Analisa Gugus Fungsi FTIR Analisa Sifat Pasting

destilasi. Selanjutnya labu dikeringkan dengan pompa kompresor untuk menghilangkan petroleum eter yang masih ada. Kemudian dikeringkan didalam oven 100 o C selama 1 jam selanjutnya didinginkan didalam desikator dan ditimbang. Pengeringan dan penimbangan diulangi sampai diperoleh berat yang tetap [32].

2.8.2 Analisa Gugus Fungsi FTIR

Pengujian dengan FTIR dilakukan pada tiga macam sampel. Sampel pertama adalah tepung glukomanan, sampel kedua adalah sampel film glukomanan tanpa plasticizer, dan sampel ketiga adalah film glukomanan dengan plasticizer Dengan bantuan alat FTIR akan terlihat bagaimana serapan gugus polimer pada sampel berdasarkan grafik yang muncul pada layar computer sebagai piranti yang terhubung dengan FTIR [8].

2.8.3 Analisa Sifat Pasting

Perubahan sifat pasting pada setiap jenis pati selama penyimpanan ditentukan untuk mengetahui perubahan kemampuan pati dalam sampel mengalami gelatinisasi, yang dapat diketahui dengan menggunakan alat Rapid Visco Analyzer RVA. Rapid Visco Analyzer RVA memberikan hasil analisa secara sistematis berupa sifat pati yang terkandung dalam bahan, dilakukan berdasarkan parameter paste peak viscosity, trough, breakdown, final viscosity, set back dan peak time yang dibentuk bahan selama proses analisa RVA berlangsung [46]. Paste peak viscosity dalam analisa RVA merupakan parameter untuk mengetahui titik tertinggi atau nilai puncak viskositas yangn dapat dicapai oleh produk, yang merupakan titik keseimbangan antara swelling daya kembang dan pelepasan polimer yang disebabkan karena peningkatan viskositas, peningkatan viskositas ini menunjukkan adanya proses gelatinisasi pati, selain itu parameter paste peak viscosity menunjukkan kapasitas atau daya ikat air yang dapat dikorelasikan dengan kualitas akhir suatu produk. Setelah mencapai titik puncak viskositas,produk akan mengalami tahap penurunan viskositas yang ditentukan Universitas Sumatera Utara dengan parameter through yang merupakan nilai viskositas terendah setelah suatu produk mengalami peak viscosity[40]. Parameter breakdown viscosity merupakan selisih nilai yang dibentuk pada peak viscosity dan hold viscosity yang dicapai produk, parameter breakdown viscosity tersebut menunjukkan nilai kekuatan viskositas suatu produk selama proses pemanasan pada suhu maksimal ±95 o C [40].Parameter final viscosity yang dibentuk produk merupakan nilai viskositas akhir suatu produk setelah mengalami penurunan suhu pendinginan ±50 o C. Pada tahap ini produk mengalami retrogradasi molekul pati. Parameter final viscosity sering digunakan sebagai paraneter produk yang ditunjukkan dengan kemampuan produk dalam bentuk pasta atau gel setelah proses pemanasan dan pendinginan [40].Parameter set back merupakan selisih nilai dari final viscosity dan paste peak viscosity. Hasil yang diperoleh pada parameter set back tersebut dapat dikorelasikan dengan tekstur produk. Bila nilai set back tinggi akan mengindikasi semakin mudahnya suatu produk mengalami syneresis keluarnya cairan dari produk [40].

2.8.4 Analisa Densitas