85
Tabel 4.14 memperlihatkan bahwa nilai residual probabilitas asymp.sig. 2-tailed adalah 0.875 lebih besar dari sig-
α 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi secara normal.
4.4.1.2. Hasil Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah sebuah grup memiliki varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians tidak
sama, dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji heteroskedastisitas, dapat dilakukan dengan model pendekatan grafik dan model pendekatan statistik
.
a. Model Pendekatan Grafik
Kriteria keputusan: 1. Jika diagram pencar yang ada membentuk pola- pola tertentu yang
teratur maka regresi mengalami gangguan heterokedastisitas. 2. Jika diagram pencar yang ada tidak membentuk pola- pola tertentu
yang teratur maka regresi tidak mengalami gangguan heterokedastisitas
.
Gambar 4.8 Hasil pendekatan Grafik
Sumber : Hasil pengolahan data melalui program 22 Windows 2016
Universitas Sumatera Utara
86
Berdasarkan Gambar 4.8 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka
berdasarkan metode grafik tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi dan layak dipakai untuk memprediksi Kinerja berdasarkan masukan variabel
Lingkungan kerja,stres kerja,konflik peran ganda dan kepuasan kerja
b. Uji Glejser
Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
a. Jika nilai signifikansi 0,05 ,maka tidak mengalami gangguan
heterokedastisitas. b. Jika nilai signifikansi 0,05, maka mengalami gangguan heterokedastisitas.
Tabel 4.15 Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta
1 Constant
4,460 4,106
1,086 ,285
Lingkunga_Kerja -,175
,113 -,254
-1,544 ,131
Stres_Kerja ,006
,081 ,013
,079 ,938
Konflik_Peran_Ganda ,311
,382 ,131
,815 ,420
a. Dependent Variable: absut
Tabel 4.15 memperlihatkan bahwa nilai asymp.sig 2-sided setiap variabel adalah 0.131, 0,938 dan 0.420dimana ke-3 variabel ini lebih besar dari
0.05 sehingga hasil perhitungan ini memenuhi uji persyaratan gejala heterokedastisitas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini
Universitas Sumatera Utara
87
tidak mengandung gejala hetero kedastisitas. Dengan kata lain, tidak ada hubungan korelasi kuat antar variabel bebas dalam penelitian ini.
4.4.1.3. Hasil Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas yang dilakukan memperlihatkan hasil seperti pada tabel berikut :
Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolinieritas
Tabel 4.10 memperlihatkan bahwa nilai tolerance ke-4 variabel adalah 0.931, 0.941 dan 0.977 dimana seluruhnya lebih kecil dari 1, dan nilai VIF secara
berturut turut adalah 1.074, 1.062 dan 1.023 dimana keempatna lebih kecil dari 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian tidak mengandung gejala
multikolinieritas.
4.4.2. Hasil Uji Hipotesis
Penelitian ini mengandung lebih dari 1 satu variabel bebas yakni lingkungan kerja, stres kerja kepuasan kerja dan konflik peran ganda sehingga uji
hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji F secara simultan dan uji –t secara parsial.
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
4,512 7,215
,625 ,536
Lingkunga_Kerja ,527
,199 ,331
2,652 ,012
,931 1,074
Stres_Kerja ,691
,143 ,601
4,841 ,000
,941 1,062
Konflik_Peran_Ganda -1,349
,671 -,245
-2,011 ,052
,977 1,023
a. Dependent Variable: Kinerja
Universitas Sumatera Utara
88
4.4.2.1. Hasil Uji F Secara Simultan
Uji F secara simultan dilakukan untuk mengetahui apakah ke-4 variabel bebas X1 Lingkungan kerja, X2 stres kerja dan X3 konflik peran ganda,
memberi pengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat Y kinerja karyawan
Tabel 4.17 Hasil Uji F Secara Simultan
ANOVA
a
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
228,706 3
76,235 10,991
,000
b
Residual 249,694
36 6,936
Total 478,400
39 a. Dependent Variable: Kinerja
b. Predictors: Constant, Konflik_Peran_Ganda, Stres_Kerja, Lingkunga_Kerja
Tabel 4.17 memperlihatkan bahwa nilai F-
hitung
= 10.991 dengan nilai signifikansi p-value =0.000. Jika dibandingkan dengan nilai F-
tabel
= 2.63 untuk N = 40 atau df=36, dapat diketahui bahwa F-
hitung
10.024 F-
tabel
2.63 dan sig-p 0.000 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ke-4 variabel bebas X1
konflik peran ganda, X2 stres kerja dan X3 konflik peran ganda secara simultan serempak memberi pengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y
kinerja karyawan
4.4.2.2. Hasil Uji-t Secara Parsial
Untuk mengetahui pengaruh masing masing variabel bebas terhadap variabel terikat Y kinerja karyawan, dilakukan uji-t secara parsial dengan hasil
sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
89
Tabel 4.18 Hasil Uji-t Secara Parsial
Berdasarkan Tabel 4.18 dapat diketahui bahwa : 1. Pengaruh Lingkungan Kerja X1 Terhadap Kinerja karyawan Y
Hasil analisis regresi dengan uji-t secara parsial membuktikan bahwa variabel X1 Lingkungan kerja memiliki nilai t-
hitung
X1 = 3,054 dengan nilai signifikansi 0.012. Jika dibandingkan dengan nilai t-
tabel
= 2.03
untuk N = 40, atau df = 36
, dapat diketahui bahwa nilai t-
hitung
X1
3,054
t-
tabel
2.03 dan nilai signifikansi X1 0.012 nilai sig-p 0.05. Hasil analisis ini memenuhi
persyaratan uji hipotesis dimana jika t-
hitung
t-
tabel
dan p-value 0.05, berarti Ha diterima atau Ho ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa variabel X1
lingkungan kerja secara parsial memberi pengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y kinerja karyawan.
