Morfologi spermatozoa BAHAN DAN METODE

Daya hidup spermatozoa juga sangat dipengaruhi oleh keberadaan hormon testosteron sebagaimana diketahui, testosteron diperlukan untuk daya hidup spermatozoa dalam epididimis Arsyad, 1986 dalam Rusmiati 2007.

4.4 Morfologi spermatozoa

Berdasarkan konsentrasi morfologi spermatozoa mencit jantan diperoleh data yang dapat dilihat pada Lampiran 4 halaman 52. Data tersebut diuji normalitas dan homogenitas variansnya. Hasil uji menunjukkan bahwa data berdistribusi tidak normal p0,05. Data tersebut selanjutnya ditransformasi dengan X=y 2 square, hasil uji statistik juga menunjukkan distribusi yang tidak normal untuk itu dilakukan uji nonparametrik Mann Whiteney dan Wilcoxon. Hubungan konsentrasi morfologi spermatozoa mencit pada kelompok perlakuan dengan waktu pemberian ekstrak air biji papaya dan TU, yang kemudian dilakukan pemulihan dengan vitamin C dapat dilihat pada Gambar 4.7 dibawah ini: Gambar 4.7 Konsentrasi morfologi spermatozoa mencit kelompok perlakuan di setiap minggu Pengamatan. Huruf yang sama adalah tidak berbeda nyata pada taraf 5 tn=p0.05; = p0,05 ; grafik dalam kotak adalah minggu pemulihan Hasil uji statistik menunjukkan adanya perbedaan antar kelompok perlakuan dimana persentase konsentrasi morfologi normal spermatozoa tertinggi pada minggu 20 40 60 80 100 P0 P1 P2 P3 P4 P5 P6 M or fol ogi n or m al S p e r m at oz oa Lama Perlakuan Minggu Perlakuan b b c bc a c bc 6 12 18 24 36 30 Universitas Sumatera Utara pemulihan terlihat pada minggu ke-24 P4 yang tidak berbeda nyata dengan minggu ke-30 P5 dan minggu ke-36 P6. Hubungan konsentrasi morfologi spermatozoa mencit dengan waktu pemberian ekstrak air biji pepaya dan TU, yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian Vitamin C sebagai pemulihan antar kelompok kontrol dan perlakuan dapat dilihat pada Gambar 4.8 dibawah ini: Gambar 4.8 Konsentrasi morfologi spermatozoa mencit antar kelompok kontrol dan perlakuan di setiap minggu Pengamatan. Huruf yang sama adalah tidak berbeda nyata pada taraf 5 tn=p0.05; = p0,05; grafik dalam kotak adalah minggu pemulihan Hasil uji statistik juga memperlihatkan konsentrasi morfologi normal spermatozoa mencit kontrol minggu ke-24 K4 berbeda nyata terhadap konsentrasi morfologi normal mencit perlakuan P4, konsentrasi morfologi normal spermatozoa mencit kontrol minggu ke-30 K5 berbeda nyata terhadap konsentrasi morfologi normal mencit perlakuan P5, serta konsentrasi morfologi normal spermatozoa mencit kontrol minggu ke-36 K6 berbeda nyata terhadap konsentrasi morfologi normal mencit perlakuan P6. Pemberian Vitamin C menunjukan adanya peningkatan morfologi normal spermatozoa mencit. Hal ini dapat kita lihat pada P4 yang tidak berbeda nyata dengan P5 yang mengalami penurunan. Penurunan ini disebabkan oleh radikal bebas yang diperoleh dari luar dan dalam tubuh tidak sampai mempengaruhi abnormalitas 20 40 60 80 100 120 K0P0 K1P1 K2P2 K3P3 K4P4 K5P5 K6P6 M or fol ogi n or m al S p e r m at oz oa Lama Perlakuan Minggu Kontrol Perlakuan a c b b bc c bc 6 12 18 24 30 36 Universitas Sumatera Utara morfologi spermatozoa. Keabnormalitasan spermatozoa tidak saja disebabkan oleh radikal bebas yang banyak, tetapi juga disebabkan oleh kurangnya kandungan hormon Folicle Stimulating Hormone FSH atau Luteinizing Hormone LH didalam Testis. Kurangnya kandungan hormon tersebut juga dipengaruhi oleh keberadaan estrogen. Estrogen menyebabkan inhibisi baik pada sekresi FSH maupun LH, kondisi tersebut juga menghambat sekresi LH melalui umpan balik negatif terhadap hipotalamus-hipofisis. Hal ini dapat menekan pembentukan testosteron secara langsung pada sel Leydig, sehingga terjadi gangguan keseimbangan hormonal Granner, 1985 dalam Rusmiati 2007. Yavetz et al., 2001 menyatakan bahwa, serum gonadotropin yakni FSH dan LH berkolerasi nyata dengan laju morfologi normal sperma. Keabnormalitasan spermatozoa tersebut juga dipengaruhi oleh zat-zat aktif yang bersifat toksik yang berasal dari pemberian ekstrak air biji pepaya. Zat-zat aktif yang terkandung dalam fraksi heksan ekstrak biji papaya steriod dan triterpenoid maupun yang terkandung dalam fraksi metanol ekstrak biji pepaya muda alkaloid, zat-zat tersebut diduga bersifat antifertilitas. Zat-zat aktif yang terkandung dalam biji pepaya tersebut dapat berefek sitotoksik, anti androgen atau berefek estrogenik. Efek sitotoksik ini akan menyebabkan metabolisme sel germinal terganggu Lohiya, 2002 dalam Satriyasa Pangkahila, 2010. Penurunan spermatozoa normal tersebut juga dipengaruhi oleh keadaan membran plasma yang terganggu yang menyebabkan meningkatnya permeabilitas membran sel pada kepala spermatozoa sehingga banyak senyawa-senyawa yang tidak diinginkan dapat dengan mudah masuk ke dalam sel. Hal ini mengakibatkan terjadinya perubahan berupa pembengkakan dan perusakan bagian kepala spermatozoa sehingga menyebabkan kerusakan membran akrosom yang terletak di bagian anterior kepala spermatozoa. Membran akrosom yang telah hancur menyebabkan enzim-enzim hidrolitik yang terkandung di dalam akrosom keluar sehingga tudung akrosom yang dimiliki spermatozoa tersebut menjadi tidak utuh Rizal, 2005 dalam Widya at al., 2010. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Penentuan Lc50 Ekstrak Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Pada Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)

