Permasalahan Tujuan Penelitian Hipotesis Penelitian

Secara fungsional epididimis sangat tergantung pada hormon testosteron se bagaimana diketahui, testosteron diperlukan untuk daya hidup spermatozoa dalam epididimis Arsyad, 1986. Proses pematangan sperma sangat tergantung pada hormon androgen Tadjudin, 1988. Salah satu hormon androgen yakni testosteron. Testosteron adalah hormon androgen yang dihasilkan oleh sel interstitial atau sel leydig. Hormon ini berperan dalam mengontrol proses spermatogenesis pada pembelahan meiosis dan proses spermiogenesis. Kebutuhan epididimis akan androgen untuk pematangan spermatozoa, lebih tinggi daripada testis, hingga penurunan kadar androgen sedikit saja dapat menggangu proses pematangan spermatozoa dalam epididimis, akan tetapi tidak menggangu spermatogenesis Amir, 1992. Selain hormon androgen asam askorbat juga memberikan efek baik kepada integritas dari struktur tubular maupun terhadap fungsi sperma. Pada tubular dapat diasumsikan bahwa asam askorbat dibutuhkan untuk sekresi dan pemeliharaan lapisan kolagen Siregar, 2009. Akmal et al., 2006 penelitian terhadap pasien infertil dengan keadaan oligosperma, motilitas sperma rendah dan jumlah sperma bentuk normal yang rendah, setelah diberikan suplemen vitamin C 1000 mghari selama 2 bulan, memperlihatkan peningkatan jumlah sperma, motilitas sperma dan jumlah sperma yang morfologinya normal. Defisiensi asam askorbat telah lama dihubungkan dengan jumlah sperma yang rendah, peningkatan jumlah sperma yang abnormal, mengurangi motilitas dan aglutinasi. Pada beberapa penelitian telah dibuktikan bahwa asupan asam askorbat dapat memperbaiki kualitas sperma. Efek yang menguntungkan dari asam askorbat ini adalah hasil dari pemecahan radikal bebas yang sering timbul akibat polusi lingkungan dan metabolisme selular yang dapat menyebabkan kerusakan oksidatif. Asam askorbat atau vitamin C digunakan sebagai komponen pemulihan kualitas dan kuantitas sperma Siregar, 2009.

1.2 Permasalahan

Jumlah penduduk yang mengalami peningkatan dilatarbelakangi oleh kurangnya partisipasi pihak pria dalam penerapan keluarga berencana KB. Partisipasi yang harus diberikan kaum pria adalah penggunaan alat kontrasepsi. Saat ini diperkirakan Universitas Sumatera Utara pemberian ekstrak air biji pepaya Carica papaya L. dapat menjadi salah satu alat kontrasepsi atau antifertilitas, dengan kata lain dapat membunuh spermatozoa mencit Mus musculus L. yang juga tidak terlepas dari salah satu kerja hormon androgen yakni testosteron yang mengendalikan proses spermatogenesis. Seiring dengan hal tersebut pemberian asupan Vitamin C juga diduga dapat memulihkan kembali keadaan sperma baik secara kualitas dan kuantitas. Oleh karena itu peneliti ingin membuktikan apakah Vitamin C dapat memulihkan spermatozoa mencit Mus musculus L. setelah pemberian ekstrak air biji pepaya Carica papaya L. Medan dan Testosteron Undekanoat TU.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian Vitamin C terhadap pemulihan spermatozoa mencit Mus musculus L. baik kualitas dan kuantitasnya setelah pemberian Testosteron Undekanoat TU dan Ekstrak Air Biji Pepaya Medan Carica papaya L..

1.3 Hipotesis Penelitian

a. Pemberian vitamin C, pada mencit Mus musculus L. dapat mempercepat pemulihan jumlah spermatozoa setelah pemberian Testosteron Undekanoat TU dan Ekstrak Air Biji Pepaya Medan Carica papaya L. b. Pemberian vitamin C, pada mencit Mus musculus L. dapat mempercepat pemulihan morfologi spermatozoa setelah pemberian Testosteron Undekanoat TU dan Ekstrak Air Biji Pepaya Medan Carica papaya L. c. Pemberian vitamin C, pada mencit Mus musculus L. dapat mempercepat pemulihan motilitas spermatozoa setelah pemberian Testosteron Undekanoat TU dan Ekstrak Air Biji Pepaya Medan Carica papaya L. d. Pemberian vitamin C, pada mencit Mus musculus L. dapat mempercepat pemulihan viabilitas spermatozoa setelah pemberian Testosteron Undekanoat TU dan Ekstrak Air Biji Pepaya Medan Carica papaya L. Universitas Sumatera Utara

1.4 Manfaat penelitian

Dokumen yang terkait

Penentuan Lc50 Ekstrak Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Pada Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)

1 60 75

Ultrastruktur Hepar Mencit (Mus Musculus L.) Setelah Pemberian Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Dan Testosteron Undekanoat (Tu)

0 83 76

Uji Antimuagenik Ekstrak Etanol Bunga Jantan Pepaya (Carica papaya L.) pada Mencit Jantan yang Diinduksi dengan Siklofosfamid

3 63 76

Pengaruh Vitamin E Terhadap Pemulihan Spermatozoa Mencit (Mus musculus L.) Yang Mendapat Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica papaya L.) Dan Testosteron Undekanoat (TU)

1 49 94

Gambaran Histologis Testis Mencit (Mus musculus L.) Yang Mendapat Kombinasi Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica papaya L.) Dan Testosteron Undekanoat (TU)

3 88 72

Pengaruh Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica papaya L.) dan Testosteron Undekanoat (TU) Terhadap Jaringan Ginjal Mencit (Mus musculus L.)

0 86 70

Studi Testosteron Plasma, Kuantitas Dan Kualitas Spermatozoa Mencit (Mus Musculus L.) Setelah Pemberian Kombinasi Hormon Testosteron Undekanoat (Tu) Dan Ekstrak Air Biji Blustru (Luffa Aegyptica Roxb.)

1 43 100

Ultrastruktur Hepar Mencit (Mus Musculus L.) Setelah Pemberian Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Dan Testosteron Undekanoat (Tu)

0 0 24

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pepaya (Carica papaya L.) - Ultrastruktur Hepar Mencit (Mus Musculus L.) Setelah Pemberian Ekstrak Air Biji Pepaya (Carica Papaya L.) Dan Testosteron Undekanoat (Tu)

0 0 9

ULTRASTRUKTUR HEPAR MENCIT (Mus musculus L.) SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK AIR BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) dan TESTOSTERON UNDEKANOAT (TU) SKRIPSI GUSTIKA MARYATI 070805013

0 0 13