senyawa oligosakarida maka senyawa tersebut dapat mencapai kolon dalam kondisi utuh dan berpotensi besar sebagai prebiotik.
Senyawa oligosakarida secara alami terdapat pada tumbuh-tumbuhan, namun pada umumnya terdapat pada umbi-umbian dan kacang-kacangan.
Beberapa tanaman yang telah diketahui mengandung oligosakarida dalam jumlah banyak adalah dahlia, chicory, Jerusalem artichoke Franck, 2000
D. BAKTERI ASAM LAKTAT
Bakteri Asam Laktat BAL merupakan kelompok bakteri Gram positif yang menggunakan karbohidrat sebagai sumber energi dan mempoduksi asam
laktat sebagai produk tunggal atau produk utama dari hasil metabolismenya Fardiaz, 1992. Bakteri asam laktat diklasifikasikan menurut tipe fermentasi
asam laktat yaitu homofermentatif dan heterofermentatif. Bakteri homofermentatif melakukan fermentasi homolaktat karena hanya
menghasilkan asam laktat sebagai produk fermentasinya sedangkan bakteri hoterofermentatif selain memproduksi asam laktat juga memproduksi asam
asetat, etanol, dan karbondioksida sebagai hasil fermentasi Fardiaz, 1992.
1. Lactobacillus casei
Lactobacillus casei berbentuk batang dalam koloni tunggal maupun
berantai, dengan ukuran panjang 1.5 – 5.0 µm dan lebar 0.6-0.7 µm. Bakteri ini bersifat Gram positif, katalase negatif, tidak membentuk
endospora maupun kapsul, serta tidak mempunyai flagela. L.casei tumbuh dengan baik pada kondisi anaerobik fakultatif. Dapat hidup pada suhu 15-
41 C dan pada pH 3.5 atau lebih. Sedangkan kondisi optimum
pertumbuhannya adalah pada suhu 37 C dan pada pH 6.8. Mutai, 1981
yang dikutip oleh Selamat, 1992. Galur penting dari L.casei diantaranya adalah L.casei galur shirota dan L.casei galur rhamnosus.
Lactobacillus casei strain shirota
L.casei strain shirota yang lebih dikenal dengan bakteri Yakult
diisolasi pertama kali oleh Minoru shirota, seorang ahli mikrobiologi jepang. Anonim, 1990 yang dikutip oleh Selamat, 1992. Bakteri ini
memiliki toleransi yang tinggi terhadap asam lambung sintetik dibanding kelompok L.casei lainnya. Dengan demikian, L.casei galur
a.
9
shirota mampu mencapai usus dalam keadaan hidup dan jumlah yang relatif sama dengan sewaktu berada di lambung Selamat, 1992.
Peranan L.casei shirota di dalam usus mamalia adalah : 1 mengatur keseimbangan mikroflora alami usus, 2 merangsang usus
untuk memproduksi asam-asam organik seperti asam laktat yang berguna untuk membantu proses pencenaan dan penyerapan zat-zat,
3 mengurangi jumlah bakteri merugikan seperti E.coli, 4 menekan produksi senyawa beracun di dalam tubuh seperti ammonia, fenol dan
hydogen sulfida Anonim, 1990 yang diacu oleh Selamat, 1992. L.casei
galur shirota mampu memecah glukosa, laktosa, fruktosa, galaktosa, sukrosa, maltosa, manosa, selobiosa, dan trehalosa tetapi
tidak mampu memfermentasi rhamnosa, xilosa, arabinosa maupun rafinosa Mutai,1981 yang diacu oleh Selamat 1992.
Lactobacillus casei strain rhamnosus
Galur penting lainnya dari L. casei adalah L. casei galur rhamnosus. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa L. casei galur
rhamnosus dapat menurunkan kolonisasi bakteri patogenik pada jalur pernafasan serta mampu meningkatkan kemampuan sel darah putih
untuk menelan dan membunuh bakteri berbahaya secara lebih efektif Magdalena dan Dion, 2003. Penelitian yang dilakukan oleh Mack et
al. 1999 menunjukkan bahwa L. casei galur rhamnosus dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen, yaitu E. coli.
b.
2. Lactobacillus F1