commit to user 37
Sistem yang telah dibuat kemudian digunakan untuk melakukan pemeriksaanpenilaian keandalan bangunan dalam pencegahan kebakaran pada
bangunan. Dengan objek studi bangunan pusat perbelanjaan Solo Square yang berlokasi di kota Surakarta, seperti terlihat pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3 Alur Pemeriksaan Pencegahan Kebakaran pada Bangunan Gedung
Studi Kasus Bangunan Pusat Perbelanjaan Solo Square
commit to user
38
BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1. Pembuatan Desain Sistem Pemeriksaan Pencegahan Kebakaran
Pembuatan desain sistem pencegahan kebakaran pada sebuah bangunan, dengan melakukan proses urutan parameter penilaian dari yang terbesar, kemudian
dibuatdikembangkan menjadi sub bagian yang lebih kecil lagi. Penentuan penilaian sistem pemeriksaan keandalan bangunan terhadap pencegahan kebakaran dilakukan
dalam 3 tahapan, seperti pada Gambar 4.1 yang meliputi : ·
Pembobotan pada level 1 yaitu sistem pencegahan kebakaran ·
Pembobotan pada
level 2
yaitu sub
sistem pencegahan
ke
bakaran. ·
Pembobotan pada level 3 yaitu penilaian komponen yang merupakan penjabaran dari sub sistem pencegahan kebakaran
Gambar 4.1 Penentuan Level pada sistem pencegahan kebakaran bangunan 11
commit to user
39
Pengambilan data dilakukan dengan melalui quesioner yang diedarkan terhadap responden, penelitian ini bersifat gabungan antara kualitatif dengan kuantitatif, yaitu
dengan pendekatan kualitatif untuk menginterpretasikan data-data kedalam data kuantitatif. Jumlah responden tidak mengikat, didalam menentukan pembobotan dalam
sistem pencegahan kebakaran.
4.1.1. Penilaianpembobotan pada Sistem Pencegahan Kebakaran
Bangunan gedung tersusun dari sistem-sistem yang bekerja dan berfungsi pada suatu bangunan. Setiap sistem diuraikan menjadi sub sistem, misalnya pada manajemen
pencegahan kebakaran yang dikembangkan menjadi 4 sub sistem. Untuk perhitungan pembobotan pada masing-masing sistem pencegahan kebakaran, terlebih dahulu harus
diketahui kondisi dan bobot masing-masing sistem pada sebuah bangunan. Perhitungan bobot pada penelitian ini menggunakan metode AHP, dengan langkah perhitungan bobot
sebagai berikut : 1.
Menyusun hirarki pencegahan kebakaran pada bangunan gedung. 2.
Kriteria yang digunakan adalah kelengkapan tapak, sarana penyelamatan, sistem proteksi pasif, sistem proteksi aktif dan manajemen pencegahan kebakaran.
3. Memberikan penilaian kepentingan antar sistem pencegahan kebakaran berdasarkan
masing-masing kriteria. 4.
Melakukan perhitungan bobot sistem pencegahan kebakaran pada bangunan gedung dan mengecek konsistensi penilaian dengan metode AHP.
Penentuan kriteria yang digunakan dalam penilaian bobot berdasarkan tujuan dari tindakan terhadap keamanan dan keselamatan terhadap bahaya kebakaran. Skema
hirarki pencegahan kebakaran bangunan gedung dalam penelitian ini diuraikan dalam Gambar 4.2
commit to user
40
Gambar 4.2 Sistem dan sub sistem dalam pencegahan kebakaran
commit to user
41
Perhitungan dilakukan dengan membandingkan nilai pada masing-masing sub komponen terhadap masing-masing kriteria yang digunakan. Susunan hirarki
pencegahan kebakaran dapat dilihat pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Skema AHP Sistem Pencegahan Kebakaran pada Bangunan Gedung
Langkah berikutnya, setiap sistem pencegahan kebakaran dilakukan penilaian perbandingan untuk masing-masing kriteria, dengan perhitungan sebagai berikut :
1 Perhitungan bobot pencegahan kebakaran pada bangunan berdasarkan kriteria :
a. Perbandingan acuan pencegahan kebakaran dalam menunjang keselamatan
bangunan, dilakukan penilaian dengan urutan sebagai berikut : ·
Kelengkapan Tapak : Sarana Penyelamatan = 5 : 1 artinya kelengkapan tapak lebih penting dalam menunjang pencegahan kebakaran daripada
sarana penyelamatan. ·
Kelengkapan Tapak : Proteksi Pasif = 3 : 1 artinya kelengkapan tapak sedikit lebih penting dalam menunjang pencegahan kebakaran daripada
proteksi pasif. ·
Kelengkapan Tapak : Proteksi Aktif = 5 : 1 artinya kelengkapan tapak lebih penting dalam menunjang pencegahan kebakaran daripada proteksi
aktif. Pencegahan Kebakaran
pada Bangunan Gedung
Sarana Penyelamatan
Kelengkapan Tapak
Pencegahan Kebakaran
Pembatasan Kebakaran
Proteksi Pasif
Manajemen Proteksi
Aktif
Pemadaman Kebakaran