kelas kontrol. Kelas eksperimen menunjukkan nilai yang lebih tinggi dibanding kelas kontrol. http:ccsenet.orgies diunduh 19 Maret 2015 pukul 10.00.
Penelitian oleh Ghada vol 1 no 1 tahun 2011 dalam Jurnal Internasional Department of Education, Lebanese American University, Lebanon
“A Match or a Mismatch between Student and Teacher Learning Style Preferences
”. Hasil penelitian menunjukkan siswa Lebanon memiliki preferensi untuk beberapa gaya
belajar. www.ccsenet.orgijel diunduh 19 Maret 2015 pukul 10.00 Dari penelitian tersebut dijadikan sebagai pendukung penelitian ini yang
berjudul “PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKN MELALUI
MODEL MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA KARTU BERGAMBAR SISWA KELAS V SDN KARANGANYAR 02 KOTA SEMARANG
”
2.3 KERANGKA BERPIKIR
Permasalahan siswa kelas V SDN Karanganyar 02 sebagai berikut, dari keterampilan guru yaitu guru kurang melakukan variasi, kurang memanfaatkan
media dalam menjelaskan materi, kurang memperhatikan siswa yang berbicara sendiri di kelas. Selain itu dari aktivitas siswa yaitu siswa kurang antusias, kurang
tertarik dalam pembelajaran dan cenderung pasif, siswa sering berbicara sendiri dengan temannya, siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi.
Hal tersebut memberikan dampak pada hasil belajar siswa yang kurang maksimal dari 42 siswa di kelas, hanya 11 siswa 26 yang nilainya di atas
KKM, sedangkan 31 siswa 74 nilainya di bawah KKM yaitu 66. Berdasarkan data keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar
siswa pada pelajaran PKn, maka perlu dilakukan perbaikan dan peningkatan
kualitas pembelajaran PKn. Dengan demikian peneliti bersama tim kolaborasi melakukan penelitian tindakan kelas. Peneliti menerapkan model make a match
berbantuan media kartu bergambar untuk memecahkan masalah di kelas. Kerangka berpikir penelitian digambarkan melalui bagan:
Bagan 2.1
Kerangka Berpikir Kondisi Awal
Tindakan
Kondisi Akhir
Keterampilan guru: 1.
Guru kurang melakukan variasi dalam pembelajaran 2.
Guru kurang
memanfaatkan media
untuk menunjang
pembelajaran 3.
Guru kurang memperhatikan siswa yang berbicara sendiri di kelas Aktivitas siswa:
1. Siswa kurang antusias dalam pembelajaran
2. Siswa kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran dan
cenderung pasif 3.
Siswa memilih untuk berbicara sendiri 4.
Siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi Segi hasil belajar:
Hasil belajar siswa yang kurang maksimal dari 42 siswa di kelas, hanya 11 siswa 26 yang nilainya di atas KKM, sedangkan 31
siswa 74 nilainya di bawah KKM dengan KKM yang sudah ditetapkan oleh sekolah yaitu 66
Langkah-langkah pembelajaran:
1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi pertanyaan dan
jawaban 2.
Guru menyiapkan media kartu bergambar 3.
Guru menjelaskan materi dengan bantuan media kartu bergambar 4.
Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok, kelompok pertama membawa kartu pertanyaan, kelompok kedua membawa kartu
jawaban, kelompok ketiga sebagai kelompok penilai 5.
Guru mengatur tempat duduk menjadi bentuk huruf U dengan kelompok pertama dan kedua saling berhadapan
6. Ketika masing-masing kelompok sudah berada di posisi yang sudah
ditentukan, maka guru meniup peluit tanda setiap siswa mulai bergerak mencari pasangan pertanyaan dan jawaban yang cocok.
7. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi
8. Pasangan yang sudah ketemu menunjukkan kartu pertanyaan dan
kartu jawabannya kepada kelompok penilai 9.
Kelompok penilai membacakan sepasang kartu yang sudah dikumpulkan
10. Guru mengkonfirmasi jawaban
Keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa meningkat
2.4 HIPOTESIS TINDAKAN