5. Selain terbitan pemerintah, koleksi yang menjadi minat khusus perguruan tinggi
seperti sejarah daerah, budaya daerah, atau bidang khusus lainnya juga perlu diperhatikan.
6. Apabila memiliki dana yang cukup, perpustakaan sebagai sumber belajar tidak
hanya menghimpun buku, jurnal, dan sejenisnya yang tercetak, tetapi juga menghimpun koleksi pandang-dengar seperti kaset video, kaset audio, dan
sebagainya.
7. Bahan bacaan untuk rekreasi intelektual.
Perpustakaan perguruan tinggi perlu menyediakan bahan bacaan atau bahan lain untuk keperluan rekreasi intelektual mahasiswa dan bahan bacaan lain yang
memperkaya khasanah pembaca Depdiknas, 2004:51-52
Sedangkan jenis koleksi lainnya menurut Hermawan dan Zulfikar 2006:17 : Koleksi perpustakaan dari segi isi subjek terdapat koleksi fiksi dan non-fiksi.
Koleksi non-fiksi adalah koleksi yang bersifat ilmiah atau mengandung ilmu pengetahuan yang ditulis berdasarkan data dan fakta. Sedangkan koleksi fiksi
adalah karya yang bersifat khayalan atau imajinasi pengarangnya. Dari uraian ragam koleksi di atas, tentu saja jumlah koleksi yang dimiliki tidaklah
sedikit sehingga perlu diperhatikan akses temu kembali koleksi-koleksi tersebut. Koleksi yang tersedia diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengguna sebab koleksi
perpustakaan seperti buku, majalah, dan lainnya, merupakan sumber informasi bagi pengguna. Oleh karena itu, pengguna biasanya ke perpustakaan untuk mencari informasi
yang dibutuhkannya. Semakin banyak jenis koleksi yang disediakan maka semakin banyak juga informasi yang terkandung.
2.9 Fasilitas Layanan Perpustakaan
Layanan perpustakaan merupakan suatu layanan yang diberikan oleh perpustakaan. Dalam Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman Depdiknas,
2004:71, ”Layanan perpustakaan ialah pemberian informasi dan fasilitas kepada pengguna”.
Dari uraian tersebut jelas bahwa layanan yang diberikan perpustakaan merupakan layanan dalam pemberian informasi, dalam hal ini informasi yang disediakan
dari koleksi yang dimiliki serta layanan berupa fasilitas yang dapat digunakan oleh pengguna perpustakaan seperti fasilitas ruang baca, fasilitas layanan internet, dan lainnya.
Jenis layanan yang diberikan oleh perpustakaan tergantung pada besar kecilnya suatu perpustakaan. Bagi perpustakaan yang menempati gedung tersendiri, layanan yang
disediakan lebih banyak daripada perpustakaan yang menempati ruangan tersendiri.
Universitas Sumatera Utara
Begitu juga jika ditinjau dari jenis perpustakaan, perpustakaan umum yang biasanya memiliki layanan yang bervariasi. Karena jenis koleksi yang sangat banyak dan
pemakainya juga paling banyak. Layanan perpustakaan perguruan tinggi yang umum diberikan adalah sirkulasi dan referensi. Namun, ada juga perpustakaan yang
menyediakan layanan internet dengan memfasilitasi beberapa komputer terpasang. Menurut Lasa 2005:213, ”Layanan sirkulasi yakni semua bentuk kegiatan
pencatatan yang berkaitan dengan pemanfaatan, dan pemakaian koleksi dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan pemakai jasa perpustakaan”. Berdasarkan uraian
tersebut, layanan sirkulasi memberikan kesempatan kepada pengguna dalam memanfaatkan koleksi yaitu koleksi dipinjam dan bisa dibawa keluar dari perpustakaan
sesuai peraturan perpustakaan yang berlaku. Sirkulasi sering dikenal dengan bagian peminjaman dan pengembalian maupun perpanjangan koleksi.
Layanan sirkulasi ini sangat penting dalam pemanfaatan koleksi sebab koleksi dapat dipinjam, dikembalikan ataupun diperpanjang melalui layanan ini sehingga
diperlukan adanya fasilitas yang memadai. Layanan sirkulasi dapat dilakukan secara manual dan otomasi. Bagi sirkulasi yang masih manual biasanya dilakukan oleh
perpustakaan yang masih kecil sehingga fasilitas yang disediakan juga terbatas seperti kartu buku, kartu katalog, dan sebagainya serta diperlukan tempat penyimpanan lemari
atau laci untuk kartu-kartu tersebut maka perlu ruangan yang luas. Sedangkan sirkulasi yang terotomasi biasanya dilakukan oleh perpustakaan besar karena mampu menyediakan
dana yang besar untuk otomasi sirkulasi tersebut seperti penyediaan perangkat keras hardware dan perangkat lunak software.
