C. METODE ANALISIS
1. Analisis Kadar Oligosakarida Kualitatif Mulimani, 2005
Penetapan kadar oligosakarida kualitatif menggunakan kromatografi kertas. Kromatografi kertas Whatman no. 1 dengan ukuran 14 x 20 cm.
Ekstrak gula sebanyak 10 mikro-liter dispotkan pada kertas Whatman no.1 diikuti sebelahnya oleh larutan oligosakarida standar sebanyak 10
mikroliter. Migrasi dilakukan dalam chamber kromatografi dengan menggunakan larutan campuran n-butanol : etil asetat : asam asetat : air
40 : 30 : 25 : 40 vv sebagai fase bergeraknya eluen selama 7 – 8 jam. Kemudian kertas dikering-anginkan pada suhu ruang.
Setelah kering, kertas disemprot dengan campuran 1 α-naphtol
dalam 95 etanol yang mengandung 10 asam ortofosfat. Setelah disemprotkan, kertas dikering anginkan kemudian ditempatkan dalam
oven 100 C selama 10 - 15 menit. Spot oligosakarida akan berwarna
biru kehitaman. Secara kualitatif jenis oligosakarida yang terkandung dalam sampel dapat diketahui dengan membandingkan Rf dengan
oligosakarida standar. Berikut adalah rumus dalam menghitung nilai Rf.
eluen tempuh
Jarak spot
tempuh Jarak
Rf =
2. Total Padatan Terlarut Total solid
Cawan aluminium yang akan digunakan, dikeringkan terlebih dahulu pada oven selama 15 menit, kemudian didinginkan dalam desikator
sehingga diperoleh berat tetap. Cawan tersebut kemudian ditimbang a gram. Sebanyak 1 ml ekstrak gula ditempatkan pada cawan tersebut
kemudian diukur beratnya b gram. Cawan yang telah berisi ekstrak kemudian ditempatkan dalam oven vakum selama sehari semalam.
Setelah kering, cawan berisi ekstrak didinginkan dalam desikator selama 15 menit. Berat akhir dari sampel yang telah kering kemudian
diukur c gram.
100 x
b a
c TPT
− =
23
3. Analisis Pertumbuhan BAL pada Ekstrak Gula Tepung Garut dan
Tepung Ganyong
Jumlah bakteri B.bifidum, B. longum, L. casei strain rhamnosus, L.casei
shirota, Lactobacillus F1, Lactobacillus G1 dan Lactobacillus G3 sebelum dan sesudah kompetisi diukur secara kualitatif dengan absorbansi
menggunakan spektrofotometer pada λ = 600 nm dengan blanko adalah
media berbasis MRS tanpa perlakuan. Pertumbuhan BAL diukur dengan cara membandingkan absorbansi
media berbasis MRSB pada H-0 dengan H-2 kemudian dikurangi dengan pertumbuhan BAL pada media berbasis MRSB tanpa penambahan gula
kontrol.
Ket : A = Absorbansi pertumbuhan BAL
A
2
= Absorbansi media sampel hari ke-2 pertumbuhan A
= Absorbansi media sampel hari ke-0 petumbuhan B
2 2
B B
A A
A −
− −
=
B
2
= Absorbansi media kontrol hari ke-2 pertumbuhan B
B
= Absorbansi media kontrol hari ke-0 pertumbuhan
4. Analisis Kompetisi BAL melawan Patogen pada Ekstrak Gula Tepung