pada pati dapat mencegah pertumbuhan mikroba penyebab kerusakan pada pati [11].
4.1.3 KadarAbu Pati Biji Durian
Penentuan kadar abu pati biji durian dengan menggunakan metode SNI 01- 2891-1992. Penentuan kadar abu dilakukan untuk mengetahhui kandungan
mineral dalam suatu bahan.Kadar abu yang diperoleh sebesar 0,13.Hasil yang diperoleh sesuai dengan standar mutu pati berdasarkan Standar Industri Indonesia
yaitu maksimal sebesar 15. Jika dibandingkan dengan hasil penelitian Cornelia 2013hasil yang diperoleh lebih besar, kadar abu pati biji durian yang
diperolehnya yaitu sebesar 0,25.Dalam pembuatan bioplastik penentuan kadar abu mempunyai fungsi sebagai penentu mutu bioplastik yang dihasilkan, baik
tidaknya bioplastik yang dihasilkan jika dibakar atau dibiarkan teruraikan oleh tanah [11].
4.1.4 Kadar Amilosa Pati Biji Durian
Analisa kadar amilosa pati biji durian dengan menggunakan metode spektrofotometri. Tujuan dari analisa kadar amilosa adalah untuk mengetahui
banyaknya amilosa yang terkandung dalam pati biji durian. Dimana kadar amilosa mempengaruhi tingkat pengembangan dan penyerapan air pada pati. Pada
penelitian ini diperoleh kadar amilosa sebesar 36,32. Jika dibandingkan dengan penelitian Cornelia 2013 menggunakan metode yang sama hasil yang diperoleh
lebih besar, kadar amilosa pati biji durian yang diperolehnya sebesar 14 [14]. Semakin tinggi kadar amilosa, maka kemampuan pati untuk menyerap air dan
mengembang menjadi lebih besar karena amilosa mempunyai kemampuan untuk membentuk ikatan hidrogen lebih besar dari pada amilopektin. Semakin tinggi
kadar amilosa suatu pati maka kelarutannya dalam air akan meningkat karena amilosa bersifat polar[36].
4.1.5 Kadar Amilopektin Pati Biji Durian
Analisa kadar amilopektin pati biji durian menggunakan metode spektrofotometri. Tujuan dari analisa kadar amilopektin adalah untuk mengetahui
Universitas Sumatera Utara
banyakya amilopektin dalam suatu bahan. Amilopektin mengandung ikatan α-D-
1 →6 yang memiliki rantai polimer yang bercabang yang tidak larut dalam air.
Pada penelitian ini diperoleh kadar amilopektin sebesar 63,68. Jika dibandingkan dengan penelitian Cornelia 2013 menggunakan metode yang
sama, hasil yang diperoleh lebih kecil. Kadar amilopektin yang diperoleh sebesar 74 [14]. Semakin tinggi kadar amilopektin pada pati maka energi yang
diperlukan untuk membentuk gel semakin besar [22].
4.1.6 Kadar Protein Pati Biji Durian