Teori Motivasi Motivasi Kerja

35 Jika kebutuhan Fisiologis ini sudah terpenuhi, kebutuhan manusia akan bergerak ke level yang lebih tinggi lagi, yaitu kebutuhan akan rasa aman, akan aktualitasasi diri. Hal inilah yang disebut oleh Maslow sebagai keutuhan yang hierarkis. Demikian motivasi orang bekerja tidak hanya untuk mencari uang semata, tetapi ada hal lain. Salah satu diantaranya adalah bahwa orang mendapat kepuasan dari pekerjaan itu sendiri. Orang yang mendapat kepuasan dari pekerjaan maka akan bekerja dengan menunjukkan prestasi. Sedangkan prinsip-prinsip motivasi meliputi: perhatian yang menarik dan mempertahankan perhatian: relevansi, mengusahakan relevansi dengan kebutuhan: percaya diri, menumbuhkan, dan menguatkan rasa percaya diri kepuasan, menghasilkan kepuasan dalam diri.

2.3.2 Teori Motivasi

Teori Maslow ini diperkuat oleh Mc. Cleland 1978:40 dengan teorinya yang terkenal yaitu Need For Achievement n-Ach. Dalam teorinya ini Mc. Cleland menjelaskan bahwa manusia mempunyai kebutuhan untuk berprestasi. Manusia bekerja bukan saja untuk meraih imbalan materi yang besar, tetapi lebih jauh dari itu, manusia bekerja untuk mencapai prestasi yang tinggi highly achievement. Mereka akan mencapai kepuasan apabila dapat menyelasaikan pekerjaannya dengan sempurna. Sedangkan imbalan materi menjadi faktor skunder. Oleh sebab itu, untuk mencapai prestasi yang tinggi manusia memerlukan kelengkapan diri, agar dalam melaksanakan pekerjaanya itu tidak 36 menghadapi kendala dan rintangan yang dapat menurunkan prestasi, produktivitas dan potensi manusia tersebut. Salah satu kelengkapan diri adalah adanya kreativiatas yang tinggi. Mengacu teori sebagaimana dikemukakan Maslow tersebut di atas, dapat disarikan bahwa pada dasarnya manusia mempunyai beberapa kebutuhan secara hierarkis yang harus dipenuhinya. Tersusun suatu hierarki yaitu Fisiologis yang dianggap sebagai tingkat kebutuhan yang paling rendah. Kemudian menyusul kebutuhan-kebutuhan lainya sampai yang paling akhir yaitu kebutuhan aktualisasi diri. Dessler 1992:335 mengatakan bahwa sesuai dengan Teori Hierarki kebutuhan Maslow, kebutuhan-kebutuhan tersebut adalah : a Fisiologis = Kebutuhan makan, minum, tempat tinggal, dan bebas dari sakit. b Keselamatan dan keamanan safely dan security = kebutuhan kebebasan dari ancaman yakni aman dari ancaman kejadian dan lingkungan. c Rasa memiliki belongingness, sosial dan cinta = kebutuhan teman, afikasi, interaksi, dan cinta. d Penghargaan exteem = Kebutuhan penghargaan diri dan penghargaan dari orang lain. e Realisasi diri selfactualization = kebutuhan untuk memenuhi diri sendiri dengan penggunaan kemampuan maksimum, ketrampilan, dan potensi. 37 Berdasarkan Teori Hierarki Kebutuhan Maslow orang cenderung untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan sebagai kebutuhan pokok dan baru kemudian kebutuhan-kebutuhan yang lebih tinggi. Sebagian diungkapkan oleh Gibson dalam Wahjosumidjo 1993:178 yang menyatakan bahwa Teori Maslow mengasumsikan bahwa orang kesusahan memenuhi kebutuhan yang tertinggi realisasi diri. Kebutuhan yang lebih rendah harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan yang lebih tinggi mulai mengendalikan perilaku seseorang. Hal yang penting dalam pemikiran Maslow adalah kebutuhan yang telah dipenuhi berhenti daya motivasinya. Asumsi Maslow tentang keharusan pemenuhan kebutuhan yang lebih rendah sebelum kebutuhan yang lebih tinggi mulai mengendalikan perilaku untuk memenuhinya, mendapatkan kritik dari beberapa ahli di antaranya oleh Schein dalam Winardi 1992:112 Lima tingkatan kebutuhan manusia tersebut akan berubah-ubah sesuai dengan tahap perkembangan dan seluruh situasi kehidupan. Teori Shofer dan Shoben dalam kutipan Wahjosumidjo 1992 mengemukakan bahwa ”Motivasi adalah Energi Vital atau Daya orang hidup yang merangsang seseorang untuk malakukan suatu aktivitas”. Motivasi sering kali dikatakan menjadi kunci bagi kreativitas kerja. Dan kreativitas kerja dapat ditingkatkan dengan motivasi kerja yang tinggi, pengetahuan dan keahlian dalam melakukan tugas dan peran positif yang dimiliki seseorang. 38

2.3.3 Motivasi Kerja Guru.