semakin besar sehingga fluida terdispersi lebih sempurna maka fluida akan semakin homogen. Semakin homogen fluida, kerapatan bioplastik semakin besar
maka nilai densitas bioplastik akan semakin bagus. Namun, pada kecepatan 437 rpm sebagian besar nilai densitas untuk ukuran pati mengalami penurunan. Hal ini
disebabkan karena tidak terjaganya kestabilan pengadukan pada kecepatan tinggi[9]
2.8.5 Analisa Penyerapan Air
Prosedur uji penyerapan air yaitu dengan menimbang berat awal sampel yang akan diuji w
, kemudian dimasukan ke dalam wadah yang berisi akuades selama 10 detik. Sampel diangkat dari wadah yang berisi akuades dan air yang
terdapat pada permukaan plastik dihilangkan dengan tisu kertas, setelah itu baru dilakukan penimbangan. Sampel dimasukkan kembali ke dalam wadah yang berisi
akuades selama 10 detik. Kemudian sampel diangkat dari wadah dan ditimbang kembali. Prosedur perendaman dan penimbangan dilakukan kembali sampai
diperoleh berat akhir sampel konstan [34]. Selanjutnya air yang diserap oleh sampel dihitung melalui persamaan berikut [11]:
air =
�−�� ��
× 100 2.2
Keterangan : W = berat edible film basah Wo = berat edible film kering
2.8.6 Analisa Morfologi dengan SEM Scanning Elektron Microscope
Analisis morfologi terhadap penampang atas film bioplastik dilakukan dengan menggunakan SEM Scanning ElectroMicroscopy JEOL JSM-6360LA.
SEM adalah alat yang dapat membentuk spesimen secara mikroskopik. Berkas elektron dengan diameter 5-10 nm diarahkan pada spesimen. Interaksi berkas
elektron dengan spesimen menghasilkan beberapa fenomena yaitu hamburan balik berkas elektron, sinar X, elektron sekunder, dan absorpsi elektron [35].
Sampel edible film ditempelkan pada set holder dengan perekat ganda, kemudian dilapisi dengan logam emas dalam keadaan vakum. Setelah itu, sampel
dimasukkan pada tempatnya didalam SEM. Data atau tampilan yang diperoleh adalah data dari permukaan atau dari lapisan yang tebalnya 20 µm dari
Universitas Sumatera Utara
permukaan. Kemudian gambar topograf diamati dan dilakukan perbesaran 5000 kali [8].
2.8.7 Analisa Sifat Kekuatan Tarik Tensile Strengh
Pengujian tarik adalah salah satu uji stress strain mekanik yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan material terhadap gaya tarik. Dalam pengujiannya,
material uji ditarik sampai putus [50]. Proses pengujian kekuatan tarik dilakukan dengan menggunakan alat
Gotech Al 7000M grid tensile. Pengujian dilakukan dengan cara ujung sampel dijepit mesin penguji tensile. Selanjutnya dilakukan pencatatan ketebalan dan
panjang awal sampel. Tombol start pada komputer ditekan kemudian alat akan menarik sampel dengan kecepatan 100 mmmenit sampai sampel putus. Nilai
kekuatan tarik didapatkan dari hasil pembagian tegangan maksimum dengan luas penampang melintang. Luas penampang melintang didapatkan dari hasil perkalian
panjang awal sampel dengan ketebalan awal sampel. Uji kekuatan tarik dilakukan pada tiga sampel edible film yang kemudian dihitung rata-ratanya [8].
2.8.8 Analisa Sifat Pemanjangan Saat Putus Elongasi At Break
Pemanjangan saat putus adalah peningkatan panjang material saat diuji dengan beban tarik, dinyatakan dalam satuan panjang, biasanya inci atau
milimeter. Pemajangan saat putus benda uji dinyatakan dalam persen dari panjangnya. Pengukuran pemanjangan saat putus dilakukan dengan cara yang
sama dengan pengujian kuat tarik. Penambahan pemlastis seperti sorbitol akan meningkatkan elastisitas suatu bahan [8].
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG