Pengaruh Pengolahan Tepung Garut dan Tepung Ganyong Terhadap TPT 1. Analisa kualitatif

sedangkan untuk BAL terbaik Bifidobacterium bifidum dilakukan inkubasi dalam anaerobic jar pada suhu 37 C selama 24 jam dan 48 jam. Sebelum dan setelah dilakukan uji kompetisi, masing-masing BAL dan patogen dilakukan perhitungan jumlah koloni. Perhitungan dilakukan dengan menumbuhkan BAL pada media MRSA dan patogen pada media NA pada tingkat pemupukan tertentu. Tahap perhitungan dapat dilihat lebih detilnya pada metode analisis uji kompetisi.

7. Pengaruh Pengolahan Tepung Garut dan Tepung Ganyong Terhadap

Potensi Prebiotik Selain dilakukan pengujian potensi tepung garut dan tepung ganyong untuk menumbuhkan BAL. Dilakukan pula pengujian potensi tepung yang telah mengalami proses pengolahan. Proses pengolahan yang dilakukan adalah pengukusan steaming, sangray dan pemanggangan baking. Pada pengujian pengaruh pengolahan, tepung garut dan tepung ganyong terlebih dahulu dibuat menjadi adonan yang kalis dengan hanya menambahkan air saja tanpa penambahan bahan-bahan lain. Pembuatan adonan dimulai dengan menambahkan sejumlah air ke dalam 400 gram tepung yang akan dijadikan adonan dengan perbandingan tepung : air 4:3, kemudian diaduk hingga kalis dimana tidak ada tepung yang terpisah, selanjutnya didiamkan selama 10 – 15 menit yang bertujuan memberikan waktu agar air dapat terserap oleh matrik tepung lebih sempurna. Langkah pembuatan adonan untuk pengaruh pengukusan dan pemanggangan dapat pada Gambar 5. Untuk pengaruh pengukusan, adonan tepung dikukus pada suhu 100 C selama 30 menit. Untuk pengaruh proses sangray, adonan disangray pada suhu 150 C selama 30 menit. Untuk pengaruh pemanggangan, adonan dipanggang pada suhu 180 C selama 30 menit. Setelah pengolahan dengan pengukusan, pmanggangan dan penyangrayan selesai, adonan dikeringkan kembali dengan menggunakan oven pada suhu 50-70 C kemudian ditepungkan, dan dilakukan proses ekstraksi olgosakarida yang kemudian dilanjutkan dengan uji pertumbuhan BAL pada ekstrak. 21 Langkah-langkah penelitian dalam melihat pengaruh pengolahan terhadap potensi prebiotik dapat dilihat pada Gambar 5. Tepung umbi GarutGanyong Ditambahkan air dengan perbandingan tepung : air 4:3 Diaduk hingga adonan kalis Didiamkan 10 – 15 menit Pemanggangan Pengukusan Sangray Penepungan Tepung umbi setelah pengolahan Ekstraksi oligosakarida

2. TPT 1. Analisa kualitatif

Ekstrak gula tepung umbi setelah pengolahan Pengujian pertumbuhan BAL Gambar 5. Diagram alir pengujian pengaruh pengolahan tepung garut dan tepung ganyong terhadap potensi prebiotik 22

C. METODE ANALISIS