PENGARUH VARIASI UKURAN PARTIKEL PATI BIJI DURIAN

4.4 PENGARUH VARIASI UKURAN PARTIKEL PATI BIJI DURIAN

DAN KONSENTRASI ASAM KLORIDA SEBAGAI PELARUT TERHADAP DENSITAS BIOPLASTIK PATI BIJI DURIAN BERPENGISI KITOSAN DENGAN PEMLASTIS SORBITOL Hasil analisa pengaruh variasi ukuran partikel dan konsentrasi asam klorida sebagai pelarut terhadap densitas bioplastik pati biji durian berpengisi kitosan dengan pemlastis sorbitol dengan komposisi larutan pati 20, kitosan 3, dan sorbitol 45 pada temperatur 75 o C yang disajikan pada gambar 4.4. Gambar 4.4 Hasil Analisa Pengaruh Variasi Ukuran Partikel Pati Biji Durian dan Konsentrasi Asam Klorida Sebagai Pelarut Terhadap Densitas Bioplastik Pati Biji Durian Berpengisi Kitosan dengan Pemlastis Sorbitol Densitas atau kerapatan merupakan sifat fisik suatu polimer. Kerapatan suatu bahan berpengaruh terhadap sifat mekanik bahan tersebut, semakin rapat suatu bahan maka akan semakin meningkatkan sifat mekaniknya. Sehingga film bioplastik yang dihasilkan mempunyai kekuatan tarik yang baik [9] . Dari gambar 4.4 menunjukkan bahwa variasi ukuran partikel pati biji durian dan konsentrasi HCl sebagai pelarut kitosan memiliki pengaruh terhadap densitas bioplastik yang dihasilkan. Nilai densitas bioplastik yang dihasilkan sangat fluktuatifyaitu berkisar antara 0,098 grammL sampai 0,174grammL, ini disebabkan oleh ukuran partikel pati biji durian dan konsentrasi HCl sebagai pelarut kitosan. Dari gambar 4.4 diperoleh nilai densitas terbaik pada ukuran partikel pati 200 mesh dan pada konsentrasi pelarut HCl 1,0 yaitu sebesar 0,174 grammL. Nilai densitas ini mengalami penurunan pada ukuran partikel 70 mesh dan cenderung mengalami 0,00 0,04 0,08 0,12 0,16 0,20 50 70 100 140 200 D en si ta s g ra m m L Ukuran Partikel mesh konsentrasi HCl 0,9 Konsentrasi HCl 1,0 Konsentrasi HCl 1,1 Konsentrasi HCl 1,2 Konsentrasi HCl 1,3 Universitas Sumatera Utara kenaikan pada ukuran partikel 200 mesh. Hal ini disebabkan pada ukuran partikel 70 mesh kerapatannya berkurang, sehingga menurunkan nilai densitas. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa semakin kecil ukuran partikel pati maka akan meningkatkan nilai densitas bioplastik. Ukuran partikel pati yang semakin kecil akan meningkatkan kehomogenan suatu larutan karena besarnya luas permukaan partikel yang akan meningkatkan kelarutan sehingga kerapatan pada bioplastik semakin meningkat. Dari gambar 4.4 dapat dilihat bahwa konsentrasi HCl sebagai pelarut kitosan mempengaruhi nilai densitas bioplastik. Pada umumnya kitosan larut sempurna dalam asam asetat 1 dan kitosan larut dalam asam mineral pekat seperti HCl dan HNO 3 pada konsentrasi 1.Sehingga pada diperoleh nilai densitas terbaik pada konsentrasi HCl 1,0. Penambahan kitosan ini bertujuan untuk memperbaiki karakteristik bioplastik yang dihasilkan. Universitas Sumatera Utara

4.5 PENGARUH VARIASI UKURAN PARTIKEL PATI BIJI DURIAN