2. Pengaruh Stres Kerja X2 Terhadap Kinerja Karyawan Y Hasil analisis regresi dengan uji-t secara parsial membuktikan bahwa
variabel X2 stres kerja memiliki nilai t-
hitung
X2 =
3,882
dengan nilai signifikansi 0.000. Jika dibandingkan dengan nilai t-
tabel
= 2.03
untuk N = 40, atau df = 36
, dapat
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta
1 Constant
4,512 7,215
,625 ,536
Lingkunga_Kerja ,527
,199 ,331
2,652 ,012
Stres_Kerja ,691
,143 ,601
4,841 ,000
Konflik_Peran_Ganda -1,349
,671 -,245
-2,011 ,052
a. Dependent Variable: Kinerja
Universitas Sumatera Utara
90
diketahui bahwa nilai t-
hitung
X2 3.882 t-
tabel
2.03 dan nilai signifikansi X2 0.000 nilai sig-p 0.05. Hasil analisis ini memenuhi persyaratan uji hipotesis
dimana jika t-
hitung
t-
tabel
dan p-value 0.05, berarti Ha diterima atau Ho ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa variabel X2 stres kerja secara
parsial memberi pengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y kinerja karyawan.
3. Pengaruh Konflik Peran Ganda X3 Terhadap Kinerja karyawan Y Tabel 4.13 memperlihatkan bahwa nilai t-
hitung
X3 konflik peran ganda = 2.673dengan signifikansi p-value sebesar 0.052. Jika dibandingkan dengan nilai
t-
tabel N=40 atau df=36
sebesar 2.03 dan sig- α =0.05, dapat diketahui bahwa t-
hitung
X3 2.673 t-
tabel
2.03 dan p-value 0.000 0.05. Hasil analisis ini memenuhi persyaratan uji hipotesis dimana jika t-
hitung
t-
tabel
dan p-value 0.05, berarti Ha diterima atau Ho ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa variabel X3
konflik peran ganda secara parsial memberi pengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y kinerja karyawan. Tanda negatif berarti bahwa konflik peran
ganda memberi pengaruh negatif terhadap kinerja karyawan. Dengan kata lain,semakin tinggi konflik peran ganda, semakin rendah kinerja karyawan.
4.4.2.3. Hasil Uji Determinasi R
Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat Y kinerja karyawan, dilakukan uji determinasi R dengan hasil sebagai
berikut :
Universitas Sumatera Utara
91
Tabel 4.19 Hasil Uji Determinasi R
Tabel 4.19 memperlihatkan bahwa nilai adjusted r-
square
= 0.435.Hal ini berarti besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat Y kinerja karyawan
adalah sebesar 0.435 x 100 = 43,5Dengan kata lain, sebesar 43,5 variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh ke 3 variabel bebas lingkungan kerja, stres
kerjadan konflik peran ganda sedangkan selebihnya yakni sebesar56,5 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti seperti motivasi
,kompensasi,kepemimpinan,Displin Kerja,kepuasan kerja dan lain lain.
4.4.4. Persamaan Regresi
Persamaan regresi dapat disusun sesuai dengan nilai koefisien hasil perhitungan berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + + b3X3 + +e Y = 4512 + 0.527X
1
-0,691-1,349 Berdasarkan persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
Interpretasi model: 1. Konstantaa=
4,512menunjukkannilaikonstan,jikanilaivariabelbebas Lingungan kerja,Stres Kerja dan Konflik Peran
Ganda.=0makaKinerjaY akan sebesar 4,512
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,691
a
,478 ,435
2,63362 a. Predictors: Constant, Konflik_Peran_Ganda, Stres_Kerja, Lingkunga_Kerja
b. Dependent Variable: Kinerja
Universitas Sumatera Utara
92
2. Koefisienb1 X1=0,527menunjukkanbahwavariabel Lingkungan Kerja berpengaruhpositifterhadapKinerja.Dengan
katalain,jikavariabellingkungan kerja diperhatikansebesarsatusatuan makaKinerja akanmeningkatsebesar 0,527.
3. Koefisienb2 X2=0,
743menunjukkanbahwavariabel Stres kerja berpengaruhpositifterhadapKinerja.Dengan katalain,jikavariabelStres kerja
ditingkatkansebesarsatusatuan makaKinerja akanmeningkatsebesar 0,743. 4. Koefisienb3
X3=1,349menunjukkanbahwavariabel konflik Peran GandaberpengaruhnegatifterhadapKinerja.Tanda - negatif pada variabel
konflik Peran Ganda menunjukkan hubungan yang berlawanan arah, artinya semakin tinggi konflik peran ganda kinerja semakin menurun dan
sebaliknya jikan konflik peran ganda menurun maka kinerja semakin baik.
4.5. Pembahasan