76
Dari tabel diatas menunjukan masing-masing hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru dengan kinerja guru
SMA Negeri di Kabupaten Pemalang adalah 0,881 dan 0,878 atau melebihi 0,5 Hal ini menunjukkan bahwa hubungan masing-masing antar
variabel bebas dengan variabel terikat cukup kuat. Pada nilai ρ
probabilitas tampak bahwa kedua variabel bebas yang diujikan mempunyai nilai probabilitas 0,000 terhadap variabel terikat dan nilai
tersebut jauh dibawah 0,05, ini berarti koefisien regresi signifikan. Dari hasil penelitian hubungan antar variabel bebas dengan
variabel terikat mengikuti hubungan regresi yang bersifat linier dan setiap koefisien regresi tersebut memiliki signifikan yang nyata, maka dapat
disimpulkan bahwa kedua variabel bebas tersebut masing-masing bersifat linier terhadap variabel terikat. Jadi hubungan antara kepemimpinan
kepala sekolah dan motivasi kerja guru dengan kinerja guru SMA Negeri di Kabupaten Pemalang tidak menyimpang dari persamaan linier.
3.10.4 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak
ortogonal. Vriabel orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol Ghozali 2001:57.
77
Uji multikolonieritas dapat juga dilihat dari 1 nilai tolerance dan lawannya 2 vriance inflantion factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan
setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya . Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat
dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1tolerance dan menunjukkan adanya
koloniaritas yang tinggi. Nilai cutoff yang umum dipakai adalah nilai tolerance
0.10 atau sama dengan nilai VIF di atas 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolonieritas yang masih dapat dia tolelir. Sebagai missal
nilai tolerance 0.10 sama dengan tingkat multikoloniaritas 0,95. Walaupun multikoloniaritas dapat dideteksi dengan nilai tolerance dan VIF, tetapi kita
tetap tidak mengetahui variabel-variabel bebas mana sajakah yang saling berkorelasai Ghozali 2002: 57.
Tabel 3.9
Hasil Uji
Multikolinieritas
Coefficients
a
16.686 2.935
5.684 .000
.518 .055
.491 9.388
.000 .330
3.032 .492
.054 .476
9.089 .000
.330 3.032
Constant KEPEMIMP
MOTIVASI Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: KINERJA a.
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai toleran masing-masing variabel bebas adalah 0,330. Nilai tersebut jauh lebih besar dari 10 atau
0,10 dan nilai VIF masing-masing adalah 3,032 lebih kecil dari 10. Berdasarkan fakta tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
multikolinieritas antar ke dua variabel bebas tersebut di atas.
78
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru
Berdasarkan kerangka berpikir sebagaimana pada pembahasan bab sebelumnya, untuk menguji seberapa besar pengaruh kepemimpinan kepala
sekolah terhadap kinerja guru dirumuskan hipotesis sebagai berikut Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan kepala
sekolah X
1
terhadap kinerja guru Y Ha : Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan
kepala sekolah X
1
terhadap kinerja guru Y.
Tabel 4.1 Uji t Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja guru
Coefficients
a
20.057 3.553
5.645 .000
.929 .039
.881 24.019
.000 Constant
KEPEMIMP Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: KINERJA a.
Hasil penghitungan analisis regresi linier sederhana diperoleh persamaan garis regresinya adalah: Y = 20,057 + 0,929 X.
1
. Berdasarkan nilai t
hitung
= 24,019 dengan signifikansi t sebesar 0,000. Oleh karena itu, hipotesis nihil yang berbunyi Ho :Tidak ada pengaruh yang signifikan antara
kepemimpinan kepala sekolah X
1
terhadap kinerja guru Y, ditolak. Dan