glukosa, rafinosa, oligofruktosa, dan inulin dengan konsentrasi 0.5 wv. Penambahan gula diatas dilakukan secara terpisah setelah
didapatkan medium dan ekstrak gula steril. Sterilisasi gula dilakukan dengan menggunakan filter steril 0.2 µm.
• Media Uji pertumbuhan Media berbasis MRS ditempatkan pada tabung reaksi
sebanyak 9 ml kemudian ditambahkan ekstrak gula-gula garut dan ganyong dengan TPT sebesar 5 sebesar 1 ml sehingga
konsentrasi dalam medium adalah 0.5. Media siap untuk digunakan
• Media Uji kompetisi Media berbasis MRS ditempatkan pada tabung reaksi
sebanyak 8.1 ml kemudian ditambahkan ekstrak gula umbi garut atau ganyong dengan TPT sebesar 5 sebanyak 0.9 ml sehingga
konsentrasi dalam medium mencapai 0.5. Media siap untuk digunakan pada uji kompetisi.
5. Uji Pertumbuhan BAL pada Ekstrak Gula Tepung Umbi
Pada tahap uji pertumbuhan ekstrak gula umbi garut dan Ganyong diuji terhadap tujuh jenis BAL yaitu B. bifidum, B. longum, L. casei strain
rhamnosus, L. casei strain shirota, Lactobacillus G3, Lactobacillus F1, dan Lactobacillus G1.
Pada tahap ini kultur dari masing-masing BAL sebanyak 0.1 ml ditambahkan pada tabung reaksi berisi media yang telah dipersiapkan
sebelumnya untuk selanjutnya dilakukan inkubasi di inkubator 37 C
selama 48 jam. Untuk uji pertumbuhan menggunakan Bifidobacterium, inkubasi dilakukan dalam anaerobic jar di inkubator 37
C selama 48 jam. Prosedur yang sama juga dilakukan terhadap standar gula.
Setelah inkubasi, dilakukan analisis kualitatif terhadap pertumbuhan BAL pada gula standar dan ekstrak gula tepung umbi dengan
menggunakan spektrofotometer. Untuk detilnya, dapat dilihat pada metode analisis pertumbuhan BAL.
19
6. Kompetisi BAL dan Uji Patogen
Tahap-tahap pengujian kompetisi BAL terbaik melawan patogen terhadap ekstrak umbi garutganyong meliputi beberapa tahap yaitu :
a.
b. Persiapan kultur
Kultur bakteri hasil penyegaran terlebih dahulu diencerkan sehingga akan didapatkan jumlah mikroba awal yang diingingkan.
Untuk BAL terbaik dilakukan pengenceran sebesar 10 kali dari inokulum hasil penyegaran, sedangkan untuk bakteri patogen tingkat
pengenceran bervariasi. Untuk Salmonella sp. Pengenceran dilakukan sebesar 100 kali dari inokulum hasil penyegaran, E. coli dan B. cereus
masing-masing pengenceran dilakukan sebesar 10000 kali dari inokulum hasil penyegaran. Inokulum bakteri yang telah diencerkan
akan digunakan sebagai inokulum awal pada uji kompetisi. Uji kompetisi
Dari masing-masing inokulum bakteri hasil pengenceran diambil sebanyak 1ml inokulum BAL terbaik dan patogen yang kemudian
dimasukkan kedalam tabung yang berisi media berbasis MRS broth yang telah disiapkan sebelumnya pada tahap persiapan media uji
kompetisi. Masing-masing tabung uji kompetisi mengandung satu jenis BAL dan satu jenis patogen. Kombinasi antara BAL terbaik dan
patogen pada tabung uji kompetisi dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Kombinasi BAL terbaik dan patogen pada uji kompetisi
BAL terbaik Bakteri patogen
Lactobacillus G3 Eschericia coli
Salmonella sp. Bacillus cereus
Bifidobacterium bifidum Eschericia coli
Salmonella sp. Bacillus cereus
Setelah masing-masing inokulum BAL terbaik dan patogen diinokulasikan pada tabung uji kompetisi, untuk BAL terbaik
Lactobacillus G3 dilakukan inkubasi pada suhu 37
C selama 24 jam,
20
sedangkan untuk BAL terbaik Bifidobacterium bifidum dilakukan inkubasi dalam anaerobic jar pada suhu 37
C selama 24 jam dan 48 jam. Sebelum dan setelah dilakukan uji kompetisi, masing-masing
BAL dan patogen dilakukan perhitungan jumlah koloni. Perhitungan dilakukan dengan menumbuhkan BAL pada media MRSA dan patogen
pada media NA pada tingkat pemupukan tertentu. Tahap perhitungan dapat dilihat lebih detilnya pada metode analisis uji kompetisi.
7. Pengaruh Pengolahan Tepung Garut dan Tepung Ganyong Terhadap