Dalam kegiatan sirkulasi yang terautomasi biasanya perpustakaan memfasilitasinya dengan menggunakan sistem barcode. Dalam sistem ini seluruh koleksi
yang dimiliki perpustakaan dimasukkan ke dalam pangkalan data sehingga jika terjadi transaksi maka label barcode tersebut akan terbaca oleh barcode reader dan akan
terhubung ke komputer. ”Barcode diartikan dengan kode atau simbol yang pada umumnya terdiri dari lajur-lajur atau batang-batang paralel, kadang-kadang berwarna-
warni, yang berbeda-beda tebal maupun jarak antara batangnya” Lasa, 2005:216. Selain layanan sirkulasi ada juga layanan referensi yang biasanya diberikan oleh
perpustakaan. Layanan referensi merupakan kegiatan dalam memberikan informasi
Universitas Sumatera Utara
kepada pengguna dengan cepat, tepat, atau memberi bimbingan pemakai ke sumber rujukan. Layanan referensi dikenal juga dengan layanan rujukan.
Layanan rujukan adalah kegiatan untuk membantu pengguna menelusur informasi dalam berbagai subjek. Dengan pelayanan ini, pengguna dibantu untuk
menemukan informasi dengan cepat, menelusur informasi dengan lebih spesifik dan dengan pilihan subjek yang lebih luas, dan memanfaatkan sarana penelusuran
yang tersedia secara optimal Depdiknas, 2004:86. Dari uraian di atas, jelas bahwa layanan referensi merupakan layanan informasi
yang cepat, tepat, dan akurat, serta sebagai rujukan dalam mencari informasi. Contoh koleksi referensi antara lain kamus, ensiklopedi, direktori, dan lain-lain. Oleh karena itu
layanan ini diberikan secara terbatas karena beberapa pertimbangan diantaranya terbatasnya koleksi.
Dalam layanan referensi, pelayanan yang diberikan merupakan layanan langsung antara pustakawan dengan penggunanya seperti menjawab pertanyaan pengguna dengan
menggunakan koleksi referensi. Oleh karena itu diperlukan pustakawan yang memiliki kecakapan dan keterampilan dalam menganalisis pertanyaan karena penyampaian
pertanyaan terkadang sulit dimengerti. Jika hal ini terjadi sebaiknya dicatat dalam buku khusus atau formulir blanko pertanyaan. Formulir tersebut nantinya dapat dimanfaatkan
untuk keperluan yang sama, misalnya jika pertanyaan yang diajukan sama maka menjawabnya lebih cepat dan mudah. Namun, apabila koleksi referensi tidak mampu
menjawab pertanyaan kebutuhan informasi penggunanya maka dapat dijadikan sebagai penambahan judul buku referensi yang baru.
Pada prinsipnya layanan perpustakaan adalah layanan jasa. Oleh karena itu perlu disadari bagi pihak pengelola perpustakaan dalam memberikan pelayanan yang baik
seperti memberikan kepuasan kepada pengguna, serta ketepatan dalam menjawab pertanyaaan yang diajukan penggunanya.
Bagi perpustakaan yang memiliki dana yang cukup besar biasanya selain menyediakan layanan sirkulasi dan referensi, perpustakaan juga menyediakan layanan
lainnya yaitu layanan internet. Perpustakaan yang sudah memiliki fasilitas tersambung pada jaringan internet dapat memberikan pelayanan tersebut kepada penggunanya.
Layanan internet diberikan kepada para pengguna perpustakaan baik dipungut biaya
Universitas Sumatera Utara
ataupun tidak sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku, seperti setiap pengguna dapat menggunakan layanan internet satu jam hari.
Perpustakaan yang menyediakan layanan internet haruslah memfasilitasinya dengan berbagai keperluan sesuai dengan kebutuhan pengguna, baik perangkat keras
hardware dan perangkat lunak software serta fasilitas pendukung lainnya. Melalui layanan internet pengguna dapat mengakses informasi di mana pun di dunia ini yang
telah terhubung dengan sistem jaringan internet tersebut.
2.10 Fasilitas Penelusuran