1 60 75

Ultrastruktur Hepar Mencit (Mus Musculus L.) Setelah Pemberian Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Dan Testosteron Undekanoat (Tu)

0 83 76

Uji Antimuagenik Ekstrak Etanol Bunga Jantan Pepaya (Carica papaya L.) pada Mencit Jantan yang Diinduksi dengan Siklofosfamid

3 63 76

Pengaruh Vitamin E Terhadap Pemulihan Spermatozoa Mencit (Mus musculus L.) Yang Mendapat Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica papaya L.) Dan Testosteron Undekanoat (TU)

1 49 94

Gambaran Histologis Testis Mencit (Mus musculus L.) Yang Mendapat Kombinasi Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica papaya L.) Dan Testosteron Undekanoat (TU)

3 88 72

Pengaruh Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica papaya L.) dan Testosteron Undekanoat (TU) Terhadap Jaringan Ginjal Mencit (Mus musculus L.)

0 86 70

Studi Testosteron Plasma, Kuantitas Dan Kualitas Spermatozoa Mencit (Mus Musculus L.) Setelah Pemberian Kombinasi Hormon Testosteron Undekanoat (Tu) Dan Ekstrak Air Biji Blustru (Luffa Aegyptica Roxb.)

1 43 100

Ultrastruktur Hepar Mencit (Mus Musculus L.) Setelah Pemberian Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Dan Testosteron Undekanoat (Tu)

0 0 24

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pepaya (Carica papaya L.) - Ultrastruktur Hepar Mencit (Mus Musculus L.) Setelah Pemberian Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Dan Testosteron Undekanoat (Tu)

0 0 9

ULTRASTRUKTUR HEPAR MENCIT (Mus musculus L.) SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK AIR BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) dan TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) SKRIPSI GUSTIKA MARYATI 070805013

0 0 13