Pengaruh Metode Konsep Bertingkat terhadap Kemampuan Berpikir

ketergantungan siswa terhadap guru, sehingga pembelajaran di kelas tidak hanya berpusat pada guru.

4.2.4 Pengaruh Metode Konsep Bertingkat terhadap Kemampuan Berpikir

Kritis dalam Proses Pembelajaran Kemampuan berpikir kritis siswa dalam proses pembelajaran merupakan kemampuan berpikir kritis yang berkaitan dengan keterampilan dan kemampuan bertindak siswa selama proses pembelajaran. Penilaian lembar observasi dilakukan oleh peneliti. Penilaian ini dilaksanakan ketika proses pembelajaran berlangsung yang dilakukan di setiap kali pertemuan. Nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 80 yang termasuk dalam kategori baik, sedangkan nilai rata- rata kelas kontrol 72 yang termasuk dalam kategori cukup. Analisis deskriptif dari aspek keterampilan dalam menyampaikan pendapat atau ide, keterampilan dalam mengajukan pertanyaan, tahapan dalam menyelesaikan soal memberikan rata-rata yang tidak jauh berbeda. Aspek keterampilan dalam menyampaikan pendapat atau ide kelas eksperimen termasuk dalam kategori baik dengan nilai rata-rata 3,13, sedangkan kelas kontrol termasuk dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata 2,79. Hal ini dikarenakan adanya waktu pemberian kasus yang berbeda, kelas eksperimen lebih unggul karena terdapat banyak waktu yang dapat digunakan untuk mengolah informasi dari berbagai sumber, sedangkan kelas kontrol terbatas dalam hal waktu dan sumber informasi. Aspek keterampilan mengajukan pertanyaan antara kelas eksperimen dan kontrol sama-sama termasuk dalam kategori baik dengan nilai rata-rata masing-masing 3,03 dan 2,84. Aspek tahapan dalam menyelesaikan soal antara kelas eksperimen dan kontrol sama-sama termasuk dalam kategori baik dengan nilai rata-rata masing-masing 3,38 dan 2,94. Hal ini dikarenakan kelas eksperimen diberikan tahapan-tahapan dalam menyelesaikan soal sehingga siswa terbiasa mengerjakan soal dengan tahapan yang runtut, sedangkan kelas kontrol dalam menyelesaikan soal dilakukan diskusi bersama satu kelas sehingga siswa tidak diberi kesempatan untuk mencoba terlebih dahulu.

4.2.5 Hasil Angket Tanggapan Siswa

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN HYPNOTEACHING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN BERPENDAPAT PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

1 26 50

PENGARUH PEMBELAJARAN KOLABORATIF BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN (Ksp) SISWA SMAN 10 SEMARANG

1 45 211

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KELARUTANDAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 5 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAN KEMAMPUAN MATEMATIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 3 32

PEMBELAJARAN PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 12 47

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERINKUIRI SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 36

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERINKUIRI SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 36

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JOYFUL LEARNING BERBANTUAN MODUL SMART-INTERAKTIF PADA HASIL BELAJAR MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 2

KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

3 17 14

PENGARUH PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

0 1 12