Dalam memfasilitasi penelusuran peran pustakawan juga diperlukan. Pustakawan dapat berfungsi sebagai mediator bagi pengguna yaitu dengan melakukan penelusuran
dan mendampingi pengguna dalam menelusur. Keberhasilan dalam penelusuran dapat ditentukan oleh sikap pustakawan dan pemahaman pada karakteristik pengguna,
pengoperasian peralatan, dan pemanfaatan teknologi yang sesuai.
Sintesis :
Berdasarkan uraian-uraian di atas, yang dimaksud dengan ketersediaan fasilitas perpustakaan adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan pengguna dalam
memanfaatkan perpustakaan serta mendukung pelaksanaan kegiatan perpustakaan agar berjalan dengan baik, dengan indikator: fasilitas gedung dan ruang perpustakaan, fasilitas
koleksi, fasilitas layanan, dan fasilitas penelusuran.
2.11 Minat Memanfaatkan Perpustakaan
Ketertarikan pengguna dalam memanfaatkan perpustakaan merupakan hal yang diinginkan bagi setiap perpustakaan. Menurut Sutarno 2006:107, ”Minat adalah suatu
keinginan atau kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu”. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005:710, ”Memanfaatkan adalah menjadikan ada
manfaatnya atau gunanya, dan sebagainya”. Dengan demikian minat memanfaatkan berarti adanya keinginan hati untuk menjadikan ”sesuatu”menjadi bermanfaat. Dalam hal
ini ”sesuatu” yang dimaksud adalah perpustakaan. Perpustakaan akan dimanfaatkan oleh penggunanya jika perpustakaan dapat
menyediakan kebutuhan informasi untuk penggunanya. Setiap pengguna yang berkunjung ke perpustakaan memiliki kebutuhan yang berbeda-beda serta frekwensi
kunjungan yang berbeda pula. Selain itu peran pustakawan sangat penting sebab pustakawan dapat meningkatkan dan menanamkan kepada penggunanya bahwa betapa
pentingnya mengunjungi perpustakaan terutama mengunjungi untuk memanfaatkan perpustakaan.
Adapun yang menjadi pengunjung pada suatu perpustakaan tergantung pada jenis perpustakaannya. Pada perpustakaan perguruan tinggi yang menjadi pengunjung adalah
sivitas akademika, khususnya mahasiswa. Pengunjung perpustakaan menurut Soedibyo
Universitas Sumatera Utara
1987:131, ”adalah pemakai aktif yang benar-benar menggunakan perpustakaan perguruan tinggi dengan memanfaatkan pelayanan informasi yang disediakan”.
Suatu perpustakaan yang bermanfaat atau tidak, erat kaitannya dengan pembinaan yang diberikan oleh pihak perpustakaan yaitu suatu upaya untuk mendayagunakan
koleksi serta fasilitas yang disediakan untuk dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan. Jika perpustakaan belum dimanfaatkan secara optimal, maka perlu diadakan pembinaan
terhadap pengguna. Menurut Sutarno 2003:102, pembinaan terhadap pengguna perpustakaan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Mengadakan bimbingan pemakai perpustakaan, yaitu menuntun,
mengarahkan, memberikan penjelasan tentang cara-cara menggunakan kartu katalog, menelusur sumber informasi dan menggunakan pedoman
perpustakaan yang lain.
2. Memberikan pendidikan pemakai, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh petugas
layanan mengenai seluk-beluk perpustakaan, manfaat perpustakaan, cara menjadi anggota, persyaratan keanggotaan, tata tertib, jenis layanan, kegunaan
sistem katalogisasi dan klasifikasi, partisipasi masyarakat di dalam perpustakaan. Semua itu dilakukan dalam rangka memberikan pengetahuan
dan keterampilan pemakai dalam memanfaatkan perpustakaan, secara tepat dan cepat tanpa mengalami banyak kesulitan.
3. Melakukan sosialisasi, publikasi dan promosi perpustakaan.
Dari uraian di atas jelas bahwa perpustakaan harus memberikan bimbingan kepada penggunanya agar dapat memanfaatkan perpustakaan secara optimal. Para
pengunjung yang datang ke perpustakaan untuk memanfaatkan perpustakaan merupakan sasaran utama bagi penyelenggara perpustakaan sebab dengan adanya kunjungan maka
keberadaan perpustakaan tetap terjaga.
2.12 Tujuan Kunjungan