diterima CR = 0,019 0,1 Ok . b. Perbandingan acuan pengawasan bahaya kebakaran, dilakukan penilaian dengan urutan sebagai berikut : · Pemeriksaan dan Pemeliharaan : Pembinaan dan pelatihan = 1 : 1 artinya pemeriksaan dan pemeliharaan sama penting dengan pembinaan dan pelatihan dalam menunjang manajemen. · Pemeriksaan dan Pemeliharaan : Rencana Keadaan Darurat = 1 : 3 artinya rencana keadaan darurat sedikit lebih penting dalam menunjang manajemen daripada pemeriksaan dan pemeliharaan. · Pemeriksaan dan Pemeliharaan : Pekerjaan Kerumahtanggaan = 1 : 3 artinya pekerjaan kerumahtanggaan sedikit lebih penting dalam menunjang manajemen daripada pemeriksaan dan pemeliharaan. · Pembinaan dan pelatihan : Rencana Keadaan Darurat = 1 : 1 artinya pembinaan dan pelatihan sama penting dengan rencana keadaan darurat dalam menunjang manajemen. 1.000 3.000 3.000 7.000 13 1.000 1.000 5.000 13 1.000 1.000 3.000 17 15 13 1.000 0.535 0.216 0.190 0.059 2.167 0.881 0.762 0.242