Analisa Densitas Analisa Penyerapan Air

dengan parameter through yang merupakan nilai viskositas terendah setelah suatu produk mengalami peak viscosity[40]. Parameter breakdown viscosity merupakan selisih nilai yang dibentuk pada peak viscosity dan hold viscosity yang dicapai produk, parameter breakdown viscosity tersebut menunjukkan nilai kekuatan viskositas suatu produk selama proses pemanasan pada suhu maksimal ±95 o C [40].Parameter final viscosity yang dibentuk produk merupakan nilai viskositas akhir suatu produk setelah mengalami penurunan suhu pendinginan ±50 o C. Pada tahap ini produk mengalami retrogradasi molekul pati. Parameter final viscosity sering digunakan sebagai paraneter produk yang ditunjukkan dengan kemampuan produk dalam bentuk pasta atau gel setelah proses pemanasan dan pendinginan [40].Parameter set back merupakan selisih nilai dari final viscosity dan paste peak viscosity. Hasil yang diperoleh pada parameter set back tersebut dapat dikorelasikan dengan tekstur produk. Bila nilai set back tinggi akan mengindikasi semakin mudahnya suatu produk mengalami syneresis keluarnya cairan dari produk [40].

2.8.4 Analisa Densitas

Densitas atau Kerapatan merupakan sifat fisik suatu polimer. Kerapatan suatu bahan berpengaruh terhadap sifat mekanik bahan tersebut, semakin rapat suatu bahan maka semakin meningkatkan sifat mekaniknya. Sehingga film bioplastik yang dihasilkan mempunyai kekuatan tarik yang baik. Kerapatan atau densitas ini dapat didefinisi-kan sebagai berat per satuan volume bahan. Densitas dapat ditentukan dengan metode kenaikan fluida dalam gelas ukur. Berdasarkan penelitian Yuli Darni nilai densitas yang dihasilkan dari film bioplastik sangat fluktuatif yaitu berkisar antara 0,90 kgl sampai 0,97 kgl. Nilai ini sudah hampir mendekati dengan nilai densitas dari High Density PolyEtylene 0,94-0,97. Selain faktor ukuran partikel pati, faktor kecepatan pengadukan juga mempengaruhi nilai densitas bioplastik. Semakin besar kecepatan pengadukan maka nilai densitas bioplastik yang dihasilkan juga memiliki kecendrungan semakin besar. Dari grafik terlihat nilai densitas bioplastik akan semakin meningkat dengan meningkatnya kecepatan pengadukan. Hal ini disebabkan karena semakin besar kecepatan pengadukan energi kinetik pada ujung impeller Universitas Sumatera Utara semakin besar sehingga fluida terdispersi lebih sempurna maka fluida akan semakin homogen. Semakin homogen fluida, kerapatan bioplastik semakin besar maka nilai densitas bioplastik akan semakin bagus. Namun, pada kecepatan 437 rpm sebagian besar nilai densitas untuk ukuran pati mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena tidak terjaganya kestabilan pengadukan pada kecepatan tinggi[9]

2.8.5 Analisa Penyerapan Air

Prosedur uji penyerapan air yaitu dengan menimbang berat awal sampel yang akan diuji w , kemudian dimasukan ke dalam wadah yang berisi akuades selama 10 detik. Sampel diangkat dari wadah yang berisi akuades dan air yang terdapat pada permukaan plastik dihilangkan dengan tisu kertas, setelah itu baru dilakukan penimbangan. Sampel dimasukkan kembali ke dalam wadah yang berisi akuades selama 10 detik. Kemudian sampel diangkat dari wadah dan ditimbang kembali. Prosedur perendaman dan penimbangan dilakukan kembali sampai diperoleh berat akhir sampel konstan [34]. Selanjutnya air yang diserap oleh sampel dihitung melalui persamaan berikut [11]: air = �−�� �� × 100 2.2 Keterangan : W = berat edible film basah Wo = berat edible film kering

2.8.6 Analisa Morfologi dengan SEM Scanning Elektron Microscope