Populasi Penelitian Sampel Penelitian

54 Motivasi Kerja Guru X 2 Kepemimpinan Kepala Sekolah Kinerja Guru r 1 y2 R r 2 y1 Gambar 3.1 Model Korelasi Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah X 1 Motivasi Kerja Guru X 2 dengan Kinerja Guru Y Keterangan: R : Besarnya korelasi ganda antara X 1 dan X 2 terhadap Y r 1y2 : Besarnya korelasi parsial antara X 1 dan Y yang dikontrol X 2 r 2y1 : Besarnya korelasi parsial antara X 2 dan Y yang dikontrol X 1

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi Penelitian

Dalam setiap kegiatan, populasi merupakan bagian penting yang harus diperhatikan batasan-batasannya, baik meliputi sifat, karakteristik, kuantitas, maupun totalitas nilai yang mungkin terjadi. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas obyeksubyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2003 : 55. Populasi dalam penelitian ini adalah guru yang melaksanakan tugas mengajar pada Sekolah Menengah Atas Negeri SMAN di Kabupaten Pemalang yang telah menjadi Pegawai Negeri Sipil PNS. 55 Tabel 3.1 Identifikasi Guru PNS pada SMA Negeri di Kabupaten Pemalang No Nama Sekolah Jumlah guru 1 SMA Negeri 1 Pemalang 42 orang 2 SMA Negeri 2 Pemalang 36 orang 3 SMA Negeri 3 Pemalang 30 orang 4 SMA Negeri 1 Petarukan 27 orang 5 SMA Negeri 1 Comal 40 orang 6 SMA Negeri 1 Ulujami 25 orang 7 SMA Negeri 1 Bantarbolang 16 orang 8 SMA Negeri 1 Randudongkal 32 orang 9 SMA Negeri 1 Moga 19 orang 10 SMA Negeri 1 Belik 19 orang 11 SMA Negeri 1 Bodeh 14 orang Jumlah 300 orang Sumber : Data Guru Dinas Kab. Pemalang Tahun 2008

3.3.2 Sampel Penelitian

Penentuan sampel dalam penelitian ini mengacu pada tabel Krejcie Sugiyono, 2000: 63 dengan tingkat kesalahan 5 dan tingkat kepercayaan 95, maka dari populasi 300 guru berada pada deret jumlah popolasi N 180-190 dan deret jumlah sampel S 169 orang. Jadi dalam penelitian ini menggunakan jumlah sampel sebanyak 169 orang. Setelah ditentukan jumlah sampelnya kemudian digunakan teknik Proportional Random Sampling mengingat populasi yang ada cukup homogen, dikatakan simple sederhana karena pengambilan sampel anggota 56 populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu Sugiyono 2003:57. Senada dengan itu Sutrisno Hadi 1994 : 223 menyatakan bahwa pemilihan dan penetapan sampel menggunakan teknik Random Sampling mengandung maksud bahwa sampel dipilih secara acak, sehingga memungkinkan setiap anggota populasi memperoleh kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel penelitian. Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian No. Nama Sekolah Jumlah Guru Jumlah Sampel 1 SMA Negeri 1 Pemalang 42 orang 24 orang 2 SMA Negeri 2 Pemalang 36 orang 20 orang 3 SMA Negeri 3 Pemalang 30 orang 17 orang 4 SMA Negeri 1 Petarukan 27 orang 15 orang 5 SMA Negeri 1 Comal 40 orang 23 orang 6 SMA Negeri 1 Ulujami 25 orang 13 orang 7 SMA Negeri 1 Bantarbolang 16 orang 9 orang 8 SMA Negeri 1 Randudongkal 32 orang 18 orang 9 SMA Negeri 1 Moga 19 orang 11 orang 10 SMA Negeri 1 Belik 19 orang 11 orang 11 SMA Negeri 1 Bodeh 14 orang 8 orang JUMLAH 300 orang 169 orang Sumber : Data Primer diolah

3.4 Variabel Penelitian