2.1.5.3 Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif
Proses pembelajaran kooperatif lebih menekankan pada kerja sama dalam kelompok. Tujuan yang dicapai tidak hanya kemampuan akademik dalam
pengertian penguasaan materi pelajaran, tetapi juga unsur kerja sama untuk penguasaan materi. Adanya kerja sama menjadi ciri khas cooperative learning.
Rusman 2014: 207 karakteristik pembelajaran kooperatif sebagai berikut: 1.
Pembelajaran secara tim Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara tim. Tim
merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu tim harus mampu membuat setiap siswa belajar. Setiap anggota tim saling membantu untuk
mencapai tujuan pembelajaran. 2.
Didasarkan pada manajemen kooperatif Manajemen kooperatif mempunya tiga fungsi, yaitu: a Fungsi manajemen
sebagai perencanaan pelaksanaan yaitu pembelajaran dilaksanakan sesuai perencanaan dan langkah pembelajaran yang sudah ditentukan. b Fungsi
manajemen sebagai organisasi, yaitu pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang matang agar proses pembelajaran berjalan efektif. c
Fungsi manajemen sebagai kontrol, menunjukkan pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria keberhasilan baik bentuk tes maupun nontes.
3. Kemauan untuk bekerja sama
Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok, oleh karenanya prinsip kebersamaan perlu ditekankan dalam
pembelajaran kooperatif. Tanpa kerja sama yang baik, pembelajaran kooperatif tidak akan mencapai hasil optimal.
4. Keterampilan bekerja sama
Kemampuan bekerja sama dipraktikkan melalui aktivitas dalam kegiatan pembelajaran secara berkelompok. Dengan demikian, siswa perlu didorong
untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota kelompok dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2.1.5.4 Model Pembelajaran Make a Match
Dikembangkan pertama kali pada tahun 1994 oleh Lorna Curran model make a match saat ini menjadi salah satu model penting dalam ruang kelas.
Tujuan dari model ini antara lain: 1 pendalaman materi; 2 penggalian materi; 3 edutainment Huda, 2014: 251.
Make a match atau mencari pasangan merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang bisa mengembangkan kemampuan siswa. Model ini
sangat disenangi oleh siswa karena tidak menjemukkan, guru memancing kreativitas siswa menggunakan media Sofan Amri dan Iif Khairu, 2010: 182
dalam Muslimah, 2011. Hal-hal yang perlu dipersiapkan jika pembelajaran menggunakan make a
match adalah kartu-kartu. Kartu-kartu tersebut terdiri dari kartu berisi pertanyaan dan kartu lainnya berisi jawaban dari pertanyaan tersebut Suprijono, 2014: 94.
Berdasarkan uraian tersebut, model make a match merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa aktif dalam mencari penyelesaian dari kartu
soal dan kartu jawaban yang dibawa untuk mendapatkan pasangannya.
2.1.5.5 Langkah-langkah Model Pembelajaran Make a Match