21
8. Dekorasi di Tempat Kerja Dekorasi ada hubungannya dengan tata warna yang baik, karena itu dekorasi
tidak hanya berkaitan dengan hasil ruang saja tetapi berkaitan juga dengan cara mengatur tata letak, tata warna, perlengkapan, dan lainnya untuk bekerja.
9. Musik di Tempat Kerja Menurut para pakar, musik yang nadanya lembut sesuai dengan suasana,
waktu dan tempat dapat membangkitkan dan merangsang karyawan untuk bekerja.
10. Keamanan di Tempat Kerja Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap dalam keadaan
aman maka perlu diperhatikan adanya keberadaannya. Salah satu upaya untuk menjaga keamanan di tempat kerja, dapat memanfaatkan tenaga Satuan
Petugas Keamanan
2.3 Stres Kerja
2.3.1 Pengertian Stres Kerja
Dalam kehidupan modern yang semakin kompleks, manusia akancenderung mengalami ―stres‖ apabila ia kurang mampu mengadaptasi
keinginan-keinginan dengan kenyataan-kenyataan yang ada, baik kenyataan yang ada di dalam maupun di luar dirinya. Secara sederhana ―stres
‖ sebenarnya merupakan suatu bentuk tanggapan suatu perubahan di lingkungannya yang
dirasakan mengganggu dan mengakibatkan dirinya terancam. Seorang ahli menyebut tanggapan tersebut dengan istilah ―fight or flight response”. Jadi
sebenarnya stres kerja adalah suatu bentuk tanggapan seseorang baik fisik
Universitas Sumatera Utara
22
maupun mental terhadap suatu perubahan di lingkungannya yang dirasakan mengganggu dan mengakibatkan dirinya terancam. Anoraga, 2009 : 107.
Menurut Robbin 2009 : 671 stres diartikan sebagai suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana
untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang. Dan apabila pengertian stres dikaitkan dalam penelitian ini maka stres itu sendiri
adalah suatu kondisi yang mempengaruhi keadaan fisik atau psikis seseorang karena adanya tekanan dari dalam maupun dari luar diri seseorang yang dapat
mengganggu pelaksanaan kerja seseorang. Menurut Rivai 2009 : 1008 bahwa stres sebagai istilah payung yang
merangkumi tekanan, beban, konflik, keletihan, ketegangan, panic, perasaan gemuruh, anxiety, kemurungan dan hilang daya. Stres kerja adalah suatu
kondisiketegangan yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik
dan psikis, yangmempengaruhi emosi, proses berfikir, dan kondisi seorang karyawan.
2.3.2 Faktor-Faktor Penyebab Stres Kerja
Faktor-faktor penyebab setres karyawan dikemukakan oleh Fathoni 2006:130, yaitu:
1. Beban kerja yang sulit dan berlebihan 2. Tekanan dan sikap yang kurang adil dan wajar
3. Waktu dan peralatan kerja yang kurang adil dan wajar 4. Konflik antar pribadi dengan pimpinan atau kelompok kerja
5. Balas jasa yang terlalu rendah 6. Masalah-masalah keluarga seperti anak, istri, mertua, dan lain-lainnya
Universitas Sumatera Utara
23
Dilain pihak, setres karyawan juga dapat disebabkan masalah-masalah yang terjadi di luar organisasi. Penyebab-penyebab setres
‗off the job’ misalnya: 1. Kekhawatiran financial
2. Masalah-masalah yang bersangkutan dengan anak 3. Masalah-masalah fisik
4. Masalah-masalah perkawinan misal, perceraian 5. Perubahan-perubahan yang terjadi di tempat tinggal
6. Masalah-masalah pribadi lainnya, seperti kematian sanak saudar Menurut Robbin 2009 : 676 ada tiga sumber utama yang
mengakibatkantimbulnya stres, yaitu : 1. Faktor Lingkungan
Keadaan lingkungan yang tidak menentu akan dapat menyebabkan pengaruh pembentukan struktur organisasi yang tidak sehat terhadap karyawan.
Dalamfaktor lingkungan terdapat tiga hal yang dapat menyebabkan stres bagikaryawan yaitu ekonomi, politik dan teknologi. Perubahan yang sangat
cepatkarena adanya penyesuaian terhadap ketiga hal tersebut membuat seseorang mengalami ancaman terkena stres.
2. Faktor Organisasi Didalam organisasi terdapat beberapa faktor yang dapat menimbulkan
stres, yaitu : a.
Role Demand Peraturan dan tuntutan dalam pekerjaan yang tidak jelas dalam suatu
organisasi akan mempengaruhi peranan seorang karyawan untuk
Universitas Sumatera Utara
24
memberikan hasil akhir yang ingin dicapai bersama dalam suatu organisasi tersebut.
b. Interpersonal Demand
Mendefenisikan tekanan yang diciptakan oleh karyawan lainnya dalam organisasi. Hubungan komunikasi yang tidak jelas antara karyawan satu
dengan karyawan lainnya akan dapat menyebabkan komunikasi yang tidak sehat. Sehingga pemenuhan kebutuhan dalam organisasi terutama yang
berkaitan dengan kehidupan sosial akan membuat akan menghambat perkembangan sikap dan pemikiran antara karyawan yang satu dengan
karyawan lainnya. c.
Organizational structure Mendefenisikan tingkat perbedaan dalam organisasi dimana keputusan
tersebut dibuat dan jika terjadi ketidak kejelasan dalam struktur pembuatan keputusan atau peraturan maka akan dapat mempengaruhi kinerja seorang
karyawan dalam organisasi. d.
Organizational Leadership Berkaitan dengan peran yang diakukan oleh seorang pimpinan dalam suatu
organisasi. 3. Faktor Individu
Pada dasarnya, faktor yang terkait dalam hal ini muncul dari dalam keluarga, masalah ekonomi pribadi dan karakteristik pribadi keturunan. Hubungan
pribadi antara keluarga yang kurang baik akan menimbulkan akibat pada pekerjaan yang akan dilakukan karena akibat tersebut dapat terbawa dalam
Universitas Sumatera Utara
25
pekerjaan seeorang. Sedangkan masalah ekonomi tergantung bagaimana seseorang tersebut dapat menghasilkan penghasilan yang cukup bagi kebutuhan
keluarga serta dapat menjalankan keuangan tersebut dengan seperlunya. Karakteristik pribadi dari keturunan bagi tiap individu yang dapat
menimbulkan stres terletak pada watak dasar alami yang dimiliki seseorang tersebut. Sehingga untuk itu gejala stres yang timbul pada tiap-tiap pekerjaan
harus diatur dengan benar dalam kepribadian seseorang.
2.3.3 Indikator Stres Kerja
Menurut Robbins 2007 : 375 indikator dari setres kerja adalah sebagaiberikut:
a. Gejala fisiologis Stres menciptakan penyakit-penyakit dalam tubuh yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah, sakit kepala, jantung berdebar,
bahkan hingga sakit jantung. b. Gejala psikologis. Gejala yang ditunjukkan adalah ketegangan, kecemasan,
mudah marah, kebosanan, suka menunda dan lain sebagainya. Keadaan stres seperti ini dapat memacu ketidakpuasan.
c. Gejala perilaku Stres yang dikaitkan dengan perilaku dapat mencakup dalam