Bangunan Gedung Landasan Teori

commit to user 12 mdt, sementara kecepatan orang normal adalah 1,2 mdt sedangkan orang hamil adalah 0,8 mdt, sifat asap sebagai hasil pembakaran yang berbahaya yaitu : 1. Kandungan gas bersifat narkotik yang mempengaruhi sistem kerja syaraf dan jantung dapat mengakibatkan sesak nafas, kehilangan kesadaran dan kematian. 2. Kandungan gas bersifat iritasi yang merupakan gas beracun yang mampu mempengaruhi sensor iritasi manusia. 3. Efek panas yang mengakibatkan heat stroke, terbakarnya kulit dan terbakarnya alat pernafasan. Asap sebagai hasil pembakaran mempunyai jalur perjalananya sendiri, dengan cara mengisi ruang demi ruang yang tidak tersekat melalui void, atrium bahkan koridor, ruang tangga dan ruang lift yang justru merupakan jalur sirkulasi evakuasi penghuni bangunan. Wahadamaputra, 2008 Penyebab terjadinya kebakaran, menurut Kristiawan, 1989 secara umum terdiri dari tiga faktor antara lain : 1. Faktor manusia, penyebab kebakaran karena faktor manusia secara garis besar disebabkan oleh : a. Keawaman seperti awam dalam pengetahuan sifat bahan bakar, barang-barang berbahaya, suatu tempat yang diisi dengan banyak barang akan berpengaruh terhadap peningkatan suhu udara sehingga rawan kebakaran. b. Kelalaian dan kukurang-waspadaan seperti : puntung rokok yang masih berapi yang dibuang disuatu tempat, lupa mematikan kompor dll. 2. Faktor alam dan lingkungan, faktor ini diakibatkan oleh : a. Bencana yang timbul akibat faktor alam seperti petir, loncatan muatan listrik bertegangan tinggi ke suatu benda yang berada di tanah. b. Bencana yang timbul akibat faktor lingkungan antara lain: lingkungan tanpa pepohonanpenghijauan, lingkungan tanpa sungai atau selokan, adanya instalasi minyak dan gas alam, adanya tempat-tempat penyimpanan zat kimia atau benda-benda mudah terbakar, bangunan yang terlalu berdekatan sering membuat kendaraan pemadam kebakaran sukar memasuki lokasi kebakaran dll. 3. Faktor mesin, penyebab kebakaran karena faktor mesin antara lain : commit to user 13 a. Umur mesin yang telah melebihi masa pakainya life time b. Kelelehan logam fatigue, seperti mesin atau alat yang mendapat tekanan yang berubah-ubah sehingga melampuai titik kritisnya. c. Korosierosi seperti adanya reaksi dan gesekan pada zat atau cairan yang berada dalam pipa-pipa minyak sehingga mengakibatkan menipisnya pipa. d. Aus karena gesekan dengan bahan-bahan lain seperti as pompa, karena gesekan akan menjadikan as pompa tersebut aus dan patah. 4. Selain faktor di atas, menurut Subyantoro 1989, penyebab terjadinya kebakaran juga diakibatkan oleh listrik yaitu : a. Pemakaian kualitas bahan dan peralatan instalasi listrik yang kurang baik. b. Perencanaanpemasangan instalasi yang kurang sempurna c. Kesalahan pemasangan instalasi d. Kecerobohan pemakai listrik konsumen e. Kurangnya pemeliharaan instalasi. Tingginya suhu akibat kebakaran berpengaruh juga pada struktur bangunan, meskipun beton bertulang tahan terhadap kebakaran, namun dapat menyebabkan menurunnya kekuatan tulangan baja, bila suhu lebih dari400 C pada struktur beton bertulang, sehingga struktur bangunan akan menggeliat yang berakibat retaknya selimut beton, bahkan dapat menimbulkan keruntuhan bangunan. Tundono, 2008.

2.2.3. Pencegahan Kebakaran pada Bangunan

Persyaratan keselamatan bangunan gedung sebagai aspek utama dalam perlindungan bangunan sebagaimana tertuang dalam Undang-undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung yang mengatur tentang persyaratan administratif dan teknis bangunan gedung di Indonesia. Dalam pasal 19 disebutkan bahwa “ Seluruh bangunan gedung selain rumah tinggal harus dilengkapi dengan sistem proteksi pasif dan aktif.” Peraturan kebakaran juga terdapat pada Kepmen PU Nomor : 10KPTS2000 tentang Pengamanan terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan