3 Siswa yang belajar perlu mengetahui apakah ia berhasil atau gagal dalam
belajarnya. Keberhasilan akan menimbulkan kepuasan dan mendorong belajar lebih baik, sedangkan kegagalan akan menimbulkan frustasi.
4 Faktor kesiapan belajar. Siswa yang siap belajar melakukan kegiatan belajar
dengan mudah dan lebih berhasil daripada siswa yang belum siap belajar. 5
Faktor minat dan usaha. Belajar dengan minat mendorong siswa belajar lebih baik daripada belajar tanpa minat. Minat timbul apabila siswa tertarik akan
sesuatu karena sesuai kebutuhannya 6
Faktor-faktor fisiologis. Kondisi badan siswa sangat berpengaruh dalam belajar. Badan yang lemah, lelah menyebabkan siswa belajar tidak maksimal.
7 Faktor intelegensi. Murid yang cerdas akan lebih berhasil dalam kegiatan
belajar, karena ia lebih mudah menangkap dan memahami pelajaran.
2.1.1.4 Teori Belajar
Teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan mengenai bagaimana
terjadinya belajar atau bagaimana informasi diproses di dalam pikiran siswa.
Adapun teori yang mendasari model Make a Match berbantuan media kartu
bergambar adalah Teori Konstruktivisme. Konstruktivisme menekankan pada belajar autentik, bukan artifisial.
Belajar autentik adalah proses interaksi seseorang dengan objek yang dipelajari secara nyata. Belajar bukan sekedar mempelajari teks-teks, terpenting ialah
bagaimana menghubungkan teks tersebut dengan kondisi nyata atau kontekstual Suprijono, 2014: 39.
Sardiman 2011: 37 menyatakan konstruktivisme sebagai salah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita itu merupakan
konstruksi bentukan kita sendiri. Belajar merupakan proses mengasimilasi dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajarinya dengan pengertian
yang sudah dimiliki, sehingga pengertiannya menjadi berkembang. Sementara Rifa’i 2011: 137 menjelaskan dalam teori kontruktivisme
peserta didik harus menemukan dan mentransformasikan informasi kompleks ke dalam dirinya sendiri. Teori ini memandang peserta didik individu yang selalu
memeriksa informasi baru berlawanan dengan prinsip yang telah ada dan merevisi prinsip tersebut apabila dianggap tidak dapat digunakan lagi. Hal ini memberikan
implikasi bahwa peserta didik harus terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Jadi menurut teori konstruktivisme, belajar adalah kegiatan yang aktif
dimana siswa belajar membangun sendiri pengetahuannya. Siswa belajar mencari sendiri makna dari sesuatu yang mereka pelajari. Teori belajar konstruktivisme
mendukung model Make a Match berbantuan media kartu bergambar karena dalam pembelajaran ini siswa diajak menemukan dan membangun pengetahuan
mereka sendiri melalui diskusi mencari pasangan dari kartu yang sudah dibagikan.
2.1.2 Hakekat Pembelajaran