140 mesh dengan konsentrasi pelarut HCl 0,9 dimana nilai kekuatan tarik sebesar 11,633 MPa.
7. Hasil analisa sifat pemanjangan saat putus Elongation at Break bioplastik
pati biji durian dengan pemlastis sorbitol terbaik yang diperoleh adalah pada ukuran partikel 140 mesh dengan konsentrasi pelarut HCl 1,3 dimana nilai
pemanjangan saat putus sebesar 6,650.
5.2 SARAN
Demi kesempurnaan penelitian ini, maka peneliti menyarankan : 1.
Hendaknya dilakukan kajian kelarutan kitosan terhadap asam mineral pekat. 2.
Penelitian dilanjutkan untuk pembuatan plastik kemasan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 BIJI DURIAN
Durian Durio zibethinus adalah buah musiman yang paling populer di Asia Tenggara, khususnya Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Filipina. DiIndonesia
durian merupakan tanaman yang dibudidayakan ,
durian termasuk familia bombaceae, genus Durio, dan spesies Durio zibethinusyang tumbuh di daerah
tropis [14]. Menurut Badan Pusat Statistik Republik Indonesia 2011 menyatakan bahwa produksi durian rata-rata terjadi peningkatan dari 17.405 ton pada tahun
1999 menjadi 741.831 ton pada tahun 2003 dan pada akhir tahun 2011 menjadi 883.969 ton. Tetapi pemanfaatan biji durian masih terbatas.Bagian buah durian
yang bisa dimakan hanya sepertiga bagian yaitu bagian daging buah, sedangkan biji dan kulit biasanya dibuang. Biji durian memiliki kandungan pati yang cukup
tinggi sehingga berpotensi sebagai alternative pengganti bahan yang memerlukan sifat-sifat pati
[14]. Menurut penelitian Cornelia 2013 biji durian memiliki
kandungan pati 43,6, amilosa 14, amilopektin 74, air 10,74, abu 0,25, protein 4,76 dan lemak sebesa 0,38.
Biji durian kaya akan pati, sehingga bermanfaat sebagai alternatif pengganti bahan makanan atau bahan baku industri makanan, pengisi farmasetik, dan bahan
baku pembuatan bioplastik [23].
Gambar 2.1 Buah durian dan Biji durian
Universitas Sumatera Utara
2.2 PATI
Pati adalah konstituen umum dari tanaman yang lebih tinggi dan merupakan bentuk utama yang disimpan dalam organ tanaman. Organ dan jaringan yang
mengandung granula pati termasuk serbuk sari, daun, batang, jaringan kayu, akar, umbi, umbi, rimpang, buah-buahan, bunga, pericarps, kotiledon, embrio dan
endosperm biji [12].
Pati atau amilum merupakan karbohidrat kompleks yang larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati yang dihasilkan oleh
tumbuhan sebagai tempat menyimpan kelebihan glukosa sebagai produk fotosintesis dalam jangka panjang. Pati dapat dibuat dari tumbuhan singkong ubi
kayu, ubi jalar, kentang, jagung, sagu, biji durian, dan lain-lain.Di dalam pati tersusun atas dua macam karbohidrat yakni amilosa dan amilopektin [18].
Amilosa dan amilopektin dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dan fraksi tidak terlarut disebut amilopektin. Secara
struktur amilosa mempunyai struktur lurus, sedang amilopektin bercabang [18]. Amilosa memiliki sifat mudah menyerap air. Amilopektin bersifat lebih lekat dan
cenderung membentuk gel apabila disuspensikan dengan air. Oleh karena itu, pati biji durian dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengikat tablet [18] dan bahan baku
untuk pembuatan bioplastik [48]. Amilosa dan amilopektin memiliki perbedaan dari segi struktur atau lainnya yang ditunjukkan pada tabel 2.1 [24].
Tabel 2.1 Perbedaan Amilosa dan Amilopektin
Karakteristik Amilosa
Amilopektin
Struktur umum Lurus
Bercabang Ikatan
α-1,4 α-1,4 dan α-1,6
Panjang rantai rata-rata ~103
20-25 Derajat polimerisasi
~103 10
4
-10
5
Kompleks dengan iod Biru~650 nm
Ungu-coklat ~550 nm Produk hidrolisis
Maltotriosa, Glukosa, maltosa, Oligosakarida
Gula pereduksi sedikit, Oligosakarida dominan
Bioplastik berbasis pati memiliki sifat mekanis yang lemah seperti kekuaan tarik, elastisitas, kekakuan, dan perpanjangan saat putus. Telah banyak dilakukan
penelitian berbasis pati biji durian untuk memperbaiki sifat mekanis tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Sudi 2013 pada pembuatan bioplastik dari pati
biji durian yang dicampur dengan polistiren dan penambahan pemlastisgliserol
Universitas Sumatera Utara
menghasilkan nilai kuat tarik sebesar 0,55 kgf mm
2
. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Hidayani 2015 dengan mencampur limbah propilen dan pati biji
durian diperoleh hasil kekuatan tarik bioplastik sebesar 25,722 Nm
2
[49].
2.3 BIOPLASTIK