harinya dan Testosteron Undekanoat TU setiap 6 minggu sekali. Pada minggu ke-24 hingga minggu ke-36 dilakukan pemulihan dengan memberikan asupan Vitamin C
setiap harinya.
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian RAL Minggu
Kelompok 6
12 18
24 30
36 Kontrol
K0 n=5
K1 n=5
K2 n=5
K3 n=5
K4 n=5
K5 n=5
K6 n=5
Perlakuan
P0 n=5
P1 n=5
P2 n=5
P3 n=5
P4 n=5
P5 n=5
P6 n=5
3.4 Pelaksanaan Penelitian
3.4.1 Pemeliharaan Hewan Percobaan
Penelitian ini menggunakan mencit Mus musculus L. jantan yang sehat dan fertil serta berumur 8-11 minggu dengan berat 24-26 g sebanyak 70 ekor, mencit tersebut
diperoleh dari Balai Penyidikan Penyakit Hewan Sumatera Utara Medan dan dibagi dalam kelompok perlakuan dan kontrol. Mencit diberi makan dan minum secara ad-
libitum Mangkoewidjojo Smith, 1988. Kandang mencit dijaga kebersihan dan kenyamanannya. Penanganan hewan percobaan sesuai dengan persyaratan kode etik
yang berlaku. Diantaranya penanganan dengan penuh kasih sayang, pemberian makanan yang cukup gizi dan sehat serta memperhatikan kebersihan kandangnya.
Sebelum penelitian dilakukan diajukan permohonan untuk mendapatkan ethical clearance ke Komisi Etik Penelitian Hewan di Wilayah Sumatera Utara Medan.
3.4.2 Pembuatan Ekstrak Air Biji Pepaya
Prosedur ini dilakukan berdasarkan Ilyas 2001 Ekstrak air pepaya disiapkan dengan mengumpulkan buah pepaya yang berasal dari Kelurahan Kemenangan Tani,
Kecamatan Medan Tuntungan, Komplek Adam Malik, Kotamadya Medan, Sumatera Utara. Biji pepaya diambil dan dikeringkan dengan inkubator dengan suhu 50
o
C ± 3 hari sampai kering. Biji yang telah kering dimasukkan ke dalam blender lalu
dihaluskan hingga diperoleh bubuk halus biji pepaya. Ditimbang bubuk yang telah
Universitas Sumatera Utara
halus sebanyak 30g kemudian dimasukkan ke dalam bejana yang telah berisi air, selanjutnya dilakukan perebusan hingga mendidih dengan suhu 90
C. Setelah mendidih hasil rebusan disaring dengan kertas saring hingga diperoleh hasil dan
residu. Residu yang diperoleh direbus kembali, hingga diperoleh hasil dan residu lagi begitu seterusnya sampai residu tidak dapat dipergunakan kembali. Hasil rebusan
dipanaskan hingga diperoleh reindaimen, reindaimen yang dihasilkan kemudian dilarutkan kembali dengan aquabidestilata 500ml, sesuai dengan kebutuhan penelitian.
3.4.3 Uji Skrinning Fitokimia Biji Pepaya
Uji skrinning fitokimia biji pepaya yang akan dilakukan meliputi pemeriksaan kandungan senyawa flavanoid, alkaloid, steroid dan terpenoid. Pemeriksaan senyawa
ini sesuai dengan prosedur yang telah dilakukan oleh Harborne 1987 yaitu:
a. Uji Flavanoid Sebanyak 3g biji papaya yang telah dikeringkan kemudian dihaluskan dan dimasukk-
an ke dalam erlenmeyer yang berisi 100ml methanol. Kemudian dipanaskan hingga ¼ volume awal dan disaring. Ekstrak yang terbentuk dimasukkkan ke dalam 4 buah
tabung reaksi. Tabung I ditetesi FeCl
3
1, tabung II ditetesi MgHCl, tabung III ditetesi H
2
SO
4
dan tabung IV ditetesi NaOH 10 . Masing – masing tabung sebanyak 3-5 tetes. Kemudian diamati perubahan warna yang terjadi dan dicatat hasilnya.
b. Uji Alkaloid Sebanyak 3g biji papaya yang telah dikeringkan kemudian dihaluskan dan dimasukk-
an ke dalam erlenmeyer yang berisi 100ml metanol. Kemudian dipanaskan hingga ¼ volume awal dan disaring. Ekstrak yang terbentuk dimasukkkan ke dalam 4 buah
tabung reaksi. Tabung I ditetesi pereaksi Meyer, tabung II ditetesi pereaksi Wagner, tabung III ditetesi pereaksi Bouchard dan tabung IV ditetesi pereaksi Dragendorf.
Masing-masing tabung sebanyak 3-5 tetes. Kemudian diamati endapan yang terbentuk dan dicatat hasilnya.
c. Uji Steroid
Universitas Sumatera Utara
Sebanyak 3g biji papaya yang telah dikeringkan kemudian dihaluskan dan dimasukk- an ke dalam erlenmeyer yang berisi 100ml n- heksan. Kemudian dipanaskan hingga ¼
volume awal dan disaring. Ekstrak yang terbentuk dimasukkkan ke dalam 3 buah tabung reaksi. Tabung I ditetesi CeSO
4
1, tabung II ditetesi reagen Salkowsky H
2
SO
4p ,
tabung III ditetesi Libermen-Bouchard. Masing – masing tabung sebanyak 3-5 tetes. Kemudian diamati perubahan warna dan dicatat hasilnya.
d. Uji Terpenoid Sebanyak 3g biji papaya yang telah dikeringkan kemudian dihaluskan dan dimasukk-
an ke dalam erlenmeyer yang berisi 100ml kloroform. Kemudian dipanaskan hingga ¼ volume awal dan disaring. Ekstrak yang terbentuk dimasukkkan ke dalam 3 buah
tabung reaksi. Tabung I ditetesi CeSO
4
1, tabung II ditetesi reagen Salkowsky H
2
SO
4p ,
tabung III ditetesi Libermen-Bouchard. Masing – masing tabung sebanyak 3-5 tetes. Kemudian diamati perubahan warna dan dicatat hasilnya.
3.4.4 Pemberian Kombinasi Testosteron Undekanoat TU dan Ekstrak Air Biji