kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku. Sikap yang
dikembangkan dalam penelitian ini adalah bertanggungjawab, percaya diri dan bersikap santun.
Menurut Mulyasa 2014: 147-148 indikator yang digunakan sebagai berikut: 1
Bertanggungjawab, adapun indikatornya: a melaksanakan kewajiban, b melaksanakan tugas sesuai kemampuan, c menaati tata tertib sekolah
dan d menjaga kebersihan lingkungan 2
Percaya diri, adapun indikatornya: a pantang menyerah, b berani menyatakan pendapat, c berani bertanya dan d mengandalkan usaha
sendiri daripada bantuan oranglain 3
Bersikap santun, adapun indikatornya: a menerima nasihat guru, b menghindari permusuhan dengan teman, c menjaga ketertiban dan d
berbicara dengan tenang. c.
Aspek Psikomotor Pada aspek psikomotor sudah tercantum dalam aktivitas siswa, sehingga
tidak perlu dilakukan penilaian psikomotor.
2.1.4 Hakekat PKn
2.1.4.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral
yang berakar pada budaya bangsa Indonesia. Nilai luhur dan moral diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan siswa sehari-hari, baik
sebagai individu maupun anggota masyarakat dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang merupakan usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan
dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antarwarga dengan negara serta pendidikan pendahuluan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat
diandalkan oleh bangsa dan negara Susanto, 2014: 225. Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan
mata pelajaran
yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD
1945. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsistensi untuk
mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia KTSP, 2006: 272. Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan pendidikan kewarganegaraan
adalah salah satu mata pelajaran yang bertujuan untuk membentuk karakter manusia sesuai dengan Pancasila, UUD 1945 serta nilai dan norma yang berlaku.
Melalui pembelajaran pendidikan kewarganegaraan diharapkan mampu mempersiapkan warga masyarakat yang berpikir kritis dan bertindak secara
demokratis.
2.1.4.2 Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar
Pembelajaran PKn di SD dimaksudkan sebagai proses belajar mengajar dalam rangka membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik dan
membentuk manusia Indonesia seutuhnya dalam pembentukan karakter bangsa yang diharapkan mengarah pada penciptaan suatu masyarakat demokrasi dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, berlandaskan pada Pancasila, UUD dan norma-norma yang berlaku di masyarakat Susanto, 2014: 227.
Menurut Dasim Budimansyah dan Sapriya Susanto, 2014: 229 pendidikan PKn sangat penting dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
sehingga pendidikan PKn harus dibangun atas dasar tiga paradigma, yaitu: 1.
PKn secara kurikuler dirancang sebagai subjek pembelajaran bertujuan untuk mengembangkan potensi individu agar menjadi warga negara Indonesia
berakhlak mulia, cerdas, pasrtisipatif, dan bertanggungjawab 2.
PKn secara teoritis dirancang sebagai subjek pembelajaran yang memuat dimensi kognitif, afektif, dan psikomotorik yang bersifat konfluens atau
saling berpenetrasi dan terintegrasi dalam konteks substansi ide, nilai, konsep, dan moral Pancasila, kewarganegaraan yang demokratis dan bela negara.
3. PKn secara programatik dirancang sebagai subjek pembelajaran menekankan
pada isi yang mengusung nilai dan pengalaman belajar dalam bentuk perilaku yang perlu diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan tuntutan
hidup bagi warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sebagai penjabaran lebih lanjut ide, nilai, konsep dan moral
Pancasila, kewarganegaraan yang demokratis dan bela negara. Berdasarkan uraian tersebut disimpulkan pembelajaran PKn di SD sangat
penting, karena melalui pembelajaran PKn di SD diharapkan membentuk karakter bangsa pada diri siswa, sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, kenyataannya pembelajaran PKn di SD masih mengalami keterbatasan dan permasalahan. Dengan demikian, guru dituntut untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut dengan cara menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan.
2.1.4.3 Tujuan Pembelajaran Pkn di SD