Gambar 2. Umbi ganyong varietas ganyong putih
2. Alat
Alat-alat yang digunakan pada penelitian terdiri dari peralatan pembuatan tepung, peralatan ekstraksi dan analisis oligosakarida dan
peralatan analisis pertumbuhan dan fermentasi. Alat-alat pembuatan tepung yang digunakan meliputi oven, slicer, dry mill, neraca dan pisau.
Alat-alat ekstraksi dan analisis oligosakarida yang digunakan meliputi mikropipet 10-100 µl, tips, sentrifus, evaporator vakum, kertas Whatman
No. 1, tabung reaksi, botol penyemprot, chamber kromatografi. Alat-alat untuk analisis pertumbuhan dan fermentasi yang digunakan meliputi
mikropipet 100-1000 µl, tabung reaksi, cawan petri, anaerobic jar, ANOXOMAT
tm
, bunsen, spektrofometer, membran filter steril 0.2 µl, membran filter 0.45 µl, aluminium foil, kapas, kertas label, tissue, dan
manik-manik.
B. METODE PENELITIAN
Tahap pertama penelitian ini adalah pembuatan tepung, kemudian dilakukan ekstraksi dan uji pertumbuhan terhadap hasil ekstraksi, serta dilihat
pengaruh pengolahan terhadap bahan baku. Langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat pada Gambar 3 dan Gambar 4.
1. Pembuatan Tepung
Pembuatan tepung pada umbi garut diawali dengan pengupasan kulit pembungkus umbi dan pencucian yang kemudian dilanjutkan dengan
pengirisan membujur sehingga didapatkan hasil irisan yang memanjang. Kemudian dilakukan proses pengeringan dengan menggunakan oven pada
15
suhu sekitar 50-60 C. Hasil pengeringan digiling dengan menggunakan
dry mill dan diayak menggunakan ayakan 60 mesh untuk mendapatkan
tepung garut dengan butiran yang halus. Pembuatan tepung pada umbi ganyong relatif sama dengan langkah
pembuatan tepung pada umbi garut, yaitu diawali dengan proses pengupasan, pencucian, pengirisan membujur, kemudian direndam dalam
air untuk mencegah reaksi pencoklatan. Kemudian dilakukan pengeringan pada suhu 50-60
C. Hasil pengeringan digiling dengan menggunakan dry mill
dan diayak menggunakan ayakan 60 mesh untuk mendapatkan tepung ganyong dengan butiran yang halus.
Umbi GarutGanyong
Pengupasan
Daging umbi
Penepungan
Tepung daging umbi
Ekstraksi oligosakarida
2 TPT
1 Analisa kualitatif
Ekstrak gula tepung umbi
Gambar 3. Diagram alir proses ekstraksi oligosakarida umbi garut dan umbi
ganyong
16
Ekstrak gula dari tepung umbi
Pengujian pertumbuhan BAL
BAL dan bahan terbaik
Pengujian kompetisi BAL Vs patogen pada
ekstrak Pengujian prtumbuhan
BAL pada ekstrak tepung yang mengalami
pengolahan
Gambar 4. Diagram alir pengujian potensi umbi garut dan umbi ganyong untuk
mendukung pertumbuhan BAL
2. Ekstraksi oligosakarida Muchtadi, 1989
Oligosakarida pada garut dan ganyong diekstraksi dengan menggunakan etanol 70 dengan pengadukan selama 15 - 20 jam dengan
menggunakan magnetic stirer pada suhu ruang. Larutan kemudian disaring dan residu pada kertas saring dicuci kembali dengan etanol 70. Larutan
yang telah disaring dipisahkan dari etanol dengan menggunakan rotavapor vakum sehingga diperoleh ekstrak gula pekat.
Ekstrak gula yang digunakan untuk pengujian in vitro disaring kembali dan disterilisasi menggunakan filter steril 0.2 µm. Setelah diperoleh
ekstrak gula steril, larutan stok tersebut disimpan dengan lemari es. Total padatan terlarut dalam ekstrak dihitung dengan menggunakan metode
penentuan kadar solid dari metode penentuan kadar air. Ekstrak gula yang dipakai dalam identifikasi oligosakarida ditambah
larutan Pb asetat jenuh sebanyak 0.2 ml kemudian disentrifus 2000 rpm selama 10 - 20 menit. Larutan selanjutnya disaring kembali lalu siap
digunakan dalam tahap identifikasi oligosakarida.
17
3. Penyegaran dan Pengawetan Kultur