56
Gambar 4. Contoh Slide Interaksi Siswa
c. Perancangan Akhir
Pada bagian akhir guru perlu melakukan pengujian CD interaktif tersebut sebelum digunakan oleh siswa, kemudian dapat berupa pengecekan slide,
background, warna, tulisan, animasi, tombol, hyperlink, dan quiz. Hal ini dapat digunakan untuk antisipasi apabila terdapat kesalahan pada CD interaktif yang
telah dibuat, disamping itu guru juga perlu memperbaiki pada bagian-bagian yang masih dianggap kurang.
2.2 . KAJIAN EMPIRIS
Menurut penelitian Adrianus 2011:1 yang berjudul Penerapan model CTL untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Kauman 2
Kecamatan Klojen Kota Malang. menunjukkan hasil penelitian yang diperoleh
57
adalah sebagai berikut; aktivitas dan hasil belajar siswa yang merupakan pemahaman konsep IPS materi pokok Memahami Pentingnya Koperasi secara
klasikal mengalami peningkatan dari 72.50 pada pra tindakan menjadi 81.91 kemudian menjadi 82,50 pada siklus II. Hasil belajar berupa keterampilan
proses bekerjasama meningkat dari 81.25 pada siklus I kemudian mengalami peningkatan menjadi 93.75 pada siklus II. Secara keseluruhan hasil belajar
siswa mengalami peningkatan dan mencapai target yang telah ditetapkan setelah pembelajaran kooperatif model CTL Diterapkan.
Menurut Suharti 2011:1 yang berjudul Peningkatan Motivasi Belajar IPA Materi Benda di Sekitar Kita Dengan Model CTL Contextual Teaching and
Learning Berbasis Komputer Melalui CD Interaktif pada Sisw Kelas IV SD Negeri Tambak Aji 04 Ngaliyan Semarang, menunjukkan hasil bahwa; hasil pada
siklus I, nilai terendah 40 dan tertinggi 83 serta rata-rata 64 dengan ketuntasan belajar 40. Pada siklus II, nilai terendah 53, tertinggi 90 dan rata-rata mencapai
73 dengan ketuntasan belajar mencapai 75. Sedangkan pada siklus III, nilai terendah 60, nilai tertinggi 93 dan nilai rata-rata mencapai 84 dengan ketuntasan
belajar 93. Selain itu, prosentase motivasi siswa pada siklus I sebesar 65,6 aktivitas guru 68,8. Siklus motivasi siswa II 78,8, aktivitas guru 81,3 dan
siklus III prosentase motivasi siswa 91,3 aktivitas guru sebesar 93,8. Menurut penelitian Maisaroh 2009:1 yang berjudul Penerapan
pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan pemahaman konsep sumber daya alam mata pelajaran IPS siswa kelas IV SDN Parasrejo I Pohjentrek Pasuruan,
menunjukkan hasil penelitian ini adalah pada siklus I ketuntasan belajar individu
58
mencapai 73,3, yang berarti meningkat sebesar 17,5 dari sebelum penerapan kontekstual melalui pre tes pada tindakan awal yang mencapai 56,6. Selanjutnya
pada siklus II ketuntasan individu meningkat menjadi 90, dan dinyatakan berhasil tuntas. Dengan demikian disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran
kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Parasrejo I Pasuruan.
Menurut penelitian Winoto 2010:1 yang berjudul Meningkatkan Hasil Belajar IPS melalui CD Interaktif Berbasis Teknologi Informatika pada Siswa
Kelas IV SDN Sidogemah 1 Kab. Demak menunjukkan bahwa; hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada siklus I diperoleh persentase kemampuan guru
53,32 kategori kurang, siklus II meningkat menjadi 68,75 dengan kategori baik, pada siklus III meningkat menjadi 93,79 dengan kategori baik sekali.
Aktifitas siswa mengalami peningkatan pada setiap siklusnya, pada siklus I aktivitas siswa 49,2 kategori kurang, pada siklus II meningkat menjadi 69,2
kategori baik, sedangkan pada siklus ke III aktivitas siswa meningkat menjadi 85 dengan kategori baik sekali.
Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan, pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 65,5 dengan persentase persentase ketuntasan 56 kategori cukup,
pada siklus Iinilai rata-rata meningkat menjadi 69,2 dengan persentase ketuntasan 68 kategori baik, pada siklus III nilai rata-rata meningkat 85 dengan persentase
ketuntasan 85 dengan kategori baik sekali. Sehingga pada siklus III indikator keberhasilan sudah tercapai.
59
2.3 . KERANGKA BERPIKIR