Menyusun Rencana Pembelajaran Melaksanakan Pembelajaran

15 e Dimensi Keseimbangan, yaitu keseimbangan antara apa yang diperoleh dari pekerjaan dengan kebutuhan hidup akan mempengaruhi kinerja. Tugas guru dipertegas kembali dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 20 yang menyebutkan “Guru dalam tugas keprofesionalannya berkewajiban merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran”. Sedangkan yang menyangkut beban kerja guru diatur dalam pasal 35, menyebutkan “Beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan”. Dari uraian di atas pengertian kinerja guru dalam penelitian ini adalah pencapaian hasil unjuk kerja perilaku nyata seorang guru menurut tugas- tugas profesinya sesuai dengan keprofesionalan yang diamanatkan kepada dirinya dalam konteks proses belajar mengajar sebagaimana ditunjukkan oleh kemampuannya dalam: 1 menyusun rencana pembelajaran; 2 melaksanakan pembelajaran; 3 menilai prestasi belajar; dan 4 melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta didik

2.1.2.1 Menyusun Rencana Pembelajaran

Nasution dalam Sarifudin Nurdin 2005:85 menjelaskan bahwa agar bahan pelajaran dapat disajikan kepada siswa dalam jam pelajaran 16 tertentu, guru harus membuat persiapan pelajaran yang dilakukan berdasarkan pedoman intstruksional itu. Tiap pengajar harus membuat persiapan pelajaran sebelum ia dengan penuh tanggung jawab memasuki kelas. Dengan tiap pengajar dimaksud guru TK, SD, SMP sampai guru besar Perguruan Tinggi. Mengajar adalah tugas yang kompleks dan sulit sehingga tak dapat dilakukan dengan baik oleh siapapun tanpa persiapan, sekalipun ia telah berpengalaman bertahun-tahun. Pendapat tersebut di atas memberi makna mengajar bahwa mengajar merupakan pekerjaan dan tugas yang kompleks dan sulit. Oleh karena itu, tugas dan pekerjaan tersebut memerlukan persiapan dan perencanaan yang baik sehingga dapat mencapai hasil yang diharapkan. Senada dengan pendapat Nasution di atas, Waini Rasyidin dalam Syafrudin Nurdin 2002:86 mengatakan bahwa perencanaan adalah pemetaan langkah-langkah ke arah tujuan. Perencanaan diperlukan oleh guru karena alokasi sumber, terutama jatah waktu yang terbatas. Seorang guru dalam menjalankan tugasnya harus mampu merencanakan pengorganisasian bahan pengajaran yang akan diajarkannya, merencanakan pengelolaan kelas, merencanakan penggunaan media dan sumber pengajaran, yang secara keseluruhan ataupun kategorial merupakan pedoman dalam kegiatan proses belajar- mengajar. Kemampuan perencanaan pengajaran penting, artinya karena perencanaan pengajaran merupakan titik berangkat dalam rangkaian kegiatan belajar-mengajar dan perencanaan dan menjadi guideline. Tanpa 17 perencanaan yang baik pelaksanaan kegiatan cenderung tidak terarah dan tidak tertib yang akan berakibat jelek terhadap hasil.

2.1.2.2 Melaksanakan Pembelajaran

Pelaksanaan pengajaran merupakan tindak lanjut tugas guru dimana secara riil guru memainkan peran-peran tugasnya. Apa yang hendak dikomunikasikan, diajarkan atau bahan pengajaran yang harus diserap dan dikembangkan siswa akan ditentukan oleh bagaimana guru mengkomunikasikannya. Pelaksanaan pengajaran, ditinjau dari tugas guru, dapat dikatakan merupakan inti tugasnya. Apa yang direncanakan dengan baik kalau tidak diaplikasikan dengan baik akan sia-sia dan tidak akan mencapai tujuan yang direncanakan. Pelaksanaan pengajaran mencakup penggunaan metode, media dan bahan, berkomunikasi. Mendemonstrasikan khasanah metode mengajar, mendorong dan menggalakkan ketertiban siswa, mendemonstrasikan penguasaan Mata Pelajaran dan mengorganisir waktu, ruang, dan bahan pengajaran. Pelaksanaan pengajaran ini sangat bergantung dari keterampilan guru berkomunikasi dengan siswa.

2.1.2.3 Menilai Prestasi Belajar Peserta Didik