Spesifikasi Model Panel Data

4.3 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data yang digunakan untuk menghasilkan seluruh analisis dalam penelitian ini menggunakan program software Microsoft Excel dan E-Views 4.1 . Hasil pengolahan data disajikan pada bagian lampiran. Untuk menjelaskan hasil analisis, dikutip beberapa bagian dan dituliskan dalam bab hasil dan pembahasan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan dua metode analisis, yaitu analisis deskriptif dan kuantitatif. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan pembangunan manusia, pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, peran perempuan, dan pengeluaran sosial sektor pendidikan dan kesehatan pemerintah Propinsi Jawa Timur. Analisis deskriptif dilakukan dengan membaca tabel dan grafik untuk melihat kecenderungan dari perkembangan data-data komponen atau variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Karena data-data yang diperlukan dalam penelitian ini mengalami keterbatasan, analisis kuantitatif yang digunakan sebagai metode pengolahan data adalah teknik estimasi model dengan menggunakan data panel atau pooled data pooling cross section-time series regression . Dengan unit cross section adalah 29 kabupaten dan 8 kota yang terdapat di Propinsi Jawa Timur dan tahun analisis pada 1996, 1999, dan 2002 sebagai unit time series- nya.

4.3.1 Spesifikasi Model Panel Data

Perumusan model estimasi hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan manusia didasarkan pada alur hubungan antara kedua hal tersebut, seperti yang telah dijelaskan pada tinjauan pustaka dan tergambar pada Gambar 1. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan manusia dapat dijelaskan melalui 2 dua jalur yaitu kebijakan pengeluaran sosial pemerintah dan besarnya pengeluaran rumah tangga untuk kebutuhan dasar. Pengeluaran sosial pemerintah ditunj ukkan dengan besarnya pengeluaran pemerintah untuk sektor pendidikan dan sektor kesehatan dari total pengeluaran pembangunan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD. Sedangkan pengeluaran rumah tangga yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar, meliputi pengeluaran untuk kebutuhan makanan dan kebutuhan non makanan pendidikan kesehatan, air bersih, dan sanitasi rumah tangga. Diketahui bahwa dalam rumah tangga, perempuan mempunyai peran dan kontribusi besar dalam mengatur, merawat, dan mengelola rumah tangganya. Sehingga tingkat kemampuan perempuan dapat mempengaruhi kepandaiannya dalam mengatur keuangan dan pengeluaran rumah tangga, mendidik anak, dan merawat kesehatan keluarganya. Untuk mempermudah dalam melakukan analisis, maka besarnya peran perempuan dalam rumah tangga dalam penelitian ini, digunakan proxy Indeks Pemberdayaan Jender IDJ yang mengukur besarnya peran dan partisipasi perempuan dalam kehidupan politik, sosial, dan ekonomi, dari tingkat makro sampai mikro rumah tangga. Diasumsikan bahwa semakin tinggi IDJ, perempuan semakin pandai dalam mengatur kebutuhan dan pengeluaran rumah tangganya. Berkaitan dengan berlakunya masa otonomi daerah sejak 1 Januari 2001, maka pengelolaan sektor pendidikan dan sektor kesehatan, baik itu pengelolaan atau administrasi, keuangan, maupun manajemen kebijakannya, diserahkan sepenuhnya kepada daerah. Sebelum otonomi, anggaran yang ditujukan untuk sektor pendidikan dialokasikan kepada Departemen Pendidikan Nasional Depdiknas. Sedangkan anggaran untuk sektor kesehatan dialokasikan kepada Departemen Kesehatan Depkes. Dengan otonomi tersebut, daerah dapat menetapkan kebijakan dan mengelola anggaran belanjanya, khususnya untuk sektor pendidikan dan kesehatan, secara efektif, efisien, dan tepat sasaran. Berdasarkan kerangka operasional yang dikemukakan sebelumnya, maka analisis data dibatasi pada 7 tujuh variabel, yaitu variabel pembangunan manusia IPM, pertumbuhan ekonomi PDRB, tingkat kemiskinan K, peran perempuan IDJ, pengeluaran pemerintah untuk sektor pendidikan PPP, dan pengeluaran pemerintah untuk sektor kesehatan PPK. Untuk menunjukkan adanya kebijakan desentralisasi fiskal, politik, dan administrasi, dimasukkan variabel dummy otonomi daerah Dotda. Secara ekonometrika, hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan manusia Propinsi Jawa Timur dapat dianalisis dengan menggunakan persamaan berikut ini. ln IPM it = a + ß 1 ln PDRB it + ß 2 ln K it + ß 3 ln IDJ it + ß 4 ln PPP it + ß 5 ln PPK it + ß 6 Dotda it + u it Dimana : ln = Logaritma Natural IPM = Indeks Pembangunan Manusia PDRB = Pendapatan Domestik Regional Bruto per Kapita rupiah K = Tingkat Kemiskinan persen IDJ = Indeks Pemberdayaan Jender PPP = Pengeluaran Pemerintah untuk Sektor Pendidikan persen PPK = Pengeluaran Pemerintah untuk Sektor Kesehatan persen Dotda = Dummy Otonomi Daerah 0 = masa sebelum Otonomi Daerah 1 = masa Otonomi Daerah u = Variabel pengganggu error term i = Individu ke- i t = Periode waktu ke-t

4.3.2 Uji Kesesuian Model