Indeks Pemberdayaan Jender GAMBARAN PEMBANGUNAN MANUSIA, PERTUMBUHAN
Berdasarkan data pada Tabel 4, dapat dilihat bahwa alokasi pengeluaran pemerintah kabupatenkota di Propinsi Jawa Timur pada kurun waktu 1996-2002,
masih banyak digunakan untuk sektor-sektor di luar bidang sosial. Pengeluaran sosial pada tahun 1996 sebesar 13,4 persen dari total pengeluaran pembangunan.
Kemudian mengalami penurunan sebesar 0,09 persen pada tahun 1999 dan meningkat lagi menjadi 17,37 persen pada tahun 2002.
Pengeluaran pemerintah untuk sektor pendidikan pada tahun 1996 mencapai 9,26 persen. Akibat krisis, pada tahun 1999 menurun menjadi 8,46
persen dan meningkat kembali menjadi 10,28 persen pada tahun 2002. Meskipun mengalami peningkatan, persentase pengeluaran tersebut tidak mencapai 20
persen dari total pengeluaran pembangunan dalam APBN dan APBD, sesuai target yang telah dianggarkan oleh pemerintah.
Perkembangan pengeluaran pemerintah KabupatenKota di Jawa Timur yang dialokasikan untuk sektor pendidikan dan sektor kesehatan dapat
digambarkan seperti pada Grafik 7 berikut ini. Berdasarkan grafik tersebut, pada tahun 1999 pengeluaran pemerintah kabupatenkota untuk sektor pendidikan
cenderung mengalami penurunan, yang kemudian meningkat pada tahun 2002. Secara rata-rata, selama kurun waktu 1996-2002, pengeluaran pemerintah untuk
sektor pendidikan yang paling tinggi adalah Kabupaten Bangkalan dan yang paling rendah adalah Kabupaten Ngawi.
Sedangkan pengeluaran pemerintah untuk sektor kesehatan, dari tahun 1996-1999 cenderung meningkat. Pada tahun 1996, rata-rata persentase
pengeluaran pemerintah untuk sektor sebesar 4,14 persen. Kemudian meningkat menjadi 4,85 persen pada tahun 1999 dan 7,09 persen pada tahun 2002. Jika
dibandingkan dengan GBHN 2002 yang mengamanatkan alokasi anggaran untuk sektor kesehatan sebesar 15 persen dari APBN, angka-angka tersebut masih belum
terpenuhi. Jumlah tersebut makin jauh jika dibandingkan dengan standard yang dianjurkan oleh organisasi kesehatan dunia WHO sebesar 5 persen dari PDB.
Sama halnya dengan pengeluaran pemerintah untuk sektor pendidikan, berdasarkan Grafik 7 di atas, pada tahun 1999 pengeluaran pemerintah menurut
kabupatenkota untuk sektor kesehatan cenderung mengalami penurunan, yang kemudian meningkat kembali pada tahun 2002. Secara rata-rata, selama kurun
waktu 1996-2002, pengeluaran pemerintah untuk sektor kesehatan yang paling tinggi adalah Kabupaten Blitar dan yang paling rendah adalah Kabupaten
Bondowoso. Penurunan pengeluaran pemerintah baik untuk sektor pendidikan maupun
sektor kesehatan pada kurun waktu 1996-1999 dikarenakan terjadinya krisis ekonomi. Sehingga untuk memulihkan kondisi perekonomiannya, kabupatenkota
di Jawa Timur cenderung memfokuskan pengeluarannya untuk keperluan pembangunan di sektor-sektor ekonomi dibandingkan untuk sektor sosial
pendidikan dan kesehatan.
77 Grafik 3. Perkembangan IPM Menurut KabupatenKota se-Jawa Timur 1996-2002
10 20
30 40
50 60
70 80
PACITAN PONOROGO
TRENGGALEK TULUNGAGUNG
BLITARKEDIRI MALANG
LUMAJANG JEMBER
BANYUWANGI BONDOWOSO
SITUBONDO PROBOLINGGO
PASURUAN SIDOARJO
MOJOKERTO JOMBANG
NGANJUK MADIUN
MAGETAN NGAWI
BOJONEGORO TUBAN
LAMONGAN GRESIK
BANGKALAN SAMPANG
PAMEKASAN SUMENEP
KOTA KEDIRI KOTA BLITAR
KOTA MALANG KOTA PROBOLINGGO
KOTA PASURUAN KOTA MOJOKERTO
KOTA MADIUN KOTA SURABAYA
KabupatenKota Indeks Pe
mbangunan Manusia
1996 1999
2002
77 3.500
7.000 10.500
14.000
PACITAN PONOROGO
TRENGGALEK TULUNGAGUNG
BLITAR KEDIRI
MALANG LUMAJANG
JEMBER BANYUWANGI
BONDOWOSO SITUBONDO
PROBOLINGGO PASURUAN
SIDOARJO MOJOKERTO
JOMBANG NGANJUK
MADIUN MAGETAN
NGAWI BOJONEGORO
TUBAN LAMONGAN
GRESIK BANGKALAN
SAMPANG PAMEKASAN
SUMENEP KOTA KEDIRI
KOTA BLITAR KOTA MALANG
KOTA PROBOLINGGO KOTA PASURUAN
KOTA MOJOKERTO KOTA MADIUN
KOTA SURABAYA
KabupatenKota PDRB per Kapita ADHK 1993 rupiah
1996 1999
2002
Grafik 4. Perkembangan PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Konstan ADHK Tahun 1993 Menurut KabupatenKota se-Jawa Timur
1996-2002